10
2. Tolak Peluru
a. Pengertian Tolak Peluru
Menurut Edy Sih Mitranto dan Slamet 2010:96-98 tolak peluru merupakan
Salah satu cabang atletik melempar adalah tolak peluru.
Cabang olahraga ini kurang begitu populer, karena tidak terlalu
diminati. Hanya bermula dari pengisian waktu senggang dengan
melempar batu, kayu atau apapun yang bisa dilempar.
Muncullah jenis olahraga tolak peluru, Pada tahun 1857 ditetapkanlah aturan
permainan tolak peluru ini, dari mulai aturan main, lapangan, hingga
teknik memegang peluru. Tahun berganti tahun,
akhirnya organisasi internasional ini dibentuk dengan menginduk cabang
olahraga atletik yaitu IAAF. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 1 lapangan
tolak peluru di bawah ini.
Gambar 1. Lapangan Tolak Peluru Sumber : Edy Sih Mitranto dan Slamet 2010:96-98
Menurut Iwan Sudjarwo dan Arif Rahman Hakim 2011:28-31 tolak peluru merupakan nomor lempar yang terbagi atas 2 teknik gaya
yaitu gaya linear dan gaya rotasi. Pada dasarnya dua gaya ini sama-
11
sama ingin menghasilkan tolakan yang jauh, tetapi yang membedakan hanya pada pola gerak langkah kaki. Langkah
– langkah dalam tolak peluru gaya linear tahapan awal, tahapan meluncur, tahapan akhir,
tolakan peluru. Menurut Rumini 2007 tolak peluru adalah salah satu nomor
yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang atletik. Pengertian tolak peluru sendiri adalah suatu bentuk gerakan menolak atau
mendorong peluru yang dilakukan dari kaki, bahu dan pergelangan tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Untuk teknik tolak
peluru yang harus dipahami dan dikuasai serta dapat dilakukan dengan baik dan benar adalah sebagai berikut : cara memegang peluru, sikap
badan pada waktu akan menolak peluru, cara menolak peluru, sikap badan setelah menolak peluru dan cara mengambil awalan.
Menurut Eddy Purnomo 2007:133 tolak peluru pada dasarnya merupakan bagian dari nomor lempar yang mempunyai karakteristik
sendiri yaitu peluru tidak dilemparkan tetapi ditolakan atau didorong dari bahu dengan satu tangan, hal ini sesuai dengan peraturan IAAF.
Berat peluru yang dipergunakan dalam perlombaan atletik tergantung pada jenis perlombaannya, biasanya berat peluru untuk perlombaan
sifatnya Nasionla dan olimpiade untuk putra 7,25 kg dan putri 4 Kg. Sedangkan dalam pembelajaran untuk tingkat dasar atau SD
menggunakan peluru untuk putra 4 kg sedangkan untuk putri 3 kg. Dalam tolak peluru ada dua teknik yang sekarang ini sangat dominat
yang dipakai oleh atlet atau siswa yaitu gaya luncur atau linear
Glide
12
dan gaya putar
rotasi
. Parry O’Brein orang pertama yang menemukan gaya lineargaya
luncur membelakangi sektor lemparan. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang penolak peluru yaitu :
+ + +
Gambar 2. Prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang penolak peluru Sumber: Edi Purnomo 2013:123
Parameter prestasi yang paling penting dalam tolak peluru khususnya gaya linearluncur adalah kecepatan saat melepaskan
peluru, gerak percepatan
akselerasi
terhadap beban relative dari berat peluru dicapai oleh daya kekuatan pelurusan otot-otot tungkai,
torsobatang tubuh dan lengan. Hal ini semua membutuhkan kekuatan terutama kekuatan maksimum, power dan kekuatan saat menolak
selain itu pula juga kecepatan bergerak dan semuanya harus dikoordinasikan menjadi suatu gerakan yang dinamis.
b. Tolak Peluru Gaya Linear
Tahapan – tahapan dalam tolak peluru gaya linear
1 Gerakan Posisi Start dan Gerakan Awal
Posisi start pada gaya ini adalah kedua kaki parallel dan sedikit berjenjang berada di tepi belakang dari lingkaran lempar,
berat badan penolak dibebankan pada kaki kanan dengan punggungnya menghadap arah sektor tolakan. Selanjutnya peluru
diletakan pada pangkal jari-jari tangan kanan Ibu jari dan jari
Kekuatan Kekuatan maksimum
Power Kekuatan lempar
Kecepatan Kecepatan berakselerasi
Koordinasi Adaptability
Kemampuan Berirama