Beberapa konfigurasi unsur gas mulia : [
10
Ne]      : 1s
2
2s
2
2p
6
[
18
Ar]       : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
[
36
Kr]       : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
2
3d
10
4p
6
dstnya Contoh     :
11
Na         : [
10
Ne] 3s
1 16
S           : [
10
Ne] 3s
2
3p
4 26
Fe         : [
18
Ar] 4s
2
3d
6
Dst.nya.
b. Aturan Pauli Eksklusi Pauli
Aturan  ini  dikemukakan  oleh  Wolfgang  Pauli  pada  tahun  1926.  Yang  menyatakan “Tidak  boleh  terdapat  dua  elektron  dalam  satu  atom  dengan  empat  bilangan
kuantum yang sama”. Orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m,
yang  sama  tetapi  yang  membedakan  hanya  bilangan  kuantum  spin  s.  Dengan demikian,  setiap  orbital  hanya  dapat  berisi  2  elektron  dengan  spin  arah  putar  yang
berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati maksimum oleh dua elektron, karena jika elektron  ketiga  dimasukkan  maka  akan  memiliki  spin  yang  sama  dengan  salah  satu
elektron sebelumnya. Contoh :
Pada orbital 1s, akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu : Elektron Pertama à n=1, l=0, m=0, s= +½
Elektron Kedua à n=1, l=0, m=0, s= – ½
Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua  elektron mempunyai n, l,  dan m yang sama tetapi mempunyai spin yang berbeda
c. Aturan Hund
Aturan  ini  dikemukakan  oleh  Friedrick  Hund  tahun  1930.  yang  menyatakan “elektron-elektron  dalam  orbital-orbital  suatu  subkulit  cenderung  untuk  tidak
berpasangan”.  Elektron-elektron  baru  berpasangan  apabila  pada  subkulit  itu  sudah
tidak  ada  lagi  orbital  kosong.  Untuk  menyatakan  distribusi  elektron-elektron  pada orbital-orbital  dalam  suatu  subkulit,  konfigurasi  elektron  dituliskan  dalam  bentuk
diagram orbital. Suatu  orbital  digambarkan  dalam  bentuk  kotak,  sedangkan  elektron  yang  menghuni
orbital digambarkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orbital hanya mengandung  satu  elektron,  maka  anak  panah  yang  ditulis  mengarah  ke  atas.  Dalam
menerapkan  aturan  hund,  maka  kita  harus  menuliskan  arah  panah  ke  atas  terlebih