Sumber-sumber FiqhHukum Islam yang Disepakati

BAB III SUMBER-SUMBER FIQHHUKUM ISLAM

YANG DISEPAKATI DAN YANG TIDAK DISEPAKATI

A. Sumber-sumber FiqhHukum Islam yang Disepakati

1. Al-Quran Al-Quran yaitu kalamullah yang diturunkan oleh ruhul amin kepada Muhammad Saw. dalam bahasa Arab dan pengertiannya benar, agar menjadi hujjah bagi Rasul bahwa ia adalah Rasulullah menjadi dustur bagi orang yang mengikuti petunjuknya, menjadi ibadah bagi orang yang membacanya. Berdasarkan turunnya, wahyu dapat dibagi menjadi dua: a. Wahyu yang turun di Makkah disebut Makiyah, berisi soal-soal kepercayaan hablumminallah b. Wahyu yang turun di Madinah, disebut Madaniyah berisi soal-soal mengatur perhubungan sesama manusia yang berisi hukum-hukum dan syariat-syariat, akhlak hablumminannas. Isi pokok Al-Quran ada 3 macam, yaitu: a. Rukun iman yaitu hal-hal yang tetap berlaku sesuatu yang telah mempunyai aturan tertentu. b. Rukun Islam c. Munakahat perkawinan, mu’amalat hukum pergaulan dalam masyarakat, jinayat pidana, aqdiyah hukum mengenai mendirikan pengadilan, khilafah hukum mengenai pemerintahan, ath’imah makanan dan minuman, jihad peperangan. 2. HaditsSunnah Haditssunnah menurut bahasa berarti jalan, peraturan, sikap dalam bertindak dan bentuk kehidupan. Sunnah dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 24 a. Sunnah qauliyah perkataan yang disinonimkan dengan hadits b. Sunnah fi’liyah, ialah segala yang pernah diperbuat oleh Rasul kemudian diikuti oleh kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah shalat dan haji. c. Sunnah taqririyah, ialah merupakan pengakuan ini baik dengan cara diam- diam atau dengan terus terang. 3. Ijma’ Ijma’ yaitu persetujuan pendapat dari para mujtahid atau kesepakatan dari para mujtahid pada suatu masa atas suatu hukum syara. Macam-macam ijma’: a. Ijma’ sukuti, yaitu sekelompok mujtahid berpendapat atau melakukan sesuatu sedangkan yang lain tidak memberi komentar atau tanggapan atau perlawanan. b. Ijma’ jami’i yaitu semua orang atau mujtahid memberi komentar atau pendapat yang semuanya sama. 4. Qiyas Qiyas yaitu menyamakan suatu hukum yang belum ada hukumnya pada suatu yang sudah ada hukumnya. Yang sudah ada ketentuannya karena adanya kesamaan-kesamaan. Macam-macam qiyas: a. Qiyas aulaaulawy, yaitu qiyas karena terdapat illat yang mewajibkan adanya hukum sedang yang disamakan itu hukumnya lebih berat daripada yang dibuat menyamakan. b. Qiyas musawy, yaitu adanya illat mengharuskan adanya hukum maqis alaih atau maqisnya sama. c. Qiyas dalalah, yaitu adanya sebab yang menunjukkan hukum tetapi tidak mengharuskan adanya hukum. d. Qiyas shibhi, yaitu menyamakan maqis dan maqis alaih karena adanya persamaan-persamaan. Rukun-rukun qiyas: 25 a. Dasar untuk mengqiyaskan maqis b. Al-far’u maqis alaih yang disamakan c. Al-illat sebab d. Hukum yang dijadikan kepastian.

B. Sumber-sumber FiqhHukum Islam yang Tidak Disepakati