Modal Dan Saham Perseroan Terbatas

3. Modal Dan Saham Perseroan Terbatas

Kata perseroan menunjuk kepada modal perseroan yang terbagi dalam sero atau saham. Sedangkan kata terbatas menunjuk kepada tanggung jawab yang terbatas dari sekutu pemegang saham yang tidak melebihi nilai nominal saham yang dimilikinya. Agar suatu perseroan berfungsi dengan baik, maka perseroan tersebut harus memiliki kekayaan sendiri. Kekayaan ini dimulai dengan perolehannya dari para pendiri yang telah mengambil saham dengan kewajiban untuk menyetor sejumlah uang sebesar nilai saham yang telah diambilnya itu. Karenanya pada setiap saham dicantumkan jumlah uang yang merupakan nilai nominal saham tersebut.keseluruhan dari jumlah nilai saham tersebut merupakan modal dasar perseroan. Dalam struktur modal perseroan, menurut UUPT dapat dibagi menjadi beberapa, yakni sebagai berikut : 1. Modal dasar maatschappelijk kapital atau gemeenschappelijk kapital adalah modal maksimum dimana dapat dikeluarkan tanpa perubahan anggaran dasar dan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Menteri Hukum dan HAM. 2. Modal yang ditempatkan geplaasts kapital, yaitu sejumlah modal dengan nilai nominal yang diambil para pendiri. 3. Modal yang disetor gestoort kapital adalah modal yang telah di penuhi kewajiban penyetorannya. 15 Dikatakan disini, bahwa modal awal pada saat perseroan didirikan, para pendiri sudah harus memenuhinya dan merekalah yang pertama kali yang memberikan modal pada perseroan yang didirikannya itu. Dalam peraturan lama pasal 50 dan 51 KUHD, para pendiri harus ikut serta dalam modal perseroan sekurang-kurangnya 20 pada saat perseroan didirikan dan 10 modal perseroan sudah harus disetor sebelum diperoleh pengesahan. Sedangkan berapa jumlah minimum modal dasar perseroan tidak ditentukan, begitu pula kapan batas waktu penyetoran penuh harus dilakukan oleh 15 Agus Budiarto, Seri Hukum Perusahaan : Kedudukan Hukun dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009, hal 43 Universitas Sumatera Utara para pendiri yang mengambil saham juga tidak ditentukan, tetapi semua itu ditentukan dalam anggaran dasarnya. Sebaliknya, dalam UUPT ditentukan dengan tegas bahwa suatu perseroan terbatas harus mempunyai modal dasar minimum sebesar Rp 50.000.000,- lima puluh juta rupiah sebagaimana yang telah di tentukan dalam pasal 32 ayat 1. Dan modal tersebut, paling sedikit 25 dua puluh lima persen sudah harus ditempatkan dan disetor penuh, seperti dinyatakan dalam pasal 33 ayat 1 UUPT. Hal yang terdapat didalam UUPT tersebut diatas adalah sangat penting artinya bagi eksistensi, kelangsungan hidup maupun pengembangan perseroan terbatas sebagai organisasi ekonomi. Sebab bagaimanapun juga modal merupakan sarana untuk meraih laba yang sebesar-besarnya yang nantinya akan dibagi- bagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. 16 1. Saham atas nama op naam, registered stock adalah saham yang nama pemiliknya sudah tertera didalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berhak, sebab pengalihannya memerlukan prosedur balik nama. Dalam akta pendirian suatu perseroan terbatas pasti dicantumkan jumlah modal peseroan terbatas yang terbagi dalam saham-saham. Bila dilihat kembali Undang-Undang No. 15 Tahun 1995 didalam Pasal 24 ayat 2, maka terdapat 2 jenis saham, yakni sebagai berikut : 2. Saham atas tunjuk aan toonder, bearer stock adalah saham yang tidak menyebut nama pemiliknya dan biasanya disebut sebagai saham blanko. Peralihannya tidak memerlukan proses balik nama, namun cukup dari tangan ke tangan, sebab saham ini melegitimasi pemegangnya sebagai pemilik, kecuali dibukikan terbalik. Menurut Rido 1988:21, bahwa saham itu mempunyai 3 tiga fungsi utama, yakni antara lain : 1. Saham sebagai bagian dari modal. Dikatakan demikian, karena pada dasarnya saham itu merupakan modal, yang sering kali dibaca dalam akta pendirian 16 Ibid, hal 51 Universitas Sumatera Utara perseroan terbatas. Maka dpat dikatakan bahwa setiap saham merupakan bagian dari modal yang menjelma dalam harga saham. 2. Saham sebagai tanda anggota. Setiap orang yang akan ikut serta ebagai anggota dalam kerja sama perseroan terbatas diwajibkan memberikan sejumlah uang sebagai inbreng ke dalam perseroan. Pemasukan inilah yang diperhitungkan dalam bentuk saham. Nominal uang pemasukan itu tercantum sama dalam saham. Dengan dimilikinya saham, menunjukkan bahwa orang tersebut adalah anggota yang disebut pesero dari perseroan terbatas dan sebagai bukti diberikanlah saham sebagai tanda anggota. 3. Saham sebagai alat legitimasi. Artinya ialah, saham merupakan suatu surat yang menunjuk kepada pemegangnya sebagai orang yang berhak.

4. Organ Perseroan Terbatas

Dokumen yang terkait

Due Diligence dalam Akuisisi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

5 99 110

Tanggung Jawab Dewan Komisaris Perseroan Terbatas Dalam Hal Terjadinya Kepailitan Berdasarkan Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan

0 44 146

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 25 16

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

1 40 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

PENERAPAN DOKTRIN ULTRA VIRES TERHADAP DIREKSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN UNDANG-UNDANG NO 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 1

BAB II STRUKTUR MODAL DAN SAHAM DI PERSEROAN TERBATAS A. Pengaturan Perseroan Terbatas dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas - Akuntabilitas Pembatasan Pembagian Dividen Dalam Rangka Perlindungan Modal di Perseroan Terbatas

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 1 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN KEPAILITAN A. Perseroan Terbatas - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 23

BAB III SIFAT "KOLEGIALITAS" PADA FUNGSI, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS PERSEROAN TERBATAS A. Tugas Dan Fungsi Serta Kewajiban Dewan Komisaris - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berda

0 0 26