65 Gambar 4. Histogram Hasil Angket Motivasi Belajar siswa
Dari  perolehan  hasil  perhitungan  data  observasi  dan  data angket  di atas,  menunjukan  bahwa  motivasi  belajar  kelas  eksperimen  setelah
menggunakan  media  modul  dalam  kategori sangat  positifsangat  tinggi.  Jadi dapat  disimpulkan  bahwa  pengaruh  penggunaan  modul  pada  pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa  dikategorikan sangat positifsangat tinggi.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan nilai dari hasil lembar observasi  dan  angket  motivasi  belajar  siswa  kelas eksperimen. kemudian
dicari  rerata  skor    keseluruhan  siswa  dalam  satu  kelas  dan  simpangan bakunya. Selanjutnya dari perhitungan tersebut dikategoringan kedalam tabel
yang  telah  ditentukan.  Diperoleh  dari  hasil  perhitungan  data  observasi mengenai motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran menggunakan modul
sejumlah  25 termasuk  dalam  kategori  sangat  positif  sangat  tinggi.  Untuk hasil dari angket yang diisi siswa setelah menggunakan modul perolehan skor
lebihdari  atau  samadengan  90 sebanyak  18  siswa dan  rata-rata  skor keseluruhan siswa dalah 90,41termasuk dalam kategori sangat tingi.
Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa  pengaruh  penggunakan  modul mengelas  dengan  proses  SMAW  pada  mata  pelajaran  kerja  las, motivasi
belajar siswa dalam kategori sangat tinggisangat positif. b.
Uji Hipotesis Kedua
66 Pengujian  hipotesis dilakukan menggunakan  hasil  belajar  siswa  yang
diperoleh  dari  nilai  posttest.  Pengujian  hipotesis  dilakukan  dengan  statistik parametrik  karena  data  kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  berdistribusi
normal . Pengujian hipotesis dilakukan dengan  uji t independent sample test. Pengujian  hipotesis  ini  dilakukan  dengan  uji  satu pihak.  Pengujian  hipotesis
dilakukan  pada  kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  yang  memiliki  tujuan untuk  mengetahui  hasil  belajar  menggunakan  modul  Mengelas  Dengan
Proses  SMAW lebih  tinggi  daripada  hasil  belajar    menggunakan  metode ceramah  dan  tanya  jawab  pada  mata  pelajaran  kerja  las. Berikut  data  hasil
perhitungan  uji  t  independent  sample  test pada  kelas  eksperimen  dan  kelas control.
Tabel 14. Hasil Uji t Independent Sample Test Data Posttest Sumber
Data Mean
Varian t
hitung
t
tabel
Keputusan Kelas
Eksperimen 82,6
67,16 3,619
1,669 Ada perbedaan
hasil belajar antara kedua
kelas Kelas
Kontrol 75,33
90,23 Sumber: Hasil Olahan Uji t Data Posttest Siswa
Berdasarkan Tabel 14, didapat harga t
hitung
sebesar 3,619 dengan dk = 36+34-2  =  68 dan  taraf  kesalahan  5.  Derajat  kebebasan  dk  68 tidak
ditemukan di tabel nilai-nilai kritis t, yang ada disekitar dk 60 dan 120. Nilai kritis  t  dengan  dk  60  pada  taraf  kesalahan  5  uji  satu  pihak  adalah  sebesar
1,671, sedang dengan dk 120 pada taraf kesalahan 5 adalah sebesar 1,658. Karena  dk  68 lebih  besar  dari  60  dan  lebih  kecil  dari  120,  maka  perlu
67 dilakukan  interpolasi.  Dari  dk  68  pada  taraf  kesalahan  5  menggunakan
rumus interpolasi  didapat  nilai  sebesar 1,669.  Berdasarkan  hasil perhitungan diatas  ternyata  t
tabel
t
hitung
,  dengan demikian  terbukti  bahwa ada  perbedaan hasil  belajar  yang  signifikan  antara  kelas  eksperimen  yang  menggunakan
perlakuan  dengan  menggunakan  modul dengan  kelas  kontrol  yang
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil perhitungan juga dapat membuktikan  bahwa  hipotesis  yaitu  Ho  :  hasil  belajar  menggunakan  modul
mengelas  dengan  proses  SMAW  lebih  rendah  atau  sama  dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab ditolak. Sedangkan Ha: hasil
belajar menggunakan
modul mengelas
dengan proses
SMAW meningkatlebih  tinggi        daripada  hasil  belajar  menggunakan  metode
ceramah dan tanya jawab diterima.
B. Pembahasan 1. Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Motivasi Belajar Siswa