2.1.5. Manfaat dari Ampas Kelapa
Ampas kelapa dapat juga dibuat untuk bahan dasar pembuatan tempe. Sedangkan di Filipina diolah menjadi bentuk sauce, serta di india digunakan sebagai
pencampur buah – buahan tau gur yang sudah dikeringkan pembuatan kue.
2.2. Karbohidrat
Secara kimia karbohidrat didefenisikan sebagai derivat dari polihidroksil aldehid dan polihidroksil keton x . Karbohidrat dapat dibagi dalam empat golongan
utama yaitu : 1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi bentuk
yang lebih sederhana.Contoh : glukosa dan fruktosa 2. Disakarida yaitu karbohidrat yang bila dihidrolisa menghasilkan dua
molekul monosakarida yang sama atau berbeda. Contoh : selobiosa, sukrosa dan maltosa.
3. Oligosakarida yaitu karbohidrat yang bila dihidrolisa menghasilkan dua Sampai enam molekul monosakarida.
4. Polisakarida yaitu karbohidrat yang bila dihidrolisa menghasilkan lebih dari
enam molekul monosakarida. Polisakarida yang penting : Pati, Glikogen, Inulin, Selulosa.
Iswari, Yuniastuti.2006
2.3. Selulosa
Sellulosa ialah glukosan yang banyak terdapat di dalam tubuh tumbuh – tumbuhan, zat ini merupakan konstituen pokok tiap – tiap dinding sel. Hidrolisis
dengan pertolongan enzim selulosa menghasilkan disakarida selobiosa. Selulosa tidak dapat dicerna oleh alat –alat percernaan mamalia termasuk juga manusia.
Dwidjoseputro,D.1983
Selulosa merupakan homopolisakarida linear tidak bercabang, terdiri dari 10.000 atau lebih unit D –
glukosa yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosida. Beberapa jenis bakteri, jamur dan beberapa invertebrate seperti termitidae rayap
memiliki enzim selulosa, sehingga mereka dapat mencerna selulosa. Serabut kapas dapat dikatakan selulosa yang murni. Lehninger,A.L,1988.
Selulosa lebih sukar diuraikan dan mempunyai sifat – sifat sebagai berikut : memberi
bentuk atau struktur pada tanaman, tidak larut dalam air dingin maupun air panas, tidak dapat dicerna oleh pencernaan manusia sehungga tidak dapat
menghasilkan energi. Selulosa terdapat pada bagian – bagian yang keras dari biji
kopi atau kulit kacang dan hamper semua buah – buahan dan sayur-sayuran. Winarno,F.G,1995.
Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel tanaman dan hamper tidak pernah ditemui dalam keadaan murni dialam melainkan berikatan
dengan lignin dan hemiselulosa membentuk lignoselulosa .
Lignin berikatan dengan hemiselulosa melalui ikatan kovalen namun ikatan yang terjadi antara selulosa dan lignin belum diketahui secara lengkap. Adanya lignin
disekeliling selulosa merupakan hambatan utama dalam menghidrolisis selulosa. Selulosa terproteksi dari degradasi dengan adanya lignin. Selulosa tidak dapat
dihidrolisis kecuali lignin dilarutkan dan dihilangkan. Lynd.L.R.2002 .
2.3.1. Hidrolisis Selulosa
Hidrolisis lengkap dengan HCl hanya menghasilkan D- glukosa. Disakarida yang terisolasi dari selulosa yang terhidrolisis sebagian adalah selobiosa, yang dapat
dihidrolisis lebih lanjut menjadi D-glukosa dengan suatu katalis asam atau enzim. Fenzel.D.1995.
2.3.2. Hidrolisis selulosa secara kimiawi
Hidrolisis selulosa dengan asam berlangsung bertahap melalui reaksi sebagai berikut :
Selulosa selubiosa
glukosa
Dalam hal ini asam asam sulfat, asam klorida dan asam perklorat menghidrolisis selulosa menjadi glukosa secara acak artinya tidak ada pola tertentu
dalam pemutusan ikatan glikosida yang terdapat dalam selulosa.
Hidrolisis dalam suasana asam akhirnya menghasilkan pemecahan ikatan glikosidik, berlangsung dalam tiga tahap. Dalam tahap pertama, proton yang bertindak
sebagai katalisator asam berinteraksi cepat dengan oksigen glikosida yang menghubungkan dua unit gula I membentuk asam konjugat II . Langkah ini
diikuti dengan pemecahan yang lambat dari ikatan C – O yang menghasilkan zat antara kation karbonium siklik III . Protonasi dapat juga terjadi pada oksigen cincin
II , menghasilkan pembukaan cincin dan kation karbonium non siklik III .tidak ada kepastian ion karbonium mana yang paling mungkin dibentuk. Mungkin kedua
modifikasi protonasi terjadi dengan kemungkinan terbesar pada kation siklik. Akhirnya kation karbonium mulai mengadisi molekul air dengan cepat, membentuk
hasil akhir yang stabil dan melepaskan proton Wijayanti,L.2005.
2.3.3. Hidrolisis selulosa secara enzimatis
Reese at al 1950 menyatakan bahwa hidrolisis selulosa diawali dengan tahap aktivasi dan diikuti serangkaian reaksi hidrolisis sebagai berikut :
Selulosa selulosa reaktif selubiosa
glukosa
Aktivasi disebabkan oleh enzim non hidrolisis yang disebut C
1
, hidrolisis dari selulosa reaktif dilakukan oleh enzim hidrolisa C
x
sedangkan mikroorganisme yang hanya menguraikan selulosa akan kekurangan enzim- enzim selobiohidrolase,
endoglukonase dan β – glukosidase merupakan enzim penghidrolisa selulosa Fogarty, W.M,1983 .
2.4 Sirup Glukosa