Faktor – faktor yang memengaruhi Communication

34

2.1.4 Faktor – faktor yang memengaruhi Communication

Apprehension Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi CA, antara lain faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal CA dapat dilihat dari faktor-faktor yang dinyatakan oleh Miller 2002. Miller 2002 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi CA adalah sebagai berikut: a. Lack of preparation Dalam hal ini, tingkat kecemasan yang muncul dalam diri individu dipengaruhi oleh kesiapan individu dalam mempersiapkan ataupun melakukan presentasi. Semakin sering individu mempersiapkan diri, maka tingkat CA yang dimilikinya menurun. b. Lack of speaking skills Kemampuan berbicara merupakan modal utama yang harus dimiliki individu dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Salah satu contohnya adalah presentasi. Apabila individu tidak memiliki skill dalam berkomunikasi c. Negative reinforcement from previous communication efforts Pengalaman individu yang gagal menjalankan suatu tugas sebelumnya akan menentukan sikap individu dalam melakukan tugas berikutnya. 35 d. Poor role models from which communication was learned Tidak adanya individu yang berkompeten untuk dijadikan contoh atau untuk ditiru, membuat individu dapat dengan mudah mengalami kecemasan dalam berkomunikasi. Sedangkan faktor internal CA, terdapat dalam faktor yang dikemukakan oleh McCroskey 1977. McCroskey 1977 menunjukkan bahwa terdapat dua faktor psikologi dalam CA yaitu emosi dan motivasi. Mengacu pada faktor-faktor CA yang dikemukakan oleh McCroskey, Thaher 2005 melakukan penelitian tentang CA dan menggolongkan faktor-faktor CA tersebut menjadi 3 kategori atau golongan sebagai berikut: a. Psychological factors Yang termasuk di dalam psychological factors adalah emotion, self efficay, attitude, fear, dan motivation b. Instructional factors Yang termasuk di dalam instructional factors adalah goals, teacher, method, text, time, intensity, dan means of evaluation. c. Sosiocultural factors Sedangkan yang termasuk di dalam sosiocultural factors adalah acculturation, sosial distance, second versus foreign language learning dan culturally accepted thought. Selanjutnya, Khajavy Khodadady 2013 menambahkan bahwa faktor afeksi merupakan bagian dari emosi. 36 Salah satu faktor afeksi yang berperan penting dalam CA adalah Self Efficacy. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Self Efficacy merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kecemasan berpresentasi di depan banyak orang atau yang biasa disebut dengan CA. Hal tersebut dipertegas oleh Bandura 1997 yang menyatakan bahwa ketika individu menghadapi tugas yang menekan, dalam hal ini berbicara di depan umum, keyakinan individu terhadap kemampuan mereka Self-Efficacy akan memengaruhi cara individu dalam bereaksi terhadap situasi yang menekan. Disisi lain, untuk dapat melakukan presentasi secara maksimal, individu perlu menyeimbangkan aspek afektif dan kognitif yang ada dalam dirinya. Seperti yang disampaikan oleh Tsagarakis 1992, yang menyatakan bahwa Self Efficacy merupakan bagian dari variabel kognitif, sehingga Self Efficacy memiliki kaitan dengan Communication Apprehension. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa individu dengan Self Efficacy tinggi akan memiliki tingkat CA yang rendah, demikian juga sebaliknya. Sesuai dengan faktor-faktor yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan landasan faktor- faktor eksternal internal yang memengaruhi CA. Dengan demikian, sesuai dengan faktor-faktor yang telah diuraikan, maka penulis menggunakan faktor-faktor yang dikemukakan oleh McCroskey 1977 dan Thaher 2005. Pada akhirnya, Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi dipilih sebagai variabel dalam penelitian ini. Motivasi yang 37 digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi Berprestasi karena yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil matakuliah Speaking. Didalam matakuliah Speaking, berhasil atau tidaknya mahasiswa di dalam matakuliah tersebut dapat dilihat dari performansi mereka. Itulah sebabnya, motivasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Motivasi Berprestasi. Demikian pula dengan Self Efficacy, karena yang menjadi subyek penelitian ini adalah mahasiswa FBS, yang mana Bahasa Inggris merupakan bahasa asing bagi mereka maka penulis menggunakan istilah Foreign Language Learner FLL Self Efficacy.

2.2 Foreign Language Learner FLL Self Efficacy

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: suatu analisis psikologi indigenous

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB I

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB IV

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB IV

0 3 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB V

0 0 4