Sejarah Tempat Duduk Di Perancis Penelitian yang Relevan

19 Tabel klasifikasi Leksikon siège Keterangan : 1. Untuk duduk 9. Tempat duduk yang ditandu 2. Berkaki 10. Untuk keperluan tertentu 3. Berlengan 11. Terbuat dari kayu 4.Bersandaran 5. Bisa digunakan untuk tiduran 6. Berukuran besar 7. Tempat duduk yang bersusun 8. Tempat duduk yang diayun No Le sèmes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Orang 2 Orang 3 Orang 1. Tabouret √ - - √ √ - - - - √ - - - - 2. Pouf √ - - - - √ - - - - - - - - 3. Balançoire - √ - - √ - - - - - √ - - - 4. Hamac √ - - - - - - √ - - - - - - 5. Escabeau √ - - √ √ - √ - - - - - - -

3.3. Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah data penelitian selesai diklasifikasikan, data tersebut kemudian dianalisis. Dalam menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan metode padan referensial. Menurut Sudaryanto 2015:15-16 metode padan referensial merupakan bagian bahasa yang bersangkutan, objek sasaran penelitian identitasnya ditentukan berdasarkan kesepadanannya. Metode padan referensial itulah bahasa yang diteliti sudah memiliki hubungan yang bersangkutan, Jika peneliti sampai pada suatu ketentuan bahwa nomina merupakan kata benda maka kata itulah yang menunjukan benda-benda. Metode padan referensial pada penelitian ini digunakan untuk memastikan bahwa data yang diambil sesuai dengan referennya, yaitu kamus. Selanjutnya peneliti menggunakan analisis komponensial. Peneliti menentukan nomina bahasa Prancis yang berunsur makna siège “tempat duduk” . Dalam penelitian ini referensi yang digunakan adalah Dictionnaire des mobiliers des objets d’arts. Du moyen âge au XXI e siècle, dictionnaire de la langue française, majala Marie-claire maison edis januari 2015-januari2016. Sebagai contoh, tabel halaman 32, terdapat dua leksikon yaitu, tabouret dan pouf dalam bahasa Prancis yang masing-masing leksikon yang tidak hanya memiliki persamaan yaitu untuk duduk, tetapi juga memiliki beberapa perbedaan. Dalam Dictionnaire Petit Robert 1995:1739 dijelaskan tabouret est siège à quatre pieds, généralement rond, sans dossier, ni bras, “tempat duduk yang memiliki empat kaki, dengan lengan dan sandaran ”. Sedangkan pouf dalam Dictionnaire Petit Robert 1995:1360 dijelaskan pouf est coussin épais, plus haut que large, servant de siege, “bantal yang tebal dan di pakai untuk duduk”. Gambar 5 Gambar 6 Tabouret Pouf tabouret: + pour s’asseoir Pouf: + pour s’asseoir + Pour une personne + pour une personne + avec pied - avec pied + avec bras - avec bras + Untuk diduduki + Untuk diduduki +Untuk satu orang +Untuk satu orang +Berkaki - Berkaki +Berlengan - Berlengan Hasil dari analisis tabel komponensial halaman 32 menunjukkan bahwa kedua leksikon tersebut memiliki beberapa fitur-fitur semantik yang sama yaitu, + pour s’asseoir “ untuk duduk”, + pour un personne “hanya untuk satu orang”. Selain persamaan tersebut, terdapat pula perbedaan fitur-fitur semantik yaitu pada pouf : - avec pied “tidak memiliki kaki”, - avec bras „‟tidak berlengan‟‟, - avec dossier “tidak bersandar” seperti pada leksikon taboure.

3.4. Uji Keabsahan Data

Data penelitian yang telah diperoleh ialah data yang valid dan dapat di pertanggung jawabkan. Menurut Zuchdi 1993:75 validitas semantis digunakan untuk mengukur kesensitifan suatu teknik terhadap makna yang relevan dengan konteks