10. Menyusun Perhitungan dan Analisis Dalam Bentuk House of
Quality
House of Quality HOQ dibuat berdasarkan data yang telah didapatkan dan perhitungan yang telah dilakukan. Penyusunan HOQ
dilakukan menggunakan program komputer QFD Designer agar HOQ yang didapatkan sesuai dengan kaidah penyusunan HOQ dengan lebih
cepat dan mudah.
11. Penyusunan Kesimpulan, Saran, dan Catatan
Kesimpulan, saran, dan catatan dibuat berdasarkan hasil analisis HOQ dalam bentuk rekomendasi kepada perusahaan. Rekomendasi
ditekankan pada : •
Kekuatan dan kelemahan faktor teknis internal •
Faktor internal yang bersifat kritis dan tidak kritis didasarkan atas atribut kepentingan konsumen
• Prioritas terhadap pemenuhan keinginan konsumen terkait dengan
rencana efisiensi produk proses produk •
Peluang pengembangan atau inovasi-inovasi produk
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penentuan Produk dan Kompetitor
Produk yang akan dievaluasi dengan QFD serta kompetitor yang akan dibandingkan dengan PT. Arnott’s Indonesia ditentukan berdasarkan hasil
diskusi dengan tim PT. Arnott’s Indonesia terdiri dari empat hingga enam orang. Diskusi dilakukan dengan cara :
•
Menentukan produk PT. Arnott’s Indonesia yang akan dievaluasi
•
Mengevaluasi produk PT. Arnott’s Indonesia dan beberapa produk kompetitor dalam hal :
o
Karakteristik produk sensori dan kemasan
o
Posisi di pasar segmen pasar, harga, tingkat penjualan, tanggapan konsumen, image poduk, merek, dll.
o
Keunggulan dan kelemahan masing-masing produk
•
Menentukan produk kompetitor yang akan digunakan dalam QFD Diskusi tersebut menghasilkan keputusan produk PT. Arnott’s
Indonesia yang diteliti oleh penulis yaitu sebanyak dua jenis biskuit, yang kemudian disebut sebagai Biskuit merek A dan Biskuit merek X. Biskuit
merek A dan biskuit merek X memiliki perbedaan dalam hal bahan baku dan proses pembuatan biskuit. Adapun perbedaan tersebut tidak dapat dituliskan
secara mendetil karena merupakan rahasia dari perusahaan yang bersangkutan. Kompetitor untuk produk Biskuit merek A PT. Arnott’s Indonesia
kemudian disebut sebagai Biskuit merek B dan Biskuit merek C, sedangkan kompetitor untuk produk Biskuit merek X PT. Arnott’s Indonesia kemudian
disebut sebagai Biskuit merek Y dan Biskuit merek Z. Alasan dipilihnya kompetitor-kompetitor tersebut karena memiliki format atau jenis yang sama
sebagai biskuit dan memiliki segmen konsumen yang sama.