Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Koefisien Determinasi Adjusted R

saham kepada para pemegang saham. Kebijakan ini akan menimbulkan reaksi pasar yang tercermin pada harga saham. Pasar yang menginterpretasikan stock dividend sebagai sinyal positif akan kinerja dan prospek perusahaan di masa yang akan datang menyebabkan harga saham cenderung naik, begitu sebaliknya jika pasar menginterpretasikan stock dividend sebagai sinyal negatif, akan cenderung menekan harga saham. Volatilitas harga pada saham yang melakukan stock dividend cenderung meningkat dan membuat hasil penelitian menjadi bias. e. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang pada periode penelitian tidak menerbitkan saham baru right issue. Pasar akan merespon suatu emiten yang melakukan right issue sebagai sinyal positif atau negatif. Jika dana yang diserap dari right issue dialokasikan untuk ekspansi usaha maka investor akan menilai prospek perusahaan kedepan akan lebih baik, sehingga menjadi sinyal positif bagi investor yang akan menaikan harga saham. Namun apabila dana dari right issue digunakan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo maka hal tersebut akan dinilai sebagai sinyal negatif bagi investor yang akan menekan harga saham. Right issue menyebabkan harga saham lebih berfluktuasi atau volatilitas harga saham meningkat. Berdasarkan kriteria yang ditentukan terdapat 23 perusahaan yang datanya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel. 3 Daftar sampel perusahaan LQ45 tahun 2012-2015 No. Nama Perusahaan Kode 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk. AALI 2. PT. Adaro Energy Tbk. ADRO 3. PT. Akr Corporindo Tbk. AKRA 4. PT. Alam Sutera Reality Tbk. ASRI 5. PT. Bank Central Asia Tbk. BBCA 6. PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. BBNI 7. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. BBRI 8. PT. Bank Mandiri Persero Tbk. BMRI 9. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN 10. PT. XL Axiata Tbk. EXCL 11. PT. Gudang Garam Tbk. GGRM 12. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP 13. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF 14. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP 15. PT. Indo Tambang Megah Raya Tbk. ITMG 16. PT. Jasa Marga Persero Tbk. JSMR 17. PT. Lippo Karawaci Tbk. LPKR 18. PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP 19. PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. PGAS 20. PT. Bukit Asam Persero Tbk. PTBA 21. PT. Semen Indonesia Persero Tbk. SMGR 22. PT. United Tractors Tbk. UNTR

23. PT. Unilever Indonesia Tbk. UNVR

Sumber : Lampiran 1, halaman 77 Hasil statistik data variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan telah dilakukan pengolahan data adalah sebagai berikut: Tabel 4. Statistik Deskriptif Sumber : Lampiran 8, halaman 131 1. Volatilitas harga saham Y Berdasarkan tabel 4 stastistik deskriptif dapat diketahui bahwa nilai minimum volatilitas harga saham sebesar 0,0768 dan nilai maksimum sebesar 0,3272. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar volatilitas harga saham perusahaan LQ45 yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 0,0768 sampai 0,3272 dengan rata-rata 0,164886 pada standar deviasi 0,0489741. Nilai rata-rata lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,164886 0,0489741, berarti bahwa sebaran nilai volatilitas harga saham baik. 2. Volume Perdagangan X 1 Berdasarkan tabel 4 stastistik deskriptif dapat diketahui bahwa nilai minimum volume perdagangan sebesar 267.871.831 dan nilai maksimum sebesar 31.672.025.486. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar volume Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Volume 92 267871831 31672025486 5291127022 6783006088 Frekuensi 92 73467 1263777 464881 244210.047 Order_Imbalance 92 -.5552 1.0608 .013546 .3019893 Volatilitas 92 .0768 .3272 .164886 .0489741 Valid N listwise 92