Hakekat Pendidikan Jasmani Deskripsi Teori

20 Menurut Ahmad Susanto 2012:1-19 istilah belajar sangat dikenal secara luas namun dalam pembahasan belajar memiliki pemahaman dan devinisi yang berbeda-beda. Berikut akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli. R.Gagne 1989 belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Usman dan setiawati 1993 belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu dengan lingkuannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkuannya. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional no 20 Tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Menurut Sumiati dan Asra 2009:38 secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Perilaku itu mengandung pengertian yang luas. Hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, kemampuan berpikir, penghargaan terhadap sesuatu, minat dan sebagainya. Setiap perilaku yang Nampak dapat diamati. Perilaku yang dapat diamati disebut penampilan atau behavioral performance . Sedangkan yang tidak dapat diamati disebut kecederungan perilaku atau 21 behavioral tendency . Sedangkan Dewi Salma Prawiradilaga 2007:19 mengartikan pembelajaran sebagai kegiatan belajar mengajar konvensional dimana guru dan peserta didik langsung berinteraksi. Dalam hal ini, disain pembelajaran menentukan seluruh aspek strategi pembelajaran. Lebih lanjut Udin Winataputra, dkk 2007:1.20, mengatakan bahwa: “Ciri lain dari pembelajaran adalah adanya komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain ”. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik serta media dalam rangka membangun proses belajar, antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kompetensi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan belajar dan pembelajaran seperti dua sisi mata uang. Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang permanen berdasarkan pengalaman yang diperoleh dan diinternalisasikan oleh peserta didik. Sedangkan pembelajaran adalah segenap upaya yang dilakukan untuk menciptakan situasi agar peserta didik belajar.