16 bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat
bunga turun balik ke posisi i .
Sebaliknya, apabila tingkat bunga dibawah i , para pengusaha akan saling
bersaing untuk memperoleh dana yang relatif jumlahnya lebih kecil. Persaingan ini akan mendorong tingkat bunga naik lagi ke i
. Jadi, menurut kaum klasik tingkat bunga itu merupakan hasil interaksi antara tabungan S dan investasi atau
Investment Nopirin, 1992.
2.1.3.2 Teori Keynes
Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang
ditentukan dalam pasar uang. Uang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi GNP, sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga
selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP. Sedang menurut klasik, uang
hanyalah mempengaruhi harga barang Nopirin, 1992. Teori Keynes juga mengatakan bahwa ada tiga motif mengapa orang
menghendaki memegang uang tunai. Ketiga motif tersebut adalah transaction motive, precautionary motive dan speculative motive. Tiga motif inilah yang
merupakan sumber timbulnya “permintaan akan uang” yang dikenal dengan nama “liquidity preference” Manullang, 1977.
Permintaan akan uang, yang oleh Keynes disebut dengan “liquidity preference” tergantung pada tingkat bunga. Dalam Gambar 2.3, sumbu horizontal
Universitas Sumatera Utara
17 mengukur jumlah dan permintaan uang dengan sumbu vertikal untuk tingkat
bunga. Tingkat bunga
Jumlah
uang
i
eq
Liquidity preference
Jumlah uang yang ditabung
dan diinvestasikan
Gambar 2.3 Kurva Liquidity Preference
Permintaan akan uang mempunyai hubungan negatif dengan tingkat bunga. Keynes menyatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya
suatu tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun dibawah tingkat normal, makin banyak orang yakin bahwa tingkat bunga akan kembali ke tingkat
normal jadi mereka yakin bahwa tingkat bunga akan naik di waktu yang akan datang.
Jika mereka memegang surat berharga pada waktu tingkat bunga naik, mereka akan menderita kerugian. Mereka akan menghindari kerugian ini dengan
mengurangi surat berharga yang dipegangnya dan dengan sendirinya menambah
Universitas Sumatera Utara
18 uang kas yang dipegang, pada waktu tingkat bunga naik hubungan ini disebut
motif spekulasi permintaan uang. Selain itu, menurut Keynes, makin tinggi tingkat bunga maka makin tinggi
pula ongkos memegang uang kas dalam bentuk tingkat bunga yang tidak diperoleh karena kekayaan dinyatakan dalam bentuk uang kas sehingga
keinginan memegang uang kas juga menurun. Sebaliknya, apabila tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang kas juga makin rendah sehingga permintaan
akan uang kas naik Nopirin, 1992.
2.1.3.3 Teori Paritas Tingkat Bunga