4. Tahap IV, RetirementDisposition
Aktifitas atau keputusan akhir dari tanggungjawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang menyatakan akhir dari penggunaan
sumber daya.
2.5. Perencanaan Strategis Informasi
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer
Parizeau,2002. Dalam metodologi kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu data dan aktivitas. Untuk perencanaan strategi informasi
di sisi data, arah tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya
adalah dalam hal pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise.
Gambar 2.4 Metodelogi Information Engineering Martin,1990
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Zachman Framework Zachman Framework atau ZF merupakan skema untuk melakukan klasifikasi
pengorganisasian artifak enterprise Zachman,1987. ZF terdiri dari 6 kolom dan 6 baris. Tiap kolom merepresentasikan fokus, abstraksi, atau topik arsitektur
enterprise, yaitu: data, fungsi, jaringan, manusia, waktu, dan motivasi. Tiap baris merepresentasikan perspektif berikut:
1. Perspektif Perencana: menetapkan konteks, latar belakang, tujuan.
2. Perspektif Pemilik: menetapkan model konseptual dari enterprise.
3. Perspektif Perancang: menetapkan model sistem informasi sekaligus
menjembatani hal yang diinginkan pemilik hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik.
4. Perspektif Pembangun: menetapkan rancangan teknis fisik yang digunakan
dalam mengawasi implementasi teknis dan fisik. 5.
Perspektif Subkontraktor: menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi.
6. Perspektif Fungsional: merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata
hasil implementasi.
2.7. Riset-riset Terkait
Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan oleh banyak peneliti berkaitan dengan seperti yang akan dijelaskan di bawah ini :
“Succes and Failure Factor of Adopting SAP in ERP System Implementation” oleh Vidyaranya B. Gargeya dan Cydnee Brady 2005. Penelitian
ini menghasilkan teori bahwa ada banyak faktor yang terlibat dalam menentukan kesuksesan implementasi ERP, yakni apakah perusahaan pekerja dengan fungsi
SAP maintained scope, bagaimana dukungan team, manajemen dan konsultasi, bagaimana kesiapan internal, apakah sistem tersebut sesuai dengan organizational
deversity, bagaimana perencanaan, pengembangan dan anggarannya serta apakah telah dilakukan pengujian yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
“Desain Sistem Manufaktur Menggunakan ERP Sistem : Suatu Pendekatan Prakti
s” Vincent Gaspersz 2001, yaitu mengintegrasikan banyak informasi yang saling berhubungan, terutama informasi yang berasal dari lantai pabrik shop floor
dengan informasi akutansi dan keuangan sehingga akan memberikan informasi komprehensif dan terintegrasi yang beragam untuk komunikasi komprehensif dan
terintegrasi yang berguna untuk komunikasi diantara orang-orang dalam sistem manufaktur itu, serta memudahkan manajemen industri manufaktur untuk
mengambil tindakan atau membuat keputusan tepat waktu dalam mencapai tujuan- tujuan perusahaan.
2.8. Persamaan dan Perbedaan Penelitian