Dampak penerapan Prinsip Mengenal Nasabah di Pasar Modal

3 melaksanakan program pelatihan sesuai dengan jadwal program yang telah disusun; dan 4 melaporkan pelaksanaan program pelatihan kepada Bapepam dan LK

D. Dampak penerapan Prinsip Mengenal Nasabah di Pasar Modal

Awal dari pada penetapan masalah pencucian uang menjadi sebuah tindak pidana adalah sejak dikeluarkannya UU No 15 tahun 2002 pada 17 April 2002. Diterbitkannya undang-undang ini untuk mengatasi akibat Indonesia yang dimasukkan ke dalam daftar hitam, yaitu dikategorikan sebagai negara yang tidak kooperatif, menurut istilah mereka Non-Cooperative Countries and Territorries NCCT’s sejak Juni 2001 oleh kelompok negara maju yang tergabung dalam Financial Action Task Force FATF on Money Laundering . Untuk menunjukkan tekad bulat Indonesia dalam memerangi Tindak Pidana Pencucian Uang telah diterbitkan sebuah undang-undang baru sebagai ganti UU 15 tahun 2002 sebagaimana yang telah diperbaharui dengan UU. 25 tahun 2003 . Adalah UU No. 8 Tahun 2002 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang sebagai suatu wujud perhatian Indonesia terhadap masalah pencucian uang yang dianggap tidak hanya mengancam stabilitas perekonomian dan integritas sistem keuangan, tetapi juga dapat membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kaitannya dengan rezim anti pencucian uang di Indonesia , Ketua Bapepam menyatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara a. Pasar Modal merupakan salah satu tempat yang potensial untuk melakukan kegiatan pencucian uang, karena: 1 Memiliki karakteristik yang unik 2 Tidak lepas dari perbankan dan bidang lain b. Bapepam sendiri tidaklah cukup untuk mencegah atau menanggulangi kejahatan pencucian uang di Pasar Modal, melainkan perlu koordinasi dan kerjasama yang baik dengan pihak atau lembaga terkait, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri c. Pengawasan yang terus menerus terhadap kepatuhan para pelaku Pasar Modal dan penegakan hukum akan terus dilakukan secara tegas. 72 Tindak pidana pencucian uang harus diberantas karena pencucian uang merupakan suatu kejahatan yang mengahasilkan harta kekayaan dalam jumlah yang sangat besar dimana asal usul kekayaan tersebut merupakan hasil kejahatan yang disembunyikan atau disamarkan dengan berbagai cara, termasuk melalui Pasar Modal. Kejahatan ini harus dicegah agar tidak semakin meningkat bahkan pencucian uang harus segera diberantas agar intensitas kejahatan yang terjadi di Pasar Modal dapat berkurang sehingga stabilitas perekonomian negara dan keamanan negara terjaga. Pencucian uang memang memiliki dampak-dampak makro-ekonomi yang tidak langsung indirect macroeconomic effects. Akumulasi dari dana yang dicuci tiap tahunnya kemungkinan lebih besar tiap tahunnya, menambah potensi 72 Diaskses dari http:www.kiva.org tanggal 23 Juli 2010. Universitas Sumatera Utara bagi distabilisasi yang secara ekonomis merupakan kegiatan yang tidak efisien, baik terjadi secara lintas batas maupun dalam negeri. Namun sangat sulit mengidentifikasi dugaan tindak pidana pencucian uang di pasar modal yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas, meski sebagian kalangan pelaku pasar sudah cukup memahami aturan yang ada. Banyak pelaku money laundering telah menjadikan bursa efek sebagai mesin cuci uang yang efektif. Tapi semua praktik pencucian seperti itu baru bisa dilakukan jika ada keterlibatan - sengaja atau tidak sengaja - perusahaan efek PE. Tanpa ada bantuan perusahaan efek PE, pelaku money laundering tidak mungkin bisa melakukan transaksi saham di bursa efek atau di pasar modal. Sayangnya sejauh ini belum banyak perusahaan efek yang secara suka rela melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan suspicious transaction report - STR di bursa efek dimana berdasarkan statistik PPATK jumlah pelaporan transaksi keuangan mencurigakan sangat minim mengingat banyaknya perusahaan efek,pengelola reksa dana, dan bank kustodian yang berjumlah ratusan perusahaan. 73 Untuk pencegahan tindak pidana pencucian uang di Pasar Modal maka diterapkanlah prinsip mengenal nasabah.. Dalam kaitan dengan pengenalan nasabah, Peraturan Bapepam Nomor V.D.10 telah mengatur bahwa Perusahaan Efek, Pengelola Reksa Dana dan Bank Kustodian wajib menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis tentang: 73 Adrian sutedi, Tindak Pidana Pencucian Uang, Op.cit,hal 84. Universitas Sumatera Utara 1. Penerimaan Nasabah 2. Pengidentifikasian nasabah 3. Pemantauan terhadap rekening dan transaksi nasabah 4. Manajemen resiko yang berkaitan dengan penerapan prinsip mengenal nasabah Selain itu, Perusahaan Efek, Pengelola Reksa Dana dan Bank Kustodian wajib menyampaikan Laporan atas Transaksi Keuangan Mencurigakan kepada Bapepam dan PPATK. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003, laporan tersebut wajib disampaikan kepada selambat-lambatnya 3 tiga hari kerja setelah diketahuinya unsur Transaksi Keuangan Mencurigakan. Transaksi Keuangan Mencurigakan pada prinsipnya memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1. Menyimpang dari profil, karakteristik, ataupun kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan 2. Patut diduga dilakukan dengan tujun untuk menghindari pelaporan yang wajib dilakukan oleh penyedia jasa keuangan 3. Yang dilakukan ataupun batal dilakukan dengan menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari tindak pidana Dalam penerapan prinsip mengenal nasabah di Pasar Modal diharapkan akan membawa kebaikan-kebaikan pada Pasar Modal Indonesia, dimana diharapkan prinsip mengenal nasabah di Pasar Modal dapat membawa dampak sesuai pada bagian menimbang pada surat keputusan Ketua Bapepam –LK No.476BL2009 Universitas Sumatera Utara yaitu untuk menciptakan industri Pasar Modal yang sehat serta terlindung dari praktik-praktik tindak pidana pencucian uang . Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Implementasi Good Corporate Governance Dalam Transaksi Afiliasi Di Pasar Modal Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO: KEP-421/BL/2009

2 54 106

Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principle) Sebagai Upaya Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang Pada Bank

2 85 114

Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principle) dalam Pencegahan Pencucian Uang di Bank Tabungan Negara

0 3 1

ANALISIS PENERAPAN MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER) SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DALAM BIDANG ASURANSI

2 22 62

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG.

0 0 17

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLE) PADA BANK DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) (Studi pad PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bukittinggi).

0 0 10

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLE) PADA BANK DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) (Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bukitinggi).

0 0 10

Implementasi Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) oleh Kalangan Pasar Modal dan Efektivitasnya dalam Mencegah Terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang.

0 0 16

PENANGANAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH

0 1 10

Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Bank Dalam Rangka Penanggulangan Tindak Pidana Pencucian Uang

0 0 16