Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel
4.6 Model Penelitian.
Berdasarkan hipotesis yang diajukan , maka model penelitian ini adalah Sebagai berikut
a Pengujian Hipotesis pengaruh langsung penerapan Good Corporate
Governance terhadap Kinerja Keuangan H1 digunakan alat analisis regresi linear . Model persamaan regresi tersebut sebagai berikut :
KK = βo + β1GCG + e ….……………………………………………….….5
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : KK = Kinerja Keuangan
GCG = Good Corporate Governance. βo = Konstanta
β1 = Koefisien regresi e = error
b Untuk menguji hipotesis pengaruh Good Corporate governance terhadap
Kinerja Keuangan CAR, NPL, ROA, BOPO, DAN LDR dengan menggunakan manajemen laba sebagai variabel intervening . Model
persamaan regresi linear sebagai berikut : DA = βo+ β1GCG + e ……………………………………………..….…….6
KK = βo + β1DA + e …………………………………………………………..7
Keterangan : KK
= Kinerja Keuangan. DA
= Discretionary Accruals βo
= Konstanta e
= error
4.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum
melakukan pengujian hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
4.7.1.Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi-asumsi
klasik lainnya. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini
diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2007:103. Cara yang digunakan
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu
dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas
yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
Universitas Sumatera Utara
Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah:
1 Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2 Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.
Apabila terjadi korelasi antar variabel independen, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan
melihat nilai VIF dan korelasi diantara variabel independen. Ghozali 2005:91 mengemukakan bahwa pengujian multikolinearitas
dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10 maka
terjadi multikolonieritas sedangkan apabila nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Di samping itu, suatu model dikatakan
terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9.
Ada dua cara yang dapat dilakukan menurut Erlina 2007:107 jika terjadi multikolinearitas, yaitu:
1 Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B
saling berkorelasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
2 Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge.
c. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian heteroskedastisitas ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
Universitas Sumatera Utara
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas Erlina, 2007:108. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini
timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time
series karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode
berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan Uji Durbin Watson,
karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept
konstanta dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
4.7.2.Pengujian Hipotesis.
Dalam pengujian hipotesis , metode analisis data yang digunakan adalah regresiUji hipotesis terhadap suatu variabel umumnya berupa uji perbedaan antara
nilai sampel dengan populasi atau nilai data yang diteliti dengan nilai ekspektasi peneliti Erlina, 2007: 113. Uji hipotesis secara statistik dilakukan dengan
menggunakan uji signifikansi parsial uji t . Dan jenis hipotesis perbedaan antar kelompok dapat menggunakan t-test bila terdiri dari dua kelompok dengan kriteria
pengambilan keputusan untuk uji t diterangkan sebagai berikut: H
H diterima jika nilai sig 0,05
a
H diterima jika nilai sig 0,05
H diterima jika t hitung t
tabel untuk α = 5
a
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data Penelitian