Koperasi Profil Informan TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA

Desa Tandam Hilir II mempunyai satu Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN yaitu “ BERKAT RUKUN ” yang membawai beberapa kelompok tani antara lain : Kelompok Tani BINA PAKARIAN Dusun XVII Tanjung Anom Kelompok Tani KARYA BAKTI Dusun X Karya Bakti Kelompok Tani UNGGUL Dusun XII Gg. Jati Kelompok Tani CEMPAKA Dusun XI Blok I Kelompok Tani SUBUR Dusun VIII Gunung Kerang Kelompok Tani KARYA MAJU Dusun XVI Gg. Cipto Kelompok Tani TANJUNG SARI Dusun XIX Bentengan Kelompok Tani PELITA Dusun XX Pulau Sari Kelompok Tani BUNGA TANJUNG Dusun II Kampung Lama II Kelompok Tani BERKAH Dusun XIII Gg. Mesjid Kelompok Tani TEGAL SARI Dusun XXI Tanjung Sari Kelompok Tani CIKAL Dusun VI Pacitan

b. Koperasi

Koperasi yang ada di Desa Tandam Hilir II ada 19 buah Tersebar hampir di semua dusun. Biasanya pinjaman yang diperoleh warga dari koperasi digunakan untuk usaha. PNS juga ada yang menggunakan koperasi guna untuk membantu modal diversifikasi okupasi yang dilakukannya. Usaha-usaha yang dilakukan yaitu dapat dilihat dari tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 9 SaranaPerdagangan No. Sarana Jumlah 1. Usaha hasil bumi 8 buah 2. Usaha bahan bangunan 4 buah 3. Usaha perabot rumah tangga 3 buah 4. Usaha pakaian 2 buah 5. Toko kios 11 buah 6. Usaha makanan minuman 12 buah 7. Usaha kelontong 3 buah 8. Usaha elektronik 1 buah 9. Usaha sepeda motor 4 buah 10. Usaha tani agen sawit 4 buah 11. Usaha lain-lainnya 15 buah Jumlah 67 buah Sumber Data dari Kantor Kepala Desa Di Desa Tandem Hilir II, sarana perdagangannya yang dilakukan masyarakatnya yaitu menjual usaha hasil bumi 8 buah, usaha bahan bangunan 4 buah, usaha perabot rumah tangga 3 buah, usaha pakaian 2 buah, toko kios 11buah, usaha makanan minuman12 buah, usaha kelontong 3 buah, usaha elektronik1 buah, usaha sepeda motor 4 buah, usaha tani agen sawit 4 buah, dan usaha lain-lainnya15 buah. Masyarakat di Desa Tandem hilir II paling banyak membuka usaha dagang yaitu menjual makanan dan Universitas Sumatera Utara minuman. Karena jauh dari kota biasanya pemuda-pemudi lebih sering kumpul- kumpul di warung makan dan minum, karena tidak ada tempat berkumpul lainnya selain di warung yang menjual makan dan minum.

4.5 Profil Informan

1. Nama : Jailani Nip : 195312071977021003 Usia : 57 tahun Pak Jailani adalah seorang guru di salah satu SD Negri 104193 Desa Tandem Hilir II. Pak Jailani sudah 33 tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS, golongan yang sekarang ia terima adalah IVa. Penghasilan yang di terima Pak Jailani sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS sekitar Rp.3.800.000,-. Dari gaji tersebut Pak Jailani menghidupi keluarganyayaitu istri Pak Jailani yanga bernama Mistiara berusia 50 tahun pendidikan terakhirnya SD, anak Pak Jailani 4 orang yang masing-masing bernama Sri, Ira, Adi dan Dwi. Pak Jailani menyekolahkan anak-anaknya sesuai apa yang inginkan anak-anaknya. Seperti Sri, pendidikan terakhirnya adalah sarjan agama dengan gelar S.p.di dan sekarang mengajar di salah satu sekolah swasta. Sri menerima gaji sebagai guru swasta sebesar RP. 2.300.000,-. Sri juga sudah berumah tangga dan tidak tinggal dengan Pak Jailani lagi, usia Sri sekarang sudah 30 tahun dan memiliki anak 2 orang. Anak ke dua Pak Jailani adalah Ira, sekarang ia berusia 27 tahun dan sudah menikah juga, ia tamatan sekolah SMK, karena ia suka dengan keterampilan dan kecantikan akhirnya ia membuka salon dengan penghasilan yang tidak dapat tentu. Universitas Sumatera Utara Kalau hari-hari biasa ia dalam sebulan bisa menabung sekitar ± Rp. 1.000.000,- tetapi kalau sudah mulai lebaran hasil yang ia dapat lebih bayak dari hari- hari biasanya. Yang ke tiga anak Pak Jailani adalah Adi, pendidikan terakhirnya adalah STM sekarang ia membuka bengkel kereta sendiri di dekat rumah. Dari hasil membuka bengkel tiap bulannya ia bisa mengumpulkan uang ± Rp. 2.000.000,-. Terakhir anak Pak Jailani adalah Dwi sekarang masih duduk di bangku sekolah kelas II SMP. Sekarang Pak Jailani hanya tinggal mengeluarkan biaya buat sekolah Dwi dan kebutuhan rumah tangga saja, karena anak Pak Jailani sudah memiliki penghasilan sendiri. Namun biaya yang di keluarkan Pak Jailani untuk menyekolahkan anak- anaknya bukan mudah sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS ia juga melakukan diversifikasi okupasi untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya. Kalau hanya dari gaji sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Selama Pak Jailani melakukan diversifikasi okupasi, jenis usahanya yaitu bertani padi, lahannya sekitar 5 rante dan ternak lembu 4 ekor. Pak Jailani terbantu sekali untuk biaya kebutuahn rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya. Modal untuk bertani padi dan berternak lembu dari hasil uang pribadi Pak Jailani, kalau lahan untuk bertani di kasih dari orang tua Pak Jailani. Sudah 28 tahun Pak Jailani melakukan diversifikasi okupasi ini, terkadang gaji dari sebagai PNS juga terpakai untuk membeli pupuk dan makan ternak. Adapun kendala yang di alami Pak Jailani dalam bertani dan berternak lembu. Kalau bertani, kendala yang dialami yaitu cuaca yang tidak bersahabat karena sawah di daerah Desa Universitas Sumatera Utara Tandem Hilir II ini rata-rata semuanya sawah tadah hujan jadi hanya memanfaatkan air hujan dn cuaca yang bagus bukan sawah yang ada irigasinya. Dalam 1 tahun biasanya 1 kali panen saja, pengahasilan dari panen tersebut ± Rp. 3.000.000,- sedangkan kalau berternak kendalanya ada lembu yang masuk angin atau cacingan maka harus di obati. Penghasilan dari 1 kali menjual lembu ± Rp. 7.000.000,-. Cara Pak Jailani membagi waktu untuk bekerja sebagai PNS dan sekaligus melakukan diversifikasi okupasi yaitu dengan cara setelah pulang dari mengajar di SD Negeri 104193 sekitar pukul 13: 00 WIB Pak Jailani pulang, setelah istirahat barulah Pak Jailani ke sawah atau mencari rumput untuk ternak-ternaknya. Jadi tidak mengganggu waktu mengajar Pak Jailani sebagai guru di SD Negeri 104193. Inilah cara yang di lakukan Pak Jailani untuk benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarganya dan anak-anaknya bahwa ia akan selalu berusaha agar keluarganya hidup sejahtera. 2. Nama : Legimun S.p.d Usia : 55 tahun Pak Legimun adalah bapak dari 2 anak, ia sekarang dinas di DISPORA dinas pemuda dan olahraga di Kec. Hamparan Perak. Golongan yang ia terima IVa setelah menjabat selama 25 tahun. Istri Pak Legimun bernama Nurbia S.p.d yang berusia 53 tahun juga PNS bekerja sebagai guru. Pak Legimun dan istrinya sama-sama PNS dan dengan golongan yang sama. Namun karena kebutuhan semakin meningkat dan biaya pendidikan sangat mahal maka gaji yang di terima sebagai PNS hanya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga saja, kalau untuk pendidikan hanya bisa sampai tamatan SMA saja. Universitas Sumatera Utara Pak Legimun ingin menyekolahkan ke dua anaknya ke jenjang yang lebih tinggi maka Pak Legimun melakukan diversifikasi okupasi yaitu dulu Pak Legimun sempat berternak ayam selama 5 tahun tetapi setelah itu ternak tidak jalan lagi karena banyak ayam yang mati dan bertani padi 10 tahun, disini Pak Legimun tidak bekerja sendiri ia memperkerjakan orang dalam membantu ia berternak dan bertani jadi waktu kerja beliau sebagai PNS tidak terganggu. Sekarang Pak Legimun tidak bertani dan berternak lagi, ia hanya membuka depot air minum isi ulang. Modal untuk membuka depot air minum isi ulang di dapatkannya dari Bank dengan pinjaman Rp. 50.000.000,-. Uang itu digunakan untuk membangun tempat dan membeli mesin depot air minum isi ulang tersebut, sedangkan lahannya sudah ia miliki dari dahulu. Penghasilan dari depot air isi ulang tersebut bersihnya ± Rp.2.000.000,- karena Pak Legimun mempekerjakan orang untuk menjaga usaha depot air minum isi ulangnya. Hanya malam hari saja Pak Legimun pergi ke depot air minum isi ulang miliknya untuk mengecek kondisi dan penghasilan yang di dapat hari itu, jadi waktu bekerja sebagai PNS tidak terganggu walapun ia melakukan diversifikasi okupasi. Kendala-kendala yang di alami Pak Legimun selama melakukan usaha depot air minum isi ulang ini yaitu saingan, musim hujan akibatnya jarang orang yang mengisi air, pekerja yang susah di percaya.penghasilannya sebagai PNS terkadang terpakai untuk biaya depot air minum isi ulang Pak Legimun juga. Pak Legimun sudah 5 tahun menjalankan usahanya dari hasil diversifikasi okupasi yang pernah dijalankan Pak Legimun sekarang anaknya yang bernama Dewi berusia 30 tahun tamatan dari Depkes sekarang sudah menikah dan memiliki anak laki-laki dan Dewi sudah bekerja di Puskesmas dengan penghasilan Rp. 800.000,-bulan, anak keduanya bernama Dwi Universitas Sumatera Utara berusia 23 tahun yang tamatan dari AKBID juga baru saja menjadi PNS di Binjai dengan golongan IIc. Pak Legimun sebagai orang tua sekarang sangat puas hati dan bangga ia bisa melihat anak-anaknya berhasil dalam pendidikan dan karier yang sekarang diterima anak-anaknya. 3. Nama : Sarin S.p.d Nip : 195909081979091004 Usia : 51 tahun Bapak dari 2 orang anak ini bernama Pak sarin, ia sudah 31 tahun menjadi PNS di DISPORA Dinas Pemuda dan Olahraga. Golongan yang ia terima IVa, selama ia menjadi PNS Pak Sarin tidak puas dengan ilmu yang ia dapatkan sekarang. Akhirnya Pak Sarin bersekolah lagi, di Pasca Sarjana Setia Budi Mandiri yang terletak di Jalan: Titik Kuning. Istrinya yang bernama ibu Ida juga seorang PNS dengan golongan yang sama seperti Pak Sarin yaitu IVa. Maka dari itu Pak Sarin melakukan diversifikasi okupasi untuk membiayai pendidikan anak-anaknya dan pendidikan ia sekarang. Pendidikan yang ia jalankan sekarang bukan dari dana beasiswa tatapi biaya sendiri. Usaha yang ia lakukan adalah bertani padi, lahan milik pribadi dari orang tuanya dalam 1 tahun panen 1 kali saja karena sawah tadah hujan, penghasilan bersih Rp. 3.000.00,- - Rp. 2.000.00,-. Kendalanya dalam bertani ada pada cuaca dan hama-hama yang dapat merusak padi. Biasanya Pak Sarin mengupahkan orang dalam mengerjakan sawahnya karena ia tidak banyak waktu. Ia ke sawah hari minggu saja. Pak Sarin juga berternak kambing biasanya terjual 1 kambing dengan harga Rp. 700.000,-. Universitas Sumatera Utara Biasanya kambing di jual ketika untuk membayar biaya pendidikan. Pak Sarin yang mencari rumput untuk kambing-kambingnya, biasanya ia lakukan pada sore hari setelah pulang kerja. Dari hasil yang di lakukan Pak Sarin, bukan hanya Pak Sarin saja yang bisa sekolah lagi. Ke dua anaknya seperti Saiful yang sekarang kuliah di Polmed semester V, dan Imbran kelas II SMA dan juga sedang les di G.O Ganesha Operasional bukan itu saja ia juga sedang mengikuti les bahasa inggris. Jadi Pak Sarin benar-benar bekerja keras untuk kebutuhan keluarganya. 4. Nama : Gimen S.p.d Nip : 196103301982.01.1.002 Usia : 50 tahun Bapak yang bernama Gimen ini adalah seorang guru SD N 056613 Stabat, bapak yang memliki anak 3 orang ini sudah 29 tahun bekerja sebagai PNS. Pak Gimen melakukan diversifikasi okupasi guna untuk menambah keuangan dalam keluarganya. Istrinya yang hanya ibu rumah tangga dan 3 orang anaknya yang masih membutuhkan biaya banyak untuk pendidikan, membuat Pak Gimen berternak dan bertani buah coklat. Pendapat. Pak Gimen sudah 20 tahun ternak kambing yang berjumlah 20 ekor, biasanya di jual dengan harga Rp.700.000,-ekornya. Kendala yang sering di hadapi Pak Gimen adalah kambing yang masuk angin atau cacingan, itu dapat membuat kambing mati kalau tidak cepat di beri obat. Sebaliknya dengan buah coklat, Pak Gimen bisa panen 1 minggu sekali dan biasanya buah coklat di jemur dahuludi keringkan. Harga yang basa hanya Rp.6500,- sedangkan yang benar-benar kering Rp.18.000,- lalu di Universitas Sumatera Utara jual ke agen-agen yang datang kerumah jadi Pak Gimen tidak perlu repot-repot ke kilang buah coklat. Dalam membagi waktu antara bekerja sebagai PNS dengan pekerjaan sampingannya, Pak Gimen bisa membagi waktunya. Biasanya setelah pulang mengajar sekitar pukul : 14:00 WIB barulah Pak Gimen mencari rumput untuk kambing-kambingnya, setelah itu kalau waktunya panen buah coklat maka Pak Gimen mencari buah coklat yang sudah menguning atau masak, anak laki-lakinya juga membantu Pak Gimen dalam mencari rumput atau memetik buah coklat yang sudah masak. Dari hasil sebagai PNS dan diversifikasi okupasi yang di lakukan Pak Gimen, ia dapat menyekolahkan anaknya yang bernama Mira sekarang kuliah di Unimed jurusan bahasa inggris, anaknya yang ke dua Wira sekarang sudah SMA dan yang terakhir bernama Isti sudah kelas I SD. 5. Nama : Budi priono S.p.d Nip : 196012071985011002 Usia : 49 tahun Pak budi sudah 25 tahun menjadi PNS dan sekarang mengajar di SMP N 4 Sunggal, golongan yang ia terima sekarang IVa. Untuk menempuh jarak yang jauh dari rumahnya sampai ke Sunggal Pak Budi menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasinya dan biasanya pukul: 06:00 WIB Pak Budi sudah berangkat untuk mengajar. Pak Budi memiliki 5 orang anak yang semuanya masih bersekolah semua dan sangat banyak memerlukan biaya. Universitas Sumatera Utara Maka Pak Budi melakukan diversifikasi okupasi untuk memenuhi atau menutupi kekurangan biaya yang ia tanggung sekarang. Usaha yang ia kerjakan yaitu tani sawit, ia memilih usaha ini karena tidak terlalu banyak menghabiskan waktu. Pak Budi hanya tinggal menanam bibit buah sawit atau tunasnya saja dan tinggal menunggu pohon buah sawit menghasilkan buahnya dan dapat di panen. Lahannya yang ia punya 5 hektar, dalam 1 bulan 2 kali panen dan hasil yang di dapat Rp.200.000,-. Modal yang di keluarkan Pak Budi mencapai Rp.60.000.000,- hasil dari meminjam di bank. Tiap bulannya Pak Budi sampai sekarang masih membayar uang pinjaman ke bank. Pak Budi melakukan pekerjaan sampingan ini juga belum lama masih 5 tahun. Dalam melakukan pekerjaan ini Pak Budi tidak banyak menghabiskan waktu karena pohon sawit yang ia tanam tepat di belakang rumahnya. Waktu panen tiba kalau Pak Budi tidak sempat biasanya anak laki-lakinya yang paling besar si Arif yang membantu Pak Budi untuk memanen buah sawit dan nantinya di jual ke agen yang datang langsung kerumah mereka, biasanya kendala yang terjadi hanya harga yang tidak stabil. Hasil dari sebagai PNS dan bertani sawit, Pak Budi sekarang bisa menyekolahkan anak-anaknya seperti si Arif sekarang kulaih di Budi Daya Binjai, Dimas sekarang duduk di bangku SMA, Amar sekarang SMP, yang ke empat si Intan masih SD yang paling kecil si Widia sendiri yang belum sekolah. Universitas Sumatera Utara 6. Nama : Ngatirin S.p.d Nip : 196505152006041003 Usia : 42 tahun Pak Ngatirin adalah seorang guru di salah satu sekolah SMP N 2 Langkat. Beliau tamatan sarjana pendidikan dengan yang ia punya tersebut, beliau pun mencoba ikut sebagai PNS dan hasilnya ia lulus golongan yang ia terima sekarang IIIb. selama menjadi PNS 5 tahun ini, beliau sudah menikah dengan Dina yaitu istri Pak Ngatirin dan memiliki 2 orang anak, yaitu yang pertama Indah duduk di bangku kelas II SMP dan Tiara yang masih kelas IV SD. Istri Pak Ngatirin juga bekerja sebagai honorerdi pemerimtahan, dan ia juda sekarang melanjtkan S1nya. Gaji yang diterima Pak Ngatirin dan Bu Dina sudah dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga tetapi untuk pendidikan belum cukup. Akhirnya Pak Ngatirin memutuskan melakukan diversifikasi okupasi untuk mencari tambahan biaya kebutuhan rumah tangga dan pendidikan. Dengan lahan yang di miliki Pak Ngatirin, ia sekarang bertani padi dan sawit. Untuk melakukan semua itu pak Ngatirin memerlukan biaya yang banyak yaitu sekitar Rp. 80.000.000,- yang ia dapatkan dari hasil meminjam ke bank. Pak Ngatirin sudah 4 tahun melakukan diversifikasi okupasi tetapi ia belum merasakan keberhasilan dalam usaha sampingan selain sebagai PNS, karena gaji yang ia terima sebagai PNS masih harus di potong bank untuk membayar uang pinjaman. Kendala yang dialami Pak Ngatirin selama bertani padi yaitu cuaca karena jenis sawahnya tadah hujan, bisanya Pak Ngatirin panen padi 1 kali dalam 1 tahun. Pengahasilan bersih Rp. 2.000.000,- kalau dari sawit panen 1 bulan 2 kali panen, hasil yang ia terima Rp. 2.00.000,-. Universitas Sumatera Utara Hasil yang Pak Ngatirin terima dari hasil kerja sampingannya sudah termasuk untuk menggaji orang yang membantu ia dalam menanam padi dan memanen buah sawit. Karena Pak Ngatirin tidak dapt melakukannya semua sendiri, kalau ia kerjakan sendiri maka pekerjaannya sebagai PNS bisa terabaikan. 7. Nama : Bugiman M.apd Nip : 1955030519780.1.004 Usia : 55 tahun Pak Bugiman sudah sejak lahir tinggal di Desa Tandem Hilir II, semenjak menjadi PNS beliau mengajar di SD N 105278 Tandem Hilir II. Sekarang Pak Bugiman sudah memiliki 3 orang anak, dengan penghasilan sebagai PNS dengan golongan IVa selama 32 tahun. Menurut Pak Bugiman penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan di dalam rumah tangga mereka. Pak Bugiman akhirnya mencari pekerjaan lain untuk menambah pengasilannya sebagai PNS. Usaha yang di lakukan Pak Bugiman yaitu bertani padi dan jualan jamu, jamu yang ia jual bukan hasil dari racikan ia sendiri tetapi hasil kiriman dari Pulau Jawa yaitu dari daerah Cilacap. Hasil dari menjual jamu Rp. 200.000,- tiap bulannya. Biasanya Pak Bugiman menjual jamunya hanya dari mulut-kemulut saja, jadi biasanya pembeli yang datang kerumhanya langsung tanpa ia harus mendagangkannya di toko-toko jamu atau obat. Tetapi sejak masuk bulan puasa ini kiriman jamu terlambat, maka penghasilan Pak Bugiman dari jualan jamu sebulan ini tidak ada. Universitas Sumatera Utara Dersifikasi okupasi yang di lakukan Pak Bugiman sudah 20 tahun, modal yang ia keluarkan Rp.76.000.000,- dari pinjaman koperasi. Kendala-kendala yang biasa di alami Pak Bugiman dalam bertani seperti cuaca, serangan hama. Sawah yang di miliki Pak Bugiman 1 hektar, dalam 1 tahun hanya 1 kali panen. Pendapatan dari hasil bertani Rp. 3.000.000,- biasanya Pak Bugiman mengerjakan sawahnya setelah ia pulang mengajar, sekitar pukul : 15:00 WIB. Hasil dari menjadi PNS dan kerja sampingannya, Pak Bugiman dapat menyekolahkan anaknya yaitu Dedi yang kuliah tetapi cuma sampai semester IV, Dwi sudah selesai di Aliyah SMU dan yang terakhir Ayu sekarang duduk di bangku SMP. Pak Bugiman tidak merasa berhasil dalam mendidikan anaknya, karena anaknya yang bernama Dedi tidak selesai kuliah, Pak Bugiman ingin melihat anaknya tingkat pendidikannya lebih tinggi dari pada orang tuanya. Tetapi itu semua hanya tinggal harapan saja, sekarang anaknya yang bernama Dedi hanya bekerja serabutan, karena ia tidak ingin melanjutkan kuliahnya dan sekarang sudah menikah. 8. Nama : Bambang basuki S.p.d Nip : 196402251990031011 Usia : 46 tahun Pak Bambang suami dari Ibu Jeni sudah 20 tahun menjadi PNS dan mereka sudah memiliki anak 3 orang yaitu Susanti sekarang sudah duduk di bangku SMA, Satria sekarang sudah SMP dan yang ketiga Febi sekarang baru SD. Pak Bambang sekarang sudah golongan IVa dengan gaji yang Pak Bambang terima sekarang ini, bagi ia dan keluarga belum dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga, pendidikan anak dan kebutuhan lainnya seperti sekarang adanya handphone untuk komunikasi, Universitas Sumatera Utara biaya semakin banyak saja karena untuk mengisi pulsa, Juga kebutuhan anak-anak seperti uang jajan. Untuk memenuhi kebutuhan itu semua Pak Bambang akhirnya bertani sawit, lahanya sekitar ½ hektar, biasanya panen 2 kali dalam 1 bulan biasanya sampai RP. 500.000,- dalam 1 bulan. Pak Bambang sudah 4 tahun ini bertani sawit, modal yang ia dapat untuk menanam sawit di pinjam dari bank, kendala yang Pak bambang rasakan dalam menanam sawit harga yang terkadang tidak stabil dan dicuri. 9. Nama : Juliadi S.p.d Nip : 196903051993051003 Usia : 41 tahun Pak Juliadi sudah 17 tahun menjadi PNS sebagai guru di SD N 104192 Tandem Hilir II, Pak Juliadi juga sebagai penjaga sekolah, karena rumahnya masih satu halaman dengan sekolah. Pak Juliadi memiliki 3 orang anak yaitu Andri SMP, Sintia SD dan yang terakhir Adelia TK. Pak Juliadi memilih bertani sayuran tetapi yang biasa ia tanam yaitu cabe, modal pertama yang harus ia keluarkan RP. 4.000.000,-. Modal ini ia dapatkan dari pinjaman koperasi kecamatan untuk PNS, sudah 16 tahun Pak Juliadi melakukan diversifikasi okupasi tersebut. Kendala-kendala yang sering di hadapi Pak Juliadi dalam menanam cabe biasanya cuaca yang tidak bagus, hama, dan harga yang tidak stabil. Pak Juliadi dalam membagi waktu antara mengajar dan bertani tidak terlalu kerepotan biasanya keladang pukul : 05:30 WIB setelah sholat subuh setelah itu pukul : 07:00 WIB Pak Juliadi pulang da bersiap-siap untuk mengajar, kemudian 15:00 WIB Pak Juliadi ke ladang lagi sampai 18:00 WIB kalau kondisi badan tidak lelah. Universitas Sumatera Utara 10. Nama : Miskam S.p.d Usia : 47 tahun Pak Miskam yang berdinas di Dinas P dan P Kabupaten Langkat tersebut memiliki 3 orang anak, ia sudah 26 tahun menjadi PNS dengan golongan IVa. Pak Miskam merasa bukan hanya anak yang harus memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi ibu dari anak-anaknya juga harus memilikinya. Setelah tamat dari AKPER, istri Pak Miskam sekolah lagi ke AKBID karena bagi Pak Miskam sayang kalau hanya ke AKPER saja. Maka dari itu dengan biaya yang semakin banyak itu pula Pak Miskam mencari cara bagaimana bisa dapat membiayai semua kebutuhan yang di perlukan oleh anak dan istri Pak Miskam. Pak Miskam pun akhirnya bertani padi 1 hektar dan sawit 1 hektar namun bukan hanya ia saja yang mengerjakan tetapi dengan memperkerjakan orang. Hasil dari bertani RP. 8.000.000,- dalam sekali panen tahun sedangkan sawit 1 kali panen RP. 600.000,-. Modal yang Pak Miskam keluarkan untuk itu semuanya Rp. 90.000.000,- sekarang Pak Miskam sudah 20 tahun menjalankan diversifikasi okupasinya. Istri Pak Miskam juga sudah buka praktek bidan sendiri di rumah mereka, Pak Miskam tidak sia-sia dalam menjalankan pekerjaan sebagai PNS dan kerjaan sampingannya tersebut. Sekarang Pak Miskam sudah tidak pusing-pusing lagi memikirkan biaya-biaya sekolah anaknya yang sekarang duduk di bangku SMK, SMA, dan SD, karena sudah terbantu dari diversifikasi okupasi yang ia lakukan dan pendapatan dari hasil pasien yang berobat ke istri Pak Miskam. Universitas Sumatera Utara 11. Nama : Mukti Nip : 197706092010011010 Usia : 33 tahun Bang Mukti adalah seorang PNS dengan golongan IIa, beliau dinas di kantor Kepala Desa Tandem Hilir II Kecamatan hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Beliau baru saja di angkat sebagai PNS, beliau anak paling kecil dari keluarga yang sederhana. Orang tua beliau bekerja sebagai petani padi dan juga memiliki beberapa ternak kambing. Jumlah saudara beliau ada delapan orang, hanya beliau yang menjadi PNS. Saudara-saurada beliau lainnya bekerja sebagai petani dan ada juga abang beliau yang bekerja di Batam menjadi buruh pabrik. Dahulu beliau adalah anak remaja yang sering ikut organisasi di Desa Tandem Hilir II Kecamatan hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Karena beliau sanagt aktf dalam organisasi atau acara-acara yang diadakan di desa, maka ia akhirnya menjadi seketaris Kepala Desa Tandem Hilir II Kecamatan hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Selama 5 tahun beliau mendapatkan honor saja, sekarang baru beliau menjadi PNS. Bagi beliau menjadi PNS memiliki tanggang jawab yang besar, karena banyak orang yang ingin menjadi PNS namun belum tercapai. Biasanya beliau pergi dinas sekitar pukul : 08:00 WIB, karena tempatnya tidak jauh dari rumah. Pada waktu istirahat siang beliau pulang kerumah dan kemudian kembali dinas pukul: 14:00 WIB. Bagi beliau mengenai gaji yang diterima sebagai PNS sudah cukup untuk beliau yang masih melajang. Universitas Sumatera Utara Namun beliau memiliki cita-cita yang belum terlaksanakan yaitu kuliah karena biaya untuk kuliah yang menjadi faktor sampai sekarang beliau belum melanjutkan pendidikannya. Beliau merasa sangat sulit membagi gaji yang masih golongan IIa dengan kebutuhan yang serba mahal. Walaupun beliau masih lajang namun beliau juga membantu penghasilan orang tuanya, seperti kebutuhan dapur. Dengan demikian beliau tetap ingin melanjutkan pendidikannya, semua itu memerlukan pengorbanan waktu dan tenaga. Karena perguruan tinggi yang paling dekat dengan Desa tandem Hilir II, yaitu di daerah Binjai dan di kota Medan. Waktu dan tenaga harus benar-benar dipersiapkan agar semuanya berjalan dengan baik, pekerjaan tidak terabaikan begitu juga pendidikan tetap berjalan dengan baik. Menurut beliau melakukan diversifikasi okupasi sebagai tambahan penghasilan PNS yang sudah berkeluarga sangatlah penting. Apa lagi bagi PNS yang sudah berkeluarga, banyak kebutuhan yang diperlukan dalam rumah tangga. 12. Nama : Soimin S.p.d Msi Nip : 132041762 Usia : 38 tahun Soimin adalah seorang guru biologi di SMU Negeri 2 Binjai, beliau adalah orang yang sangat menghargai waktu. Walaupun jarak rumah ke sekolah jauh namun beliau tepat waktu untuk sampai di sekolah. Beliau guru yang sangat disenangi murid-muridnya karena beliau orangnya menyenangkan. Beliau yang baru menyelesaikan S2 nya bulan 10 ini melalui beasiswa yang ia terima dengan jurusan ekologi. Universitas Sumatera Utara Tidak pernah membuang kesempatan yang ada untuk menambah pengetahuannya. Karena sebagai guru beliau harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Agar dapat memberikan ilmu pengetahuan yang penting untuk anak-anak didiknya. Golongan beliau sekarang ini IIIb, mengenai gaji yang ia terima sudah cukup untuk beliau yang masih single ini. Namun menurut beliau untuk ke depannya apabila sudah berkeluarga nantinya, mungkin gaji dengan golongan IIIb dengan jumlah anak 2 dan kebutuhan yang semakin meningkat. Diperkirakan akan kurang apa lagi anak-anak yang mulai sekolah. Soimin sebenarnya dari sekarang ini ingin sekali melakukan diversifikasi okupasi, namun beliau masih bingung jenis usaha apa yang akan beliau jalankan. Menurut beliau, ia harus banyak belajar dari teman-teman PNS yang sudah berkeluarga dan melakukan diversifikasi okupasi. 13. Nama : Rini andri mutia Nip : 198501122010012002 Usia : 25 tahun Rini andri mutia adalah perempuan single dari keluarga yang sederhana, beliau anak ke tiga dari empat bersaudara. Beliau sekarang bekerja di Kantor Kepala Desa Klumpang, sekarang golongan beliau IIa, dan baru saja di angkat menjadi PNS. Awalnya beliau hanya honorer saja di Kantor Kepala Desa Klumpang, sebagai seketaris Kepala Desa. Lokasi tempat kerja beliau dengan rumah jauh, beliau menggunakan sepeda motor untuk sampai di tempat kerja. Beliau adalah orang yang sangat mandiri, ia tidak pernah mau menyusahi orang lain. Universitas Sumatera Utara Bagi beliau mengenai pekerjaan yang ia jalani sekarang ini sangatlah berarti, karena susahnya mencari pekerjaan dengan tingkat pendidikan SMU. Namun beliau tidak hanya puas dengan ia miliki sekarang ini, beliau ingin sekali melanjutkan tingkat pendidikannya di universitas dengan jurusan yang ia inginkan yaitu Sospol. Namun saat ini beliau masih mencari universitas yang sesuai dengan kondisi ekonomi ia sekarang ini. Karena beliau ingin melanjutkan pendidikannya dengan gajinya sendiri tanpa menyusahi orang tuanya lagi. Menurut beliau menjadi PNS memiliki tanggung jawab yang besar, ia tidak ingin menyia-nyiakan dengan bermalas-malasan di tempat ia kerja. Menurut beliau enaknya menjadi PNS yaitu ada tunjangan hari tuanya pensiun. Kalau mengenai gaji, bagi beliau sudah cukup untuk beliau yang masih single. Tetapi apabila sudah berkeluarga dengan golongan IIa dan dengan kebutuhan yang semuanya serba mahal tidak mencukupi, sebaiknya harus memiliki pekerjaan sampingan diversifikasi okupasi. 4.6. Interprestasi Data 4.6.1. Motivasi Menjadi PNS Diversifikasi Okupasi