Belajar Kimia Kajian Teori

11 dilakukan dengan cara hafalan, tetapi dibutuhkan eksperimen. Oleh karena itu, pembelajaran kimia sering disertai dengan eksperimen-eksperimen kimia untuk mendapatkan pemahaman kimia yang utuh. Penilaian hasil belajar merupakan proses terakhir dari proses pembelajaran. Berdasarkan penilaian tersebut dapat diketahui prestasi belajar kimia masing-masing peserta didik. Salah satu komponen yang mendukung keberhasilan sistem pembelajaran adalah instrumen pembelajaran. Instrumen pembelajaran yang sangat mendukung diantaranya adalah sumber belajar. Salah satu bentuk sumber belajar yang lazim adalah buku. Buku adalah sumber belajar yang tepat untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik, dapat berupa buku pelajaran, buku pengajaran, buku pengayaan, dan buku referensi. Buku sebagai salah satu sumber belajar harus selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Berbagai hasil studi menunjukkan bahwa buku pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Buku pendidikan dapat memberikan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik tentang kehidupan dalam berbagai bidangnya. Namun, buku pendidikan harus sesuai dengan keperluan peserta didik sehingga memberikan kemudahan untuk digunakan dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

3. Belajar Kimia

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau 12 pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan Oemar Hamalik, 2005: 26 antara lain: a. Ada perubahan tingkah laku yang tidak teramati atau tidak dapat diamati secara langsung b. Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi perubahan kognitif, afektif, psikomotik, atau ketiga-tiganya c. Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman atau latihan d. Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi suatu yang relatif menetap e. Belajar merupakan suatu proses usaha yang artinya belajar berlangsung dalam kurun yang lama. Belajar kimia bertujuan untuk menguasai kompetensi pembelajaran kimia. Jenis-jenis kompetensi pembelajaran ada 3, yaitu kompetensi kognitif, kompetensi afektif, dan kompetensi psikomotorik. Kompetensi kognitif adalah kompetensi yang berkenaan mengingat kembali atau mengenal terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan berpikir. Kompetensi kognitif meliputi mengetahui, mengerti, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan menilai. Kompetensi afektif adalah kompetensi yang berkenaan dengan minat, sikap, nilai, penghargaan, dan penyesuaian diri. Kompetensi afektif meliputi menerima, memberi respon, menghargai, mengorganisasikan, dan mengamalkan. Kompetensi psikomotorik adalah kompetensi yang berkenaan dengan otot, keterampilan motorik, atau gerak yang membutuhkan koordinasi otot. Kompetensi psikomotorik meliputi meniru, memanipulasi, membuat tepat gerakan, mengartikulasi, dan menaturalisasi Sukardjo dan Lis Permana Sari, 2007: 21-23. 13 Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Seseorang yang sedang berpikir dapat dilihat dari raut muka atau sikapnya, sedangkan dalam rohaniahnya tidak dapat dilihat. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek, diantaranya pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis, atau budi pekerti, dan sikap. Seseorang yang sudah mengalami perubahan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut Oemar Hamalik, 2005: 30.

4. Sumber Belajar