Pengertian dan Makna Pengorganisasian Komunitas

mengambil tindakan-tindakan secara sadar dalam mencapai perubahan yang lebih baik. Pengertian lain tentang pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan Siagian, 1983 dalam Juniati. Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses ketika suatu komunitas tertentu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhannya serta mengembangkan keyakinannya untuk berusaha memenuhi kebutuhan itu termasuk menentukan prioritas dari kebutuhan tersebut yang disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia dan dengan usaha gotong royong Sasongko. A, 1996 Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong Ross Murray, 2000 Berdasarkan dari beberapa pengertian tentang pengorganisasian maka dapat disimpulkan bahwa pengertian pengorganisasian komunitas adalah upaya atau proses yang tersentralisasi dan didalamnya memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki tugas 14 masing-masing yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan untuk membangun kesadaran kritis komunitas yang ada didalamnya, mengidentifikasi kebutuhan, menentukan prioritas kebutuhan serta melakukan tindakan untuk pemenuhan kebutuhan secara gotong royong.

b. Prinsip dan Model Pengorganisasian

Dalam menjalankan aktivitas pengorganisasian, prinsip yang harus dipegang dan dijadikan pedoman dalam berfikir dan berbuat bagi seorang pengorganisasi komunitasmasyarakat adalah: 1. Membangun pertemananpersahabatan dengan komunitas atau masyarakat 2. Bersedia belajar dari kehidupan komunitas yang bersangkutan 3. Membangun komunitas atau masyarakat dengan berangkat dari apa yang ada atau dimiliki komunita tersebut 4. Tidak berkeinginan untuk menjadi pemimpin dan “tetua” dari komunita tersebut 5. Mempercayai bahwa komunitas memiliki potensi dan kemampuan untuk membangun dirinya sendiri hingga tuntas. Prinsip-prinsip dasar dalam pengorganisasian komunitas masyarakat adalah berpihak dan mementingkan komunitas; pendekatan holistik, tidak kasuistik, bersikap independen dan mengembangkan rasa empati, adanya pertanggungjawaban pada rakyat, ada proses saling belajar, kesetaraan, anti kekerasan, mendorong komunitas untuk 15 berinisiatif, musyawarah sebagai media komunikasi pengambilan keputusan dan menghindari intervensi, berwawasan ekosistem, dan praxis. Pengorganisasian komunitasmasyarakat adalah pengembangan yang mengutamakan pembangunan kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan lokal komunitasmasyarakat. Pengorganisasian komunitasmasyarakat mengutamakan pengembangan komunitas masyarakat berdasarkan dialog atau musyawarah yang demokratis. Usulan komunitas merupakan sumber utama gagasan yang harus ditindak lanjuti secara kritis, sehingga partisipasi masyarakat dalam merencanakan, membuat keputusan dan melaksanakan program merupakan tonggak yang sangat penting. Pengorganisasian komunitasmasyarakat bergerak dengan cara menggalang masyarakat kedalam suatu organisasi yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Suara dan kepentingan masyarakat lebih utama dari pada kepentingan kaum elit. Pengorganisasian komunitas masyarakat juga memaklumi arti penting pembangunan sarana-sarana fisik yang dapat menunjang kemajuan masyarakat, namun titik tekan pembangunan itu ialah pengembangan kesadaran masyarakat sehingga mampu mengelola potensi sumber daya mereka. Secara umum metode yang dipergunakan dalam pengorganisasian masyarakat adalah penumbuhan kesadaran kritis, partisipasi aktif, pendidikan berkelanjutan, pembentukan dan penguatan pengorganisasian 16