77 orang. Hasil temuan menunjukkan bahwa kepuasan konsumen pada café A
sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 31 responden 51.7, kemudian kategori baik sebanyak 18 responden 26.7 dan kategori kurang
sebanyak 13 responden 21.7. Kepuasan konsumen pada café B mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 44 responden 73.3, kemudian kategori baik
sebanyak 12 responden 20.0 dan kategori kurang sebanyak 44 responden 6.7. Sementara kepuasan konsumen pada café C juga sebagian besar dalam
kategori cukup sebanyak 45 responden 73.8, kemudian kategori baik sebanyak 7 responden 11.5 dan kategori kurang sebanyak 9 responden
14.8. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Camelia Hanifah Amalina 2010 bahwa sebagian besar kepuasan konsumen
dalam kategori sedang 55,71, sementara kategori tinggi sebanyak 44,29 dan kategori rendah tidak ada.
Kepuasan konsumen mempengaruhi niat untuk membeli lagi dimana ketidakpuasan terlihat sebagai alasan untuk penghentian pembelian di masa
mendatang. Oleh karena itu, kepuasan konsumen merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Umar 2002: 15 bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terdiri dari kepuasan
fungsional dan kepuasan psikologika. Kepuasan fungsional seperti mutu produk, ketersedian produk, efisiensi produk, dan keterjangkauan harga. Sementara
kepuasan psikologika seperti harapan konsumen dan perasaan konsumen setelah memakai produk.
Ketidakpuasan muncul ketika harapan para pembeli ternyata tidak cocok atau negative. Konsumen yang merasa tidak puas terhadap produk atau
78 pelayanan cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang dan bahkan dapat
mengancam langsung kepada produsen, pengecer serta menceritakan keadaan konsumen lainnya tentang pengalaman yang tidak enak yang dialaminya.
Tindakan atau perilaku ketidakpuasaan yang biasa dilakukan oleh konsumen yaitu, mendiamkan saja dan melakukan komplain. Dengan demikian, diharapkan
pihak produsen dapat memperhatikan dan meningkatkan kepuasan konsumen.
4. Hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen
café di Dusun Sagan Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen
café di Dusun Sagan Sleman Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,562
dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,0000,05. Kualitas pelayanan memberikan sumbangan kepada variabel kepuasan konsumen sebesar 27,0.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aprillia Nia Fardiani 2013 dan Nur Wulandari 2013. Hasil penelitian
tersebut juga membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini berarti kualitas pelayanan sangat
penting dalam mendukung kepuasan pelanggan. Dengan kualitas pelayaanan yang baik, maka konsumen akan semakin merasa puas. Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haerul Isra Harun 2010 yang juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif sangat
signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen. Jika pelayanan yang dilakukan pihak
café di Dusun Sagan Sleman Yogyakarta
melampaui harapan
konsumen, maka
konsumen akan
mempersepsikan kualitas pelayanan yang diberikan sangat baik dan berkualitas.
79 Sebaliknya, jika pelayanan yang dilakukan pihak
café di Dusun Sagan Sleman Yogyakarta yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan konsumen, maka
konsumen akan mempersepsikan kualitas pelayanan yang diberikan sangat buruk. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Scherkenbach 1991: 78
bahwa “kualitas ditentukan oleh pelanggan, pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga
tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut”. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif
dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen café di
Dusun Sagan Sleman Yogyakarta. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan pihak café, maka semakin baik kepuasan konsumen.
5. Hubungan positif dan signifikan antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen
café di Dusun Sagan Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen
café di Dusun Sagan Sleman Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,499 dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 0,0000,05. Kualitas produk memberikan sumbangan kepada variabel kepuasan konsumen sebesar 20,0. Mayoritas
kecenderungan variabel kualitas produk pada kategori cukup. Hasil penelitian ini menguatkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur
Wulandari 2013 dengan judul “Analisis pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Kepuasan Konsumen Kopikita Semarang”. Dalam
penelitian ini variabel kualitas produk memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,324, sehingga hasil penelitian tersebut menyimpulkan