4.4 Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh
pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain Umar,2001:69. Data yang diperoleh adalah kombinasi antara data time series dengan data cross section
Pooled Data. Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam
waktu mingguan, bulanan atau tahunan. Sedangkan data cross section adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu
Umar,2001:70. Data penelitian ini, juga mencakup data yang berbentuk persentase untuk variabel independen dan variabel dependen.
Jenis data yang digunakan berupa: 1.
laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang merupakan sampel penelitian,
2. informasi keuangan lainnya yang berkaitan dengan variabel penelitian.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
www.idx.co.id .
Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan
Umar,2001:70. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni jurnal akuntansi dan
buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap kedua, pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan cara men-
Universitas Sumatera Utara
download melalui situs www.idx.co.id
untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan.
4.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen ,variabel intervening dan variabel dependen. Variabel
independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. variabel intervening adalah variabel antara atau mediating. Sedangkan variabel dependen
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu good corporate governance yang diproksikan dengan
Kepemilikan institusional, Kepemilikan Direksi, Proporsi dewan komisaris independen , Ukuran dewan komisaris , dan Komite Audit . Variabel Intervening
dalam peneltian ini adalah manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary accrual DA yang menggunakan model Modified Jones Jones
modifikasian dan pilihan peneliti menggunakan model ini di karenakan relative lebih sederhana dan juga banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti lainnya untuk
menghitung discretionary accrual DA. Sedangkan variabel dependennya yaitu kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan dengan rasio
ROA return on asset. Defenisi operasional variabel yang digunakan sebagai berikut:
1. Kepemilikan institusional KI merupakan persentase kepemilikan saham oleh
perusahaan lain atau institusi lain atau entitas lain di luar perusahaan 2.
Kepemilikan Direksi KM merupakan persentase kepemilikan saham oleh direksi atau eksekutif perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
3. Proporsi dewan komisaris independen PDKIn merupakan jumlah dewan
komisaris independen yang ada di perusahaan tersebut, 4.
Ukuran Dewan Komisaris UDK merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan Beiner,2003 dalam Jojor LS 2010
5. Komite Audit KA , berdasarkan Peraturan BI No.84PBI2006 menyatakan
tentang tugas komite audit adalah melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil
audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan .Komie Audit diukur dengan menggunakan indikator jumlah komite audit yang ada di
perusahaan tersebut, 6.
Kinerja perbankan sendiri sering dinilai terkait erat dengan tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator.
Dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio ROA Return on Asset.
7. Manajemen laba, yang dilakukan manajer pada laporan keuangan tersebut
akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan Haris, 2004. Dalam penelitian ini diproksikan dengan discretionary accrual DA. Manajemen
laba, diukur melalui discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba .Rumus untuk menghitung nya adalah dengan menggunakan model Modified
Jones Jones modifikasian . Model ini dipilih karena dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model – model lainnya
Dechowetal., 1995 dalam Muh.Arief -2007. TAit = Nit – CFOit
.……………………………….…………………….....…...1
Universitas Sumatera Utara
Nilai total accrual TA yang diestimasi dengan persaman regresi Cross Sectional Ordinary Least Squre OLS sebagai berikut:
TAitAit- 1 = β1 1 Ait-1 + β2 ΔRevt Ait-1 + β3 PPEt Ait-1 +
e…………...2 Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary accruals
NDA dapat dihitung dengan rumus : NDAit = β11 Ait-1 + β2 ΔRevt Ait-1 - ΔRect Ait-1 + β3 PPEt Ait-
1…...3 Selanjutnya discretionary accrual DA dapat dihitung sebagai berikut:
DAit = TAit Ait-1 - NDAit..…………………….…..……..……………....4 Keterangan :
DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
TAit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke-t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1
ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t
ΔRect = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t e = error
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel
4.6 Model Penelitian.