c. Penyebaran kuesioner, yaitu daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada konsumen untuk memperoleh informasi tentang
data pribadi ataupun hal-hal yang diketahui dari produk yang diterima. Jenis kuesioner yang disebarkan adalah :
• Kuesioner seleksi responden Lampiran 1
• Kuesioner tingkat kepentingan konsumen terhadap produk
biskuit Lampiran 2 •
Kuesioner tingkat kepuasan produk PT. Arnott’s Indonesia dan produk dari kompetitor PT. Arnott’s Indonesia Lampiran 3
d. Diskusi tim, yaitu pengumpulan data dengan melakukan diskusi pada satu waktu yang melibatkan pihak PT. Arnott’s Indonesia
RD, QA, dan Produksi.
B. METODE PENGOLAHAN DATA
1. Penentuan Produk dan Kompetitor
Produk yang akan dievaluasi dengan QFD serta kompetitor yang akan dibandingkan dengan PT. Arnott’s Indonesia ditentukan
berdasarkan hasil diskusi dengan tim PT. Arnott’s Indonesia terdiri dari empat hingga enam orang. Diskusi dilakukan dengan cara :
•
Menentukan produk PT. Arnott’s Indonesia yang akan dievaluasi
•
Mengevaluasi produk PT. Arnott’s Indonesia dan beberapa produk kompetitor dalam hal :
o
Karakteristik produk sensori dan kemasan
o
Posisi di pasar segmen pasar, harga, tingkat penjualan, tanggapan konsumen, image poduk, merek, dll.
o
Keunggulan dan kelemahan masing-masing produk
•
Menentukan produk kompetitor yang akan digunakan dalam QFD
2. Identifikasi Kepentingan Konsumen
Identifikasi kepentingan konsumen, yaitu menentukan atribut dari produk yang akan dievaluasi tingkat kepentingannya dalam QFD,
didapatkan dari :
a. Identifikasi karakteristik produk yang berdasarkan :
o
Evaluasi produk dalam hal karakteristik sensori dan kemasan oleh tim PT. Arnott’s Indonesia terdiri dari empat hingga
enam orang
o
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh PT. Arnott’s Indonesia
b. Verifikasi atribut kepentingan konsumen, dilakukan dengan melakukan survei konsumen. Survei dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner dan evaluasi produk oleh konsumen. Survei dilakukan di tempat-tempat umum seperti tempat
perbelanjaan atau mal, kampus, gedung perkantoran, dan survei dari rumah ke rumah. Dalam survei, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut : 1 Penentuan sampel dan penyebaran kuesioner
Teknik pengambilan sampel sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel nonprobabilitas, dengan cara ini
semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel Umar, 2005. Hal
ini disebabkan dalam pelaksanaannya terdapat beberapa pertimbangan ataupun syarat-syarat dalam memilih responden.
Sedangkan metode pengambilan sampel nonprobabilitas yang dgunakan adalah convenience sampling karena peneliti
memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja respoden yang ditemui sehingga cukup mudah dan cepat dilakukan.
Populasi dari sampel yang digunakan adalah pria dan wanita dewasa usia 18 s.d. 40 tahun di wilayah Jabodetabek
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Responden yang digunakan diseleksi terlebih dahulu dengan menggunakan
kuesioner seleksi responden Lampiran 1. Seleksi responden berdasarkan :
Pernah tidaknya mengikuti survei sejenis dalam enam bulan terakhir
Ada tidaknya keluarga atau teman yang bekerja di industri-industri tertentu
Ada tidaknya alergi atau ketidaksukaan terhadap beberapa jenis makanan tertentu
Umur Jenis kelamin
Kelas ekonomi Pemegang keputusan dalam membeli biskuit
Konsumsi biskuit dalam satu hingga tiga bulan terakhir Frekuensi mengkonsumsi dan membeli biskuit
Tempat pembelian biskuit Penentuan
jumlah sampel
dilakukan dengan
menggunakan metode proporsi karena ukuran atau jumlah populasi keseluruhan tidak diketahui. Penentuan jumlah sampel
dilakukan melalui perhitungan berikut : n =
⁄
dimana : n : jumlah sampel
E : error tingkat kesalahan
⁄
: nilai kritik pada taraf signifikansi α2 α : taraf signifikansi.
Untuk menentukan
besarnya sampel
dengan menggunakan rumus di atas, harus diketahui besarnya proporsi
terlebih dahulu. Oleh karena nilai proporsi belum diketahui maka dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
fp = p 1– p fp = p – p
2
= 1 – 2p maksimal jika
= 0, maka 0 = 1 – 2p
→ p = 0.5
Apabila proporsi di dalam populasi yang tersedia tidak diketahui, maka nilai variansi p dan q dapat digani dengan nilai
maksimum yaitu 0.5 X 0.5 = 0.25 Walpole, 1992. Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95 dan kesalahan tidak lebih dari
10, maka jumlah sampel minimal yang diambil : n =
⁄
n =
. .
.
n = 96.04 jadi jumlah sampel yang harus diambil minimal sebanyak 96
responden.
2 Uji validitas kuesioner Validitas data penelitian ditentukan oleh proses
pengukuran yang akurat. Validitas menunjukkan sejauh mana suau alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas kuesioner pada tahap ini menggunakan uji validitas konstruk, yaitu kerangka dari suatu
konsep Umar, 2005. Uji validitas konstruk mengacu pada Umar 2005
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Mendefinisikan konsep yang akan diukur, yaitu dengan
cara antara lain : a Mencari definisi dan rumusan konsep yang akan
diukur dari literatur yang ditulis para ahli b Jika di dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi
atau rumusan konsep yang akan diukur, maka dibuat rumusan konsep sendiri dengan bantuan atau diskusi
dengan ahli yang berkaitan dengan aspek-aspek konsep yang akan diukur
c Menanyakan langsung
kepada calon
reponden mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur
2 Melakukan uji coba pengukur pada sejumlah responden 3 Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4 Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yaitu :
r
xy
=
N ∑ XY- ∑ X ∑ Y
N ∑ X
2
- ∑ X
2
N ∑ Y
2
- ∑ Y
2
dimana :
r
xy
: korelasi product moment antara X dan Y N
: banyaknya responden X
: skor butir pertanyaan Σ
X : jumlah X skor butir pertanyaan Σ
X
2
: jumlah skor butir kuadrat Y
: skor total pertanyaan Σ
Y : jumlah Y skor total pertanyaan Σ
Y
2
: jumlah skor total kuadrat Σ
XY : jumlah perkalian X dengan Y Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan
angka kritik pada Tabel Korelasi nilai-r. Jika r
xy
r
tabel
maka data tersebut valid dan jika r
xy
r
tabel
maka data tersebut tidak valid.
3 Uji reabilitas kuesioner Reabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala atau aspek yang sama. Uji reabilitas dilakukan untuk menunjukkan
sejauh mana suatu hasil pengukuran konsisten dan dapat dipercaya apabila digunakan berulang kali Umar, 2005.
Teknik yang digunakan pada uji reabilitas ini adalah metode Cronbach’s Alpha α. Rumus Cronbach’s Alpha α
dapat digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antar beberapa
nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya Umar, 2005. Rumus ini ditulis sebagai
berikut : r
11
=
1
∑
dimana :
r
11
: reabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaan ∑
: jumlah varians butir : varians total
Σ X
2
: jumlah skor butir kuadrat dan rumus varians yang digunakan :
σ =
∑ +
∑ , -
.
dimana :
n : jumlah sampel
X : nilai skor butir pertanyaan yang dipilih
Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan angka kritik pada Tabel-r. Jika r
11
r
tabel
maka data tersebut reliabel dan jika r
11
r
tabel
maka data tersebut tidak reliabel.
3. Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen