Tabel 4.1. Karakteristik Partisipan
Umur
Range 11-18 tahun Mean 13 tahun
Jenis Kelamin
Perempuan 3 orang Laki-laki 2 orang
Agama
Islam 2 orang Kristen Protestan 3 orang
Pendidikan
SD 1 orang SMP 3 orang
SMA 1 orang 1.2
Pengalaman Remaja Dalam Menerima Pendidikan Seks
Penelitian ini mendapatkan bahwa pengalaman remaja dalam menerima pendidikan seks, meliputi 1 makna pendidikan seks bagi remaja; 2 sumber
pendidikan seks; 3 manfaat pendidikan seks; dan 4 hambatan bagi remaja dalam menerima pendidikan seks.
1.2.1 Makna Pendidikan Seks
Makna pendidikan seks menurut para partisipan dalam penelitian adalah tentang reproduksi dan berbicara tentang masalah kesehatan seksual.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Reproduksi Tiga partisipan mengatakan bahwa pengertian pendidikan seks merupakan
bagian dari reproduksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan 1 dan partisipan 2.
“Yaitu melakukan hubungan suami istri; berbicara tentang pacaran, berbicara tentang reproduksi juga.”
Partisipan 1 “Pendidikan seks itu seperti belajar biologi,
reproduksi, seperti itu lah.”
Partisipan 2 b.
Berbicara Tentang Masalah Seksual Dua partisipan pada penelitian ini mengatakan bahwa pengertian pendidikan
seks berbicara tentang masalah seksual. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan 3 dan partisipan 5
“Hal-hal yang diajari tentang masalah seksual lah.” Partisipan 3
“Pendidikan seks itu mempelajari tentang masalah kesehatan reproduksi.” partisipan 5
1.2.2 Sumber Pendidikan Seks Yang Diperoleh Partisipan
Sumber pendidikan seks yang diperoleh partisipan pada penelitian ini bersumber dari formal dan informal.
a. Formal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sumber pendidikan seks yang bersifat formal pada penelitian ini, diindentifikasi dari pernyataan yang disampaikan partisipan 5.
“Saya menerima pendidikan seks dari sekolah, waktu itu ada sekumpulan orang, mereka bilang mereka tim
penyuluh dari kesehatan, mereka menyampaikan
pendidikan seks kepada calon-calon remaja putri dan yang sudah menjadi remaja.”
Partisipan 5 b.
Informal Sumber pendidikan seks yang bersifat informal menurut partisipan adalah
teman sebaya, orangtua dan media masa. 1.
Teman Sebaya Dua dari lima partisipan mengatakan mereka mendapat pendidikan seks dari
teman sebaya mereka. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan yang dikatakan oleh partisipan 2.
“Dari teman, waktu istirahat, kami cerita-cerita di kantin tentang pendidikan seks.
Partisipan 2 2.
Orangtua Satu partisipan mengatakan bahwa mereka memperoleh pendidikan seks
dari orangtuanya sendiri “Saya dapat dari orangtua, tapi sekilas saja diterangkan
sama ibu saya. Kata mami saya, pendidikan seks dini itu jauh lebih baik di beritahukan kepada remaja, supaya saya
tidak terjerumus ke dalam perikaku seksual yang sekarang ini.”
partisipan 3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Media Masa
Satu dari partisipan mengukapkan mereka memperoleh pendidikan seks dengan membacanya dari surat kabar atau majalah.
“Dari majalah, saya baca isinya, sama saja sih sama apa yang saya dapat dari sekolah, perubahan yang wajar dari
anak-anak menuju remaja, tentang siklus haid sama perilaku-perilaku remaja sekarang ini, hanya di majalah itu
ada contohnya.”
Partisipan 5
1.2.3 Manfaat Pendidikan Seks Bagi Remaja