BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin ketat diantara perguruan tinggi di Indonesia mendorong perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
termasuk penyediaan informasi bagi Stakeholder. Globalisasi dunia pendidikan menuntut perguruan tinggi untuk dapat mengelola informasi dengan baik, sehingga
kebutuhan informasi masing-masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Teknologi informasi dapat mengotomasikan proses
pengelolaan informasi dari mulai memasukkan informasi, menyimpan dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap orang bisa mendapatkan informasi
terbaru dan melakukan analisis dengan mudah. Oleh karena itu proses penyampaian pesan, informasi maupun pengetahuan dapat lebih cepat, mudah dan dijamin up-to-
date.Choldun,2006 Informasi-informasi yang ada pada lingkungan dunia pendidikan dapat
menjadi pendukung kemajuaan bisnis pada Universitas Gunung Leuser Kutacane Aceh Tenggara. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat menjadikan sebuah
organisasi pendidikan bersaing untuk memajukan kelancaran sebuah bisnis dilingkungan dunia pendidikan tersebut, dukungan informasi yang akurat dan tidak
tumpang tindih merupakan salah satu faktor yang dapat mewujudkan sebuh misi tersebut.
Dalam organisasi yang telah berjalan lama, banyak ditemui adanya aplikasi sistem informasi dengan berbagai platform teknologi dan perangkat
teknologi dan perangkat teknologi informasi pendukungnya. Sistem ini dikenal dengan istilah “ sistem legacy ”. Biasanya sistem ini salaing terpisah satu dengan
yang lain, diiringi dengan banyak dan menyebarnya “ pulau data ” dalam
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Keterpisahan ini memberikan dampak yaitu rendahnya tingkat ketersediaan, konsistensi dan efektivitas penyediaan data Cook, 1996.
Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan misinya, yaitu menyediakan dan mengolah informasi secara efektif bagi
unit organisasi yang membutuhkannya Spewak, 1992. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa pengembangan sistem informasi tidak derencanakan secara baik.
Berbagai macam paradikma dan metode bisa digunakan dalam pengembangan model arsitektur enterprise diantarannya adalah : Zachman
Framework, The Open Group Architecture Frame Work TOGAF, Architecture Depelopment Method ADM, Enterprise Architektur Planning EAP dan lain
sebagainya. Universitas sebagai industri jasa pendidikan tinggi, dituntut untuk
melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara bersikenambungan continous improvenent yang memerlukan sistem manajemen tertentu untuk melakukannya
seperti Total Quality Manajemen TQM Sudirman, 1997 dan manajemen bisnis total Gaspers, 1997.
Oleh karena itu Enterprise Architektur Planning merupakan pilihan yang tepat yang dapat digunakan dalam mewujudkan terciptanya arsitektur enterprise
untuk mendukung sistem informasi dalam mendukung dunia bisnis dilingkungan Universitas Gunung Leuser Kutacane Aceh Tenggara. Metode Enterprise
Architektur Planning merupakan metode yang tepat untuk merancang penerapan sistem informasi di Universitas Gunung Leuser, selain memiliki tahap memahami
kondisi saat ini, EAP juga memiliki tahap pendefinisian visi masa depan dan tahap menyusun perancanaan dalam mencapai visi masa depan.
1.2. Rumusan Masalah