Hasil Penelitian Sebelumnya Hubungan FLL Self Efficacy dengan Communication

51 e Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. Setiap mahasiswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidupnya. Dengan demikian maka unsur- unsur yang bersifat labil tersebut sangat mudah untuk dipengaruhi. f Upaya pengajar dalam mengajar. Pengajar adalah pendidik profesional yang selalu bergaul dengan mahasiswa. Intensitas pergaulan dan bimbingan pengajar tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa mahasiswa. Sehingga sebagai seorang yang profesional, pengajar harus mampu membelajarkan mahasiswa secara bijaksana. Berdasarkan uraian di atas, Motivasi Berprestasi tidak selamanya stabil. Hal ini disebabkan banyaknya faktor-faktor yang memengaruhi Motivasi Berprestasi tersebut seperti kemampuan mahasiswa, kondisi mahasiswa, lingkungan mahasiswa dan lain-lain.

2.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Communication Apprehension mahasiswa di kelas Public Speaking dapat menjadi suatu penentu mengenai tinggi rendahnya nilai yang akan diperoleh. Semakin tinggi tingkat CA yang dimiliki mahasiswa, pada umumnya akan semakin rendah nilai yang diperoleh. Namun, semakin rendah tingkat CA yang dimiliki maka semakin tinggi nilai yang akan mereka peroleh. Dengan demikian, untuk menurunkan CA mahasiswa di kelas Public Speaking, maka 52 perlu ditelusuri faktor-faktor apa saja yang memiliki hubungan dengan dengan penurunan tingkat CA mahasiswa. Oleh sebab itu, berbagai penelitian sebelumnya telah menemukan hasil analisa bahwa, FLL Self Efficacy, Motivasi Berprestasi, dan karakteristik personal jenis kelamin menjadi faktor yang memiliki keterkaitan dengan Communication Apprehension.

a. Hubungan FLL Self Efficacy dengan Communication

Apprehension Untuk dapat menurunkan tingkat Communication Apprehension, maka mahasiswa perlu berupaya untuk memiliki FLL Self Efficacy yang tinggi dalam mengikuti matakuliah Public Speaking. Artinya, FLL Self Efficacy merupakan salah satu faktor penting yang memiliki keterkaitan terhadap penurunan tingkat CA. Ada berbagai temuan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dalam kaitan dengan hubungan antara Self Efficacy dan Communication Apprehension diantaranya; penelitian Indi 2009 mengenai hubungan antara Self Efficacy dengan CA pada 184 mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Indi menggunakan Skala Self Efficacy dan Skala Kecemasan berbicara di depan umum yang disusun dalam bentuk Skala Likert berdasarkan aspek-aspek Self Efficacy dan komponen kecemasan berbicara di depan umum. Analisis dalam penelitian tersebut menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan hasil terdapat hubungan negatif signifikan antara Self Efficacy dengan kecemasan berbicara di depan umum r = -.670 dengan p=0,01. Dengan kata lain, 53 semakin tinggi Self Efficacy yang dimiliki mahasiswa, maka semakin rendah tingkat kecemasan berbicara di depan umum dan begitu juga sebaliknya. Penelitian yang dilakukan oleh Indi sejalan dengan penelian yang dilakukan oleh Putra 2010, yang meneliti mengenai hubungan Self Efficacy dan konsep diri dengan CA. Subyek dalam penelitian ini adalah 58 mahasiswa yang berumur 18-22 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan negatif antara efikasi diri dengan kecemasan berbicara di muka umum rx1y = 0,520, p 0,001 dan sumbangan efektif sebesar 27,0. Penelitian Indi 2009 dan Putra 2013 juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Respati dkk., 2008, dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0.518 dengan signifikansi nilai p = 0,000. Yusuf 2011 dan Azar 2013 yang juga meneliti mengenai hubungan Self Efficacy dengan CA dengan hasil yang negatif signifikan. Sebaliknya, ada hasil penelitian yang ditemukan berbeda oleh para peneliti sebelumnya. Cubukcu 2008 juga melakukan penelitian yang sama terhadap 100 mahasiswa disalah satu universitas di Turki. Namun hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Cubukcu 2008 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Self Efficacy terhadap CA yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.003, dengan kata lain memiliki koefisien korelasi antar variabel yang termasuk dalam kategori sangat rendah. Dengan kata lain, tinggi rendahnya Self Efficacy yang dimiliki oleh individu tidak ada kaitanya dengan CA yang dimiliki oleh tiap – tiap individu. 54

b. Motivasi Berprestasi dan Communication Apprehension

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: suatu analisis psikologi indigenous

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB I

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB IV

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB IV

0 3 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB V

0 0 4