Kestasioneran Data Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Indonesia

terkait mutu keamanan pangan, kesehatan dan lingkungan. Pemerintah Indonesia tidak melakukan banyak intervensi terhadap perdagangan komoditi kopi, khususnya ekspor kopi.

5.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Indonesia

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil pengujian dan hasil akhir estimasi. Pengujian yang dilakukan antara lain uji stasioneritas data dan uji ekonometrika yaitu uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas. Pembahasan ekonomi bertujuan untuk menganalisis hasil estimasi dengan keadaan yang sebenarnya baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Alasan menganalisis persamaan dalam jangka pendek dan jangka panjang adalah bahwa secara ekonometrika ECM menganalisis keabsahan model baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek berdasarkan error correction term .

5.2.1. Kestasioneran Data

Langkah awal dalam pengujian ECM yaitu melalui pengujian unit root test dengan menggunakan uji ADF. Pengujian ini digunakan untuk melihat kestasioneran data. Berdasarkan hasil uji ADF diketahui bahwa data yang digunakan pada empat variabel dalam model penelitian yaitu variabel produksi kopi, harga domestik kopi, harga ekspor kopi dan variabel nilai tukar tidak stasioner pada level. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistik ADF yang lebih besar dari nilai kritis pada tingkat kepercayaan 10 persen. Sedangkan data variabel lainnya yaitu variabel konsumsi domestik kopi dan volume ekspor kopi Indonesia stasioner pada level. Hal ini ditunjukkan dengan nilai statistik ADF yang lebih kecil dari nilai kritis pada tingkat kepercayaan 10 persen Tabel 5.3. Keadaan ini menunjukkan bahwa model yang digunakan pada penelitian ini memenuhi syarat untuk diestimasi dengan menggunakan metode ECM, karena minimal ada satu variabel yang tidak stasioner pada level. Tabel 5.3. Hasil Uji Unit Root pada Level Nilai Kritis MacKinnon Variabel Nilai ADF 1 5 10 Keterangan LNXK -3,7237 -4,3098 -3,5742 -3,2217 Stasioner LNQ -2,9090 -4,3098 -3,5742 -3,2217 Tidak Stasioner LNCK -4,8908 -4,3340 -3,5806 -3,2253 Stasioner LNHD -3,0693 -4,3098 -3,5742 -3,2217 Tidak Stasioner LNHX -2,3286 -4,3098 -3,5742 -3,2217 Tidak Stasioner LNERT -2,4480 -4,3098 -3,5742 -3,2217 Tidak Stasioner Sumber : Lampiran 2 Keterangan : Stasioner pada tingkat kepercayaan 10 persen Tabel 5.4. Hasil Uji Unit Root pada First Difference Nilai Kritis MacKinnon Variabel Nilai ADF 1 5 10 Keterangan LNXK -6,6808 -2,6501 -1,9534 -1,6098 Stasioner LNQ -4,0840 -2,6501 -1,9534 -1,6098 Stasioner LNCK -6,4057 -2,6534 -1,9539 -1,6096 Stasioner LNHD -4,1230 -2,6501 -1,9534 -1,6098 Stasioner LNHX -5,7570 -2,6501 -1,9534 -1,6098 Stasioner LNERT -6,3679 -2,6501 -1,9534 -1,6098 Stasioner Sumber : Lampiran 3 Keterangan : Stasioner pada tingkat kepercayaan 10 persen Dari hasil uji yang diperlihatkan pada Tabel 5.3, maka perlu dilanjutkan dengan uji akar unit pada first difference. Uji ini dilakukan sebagai konsekuensi dari tidak terpenuhinya asumsi stasioneritas pada derajat nol atau I0. Hasil uji first difference dapat diketahui bahwa semua variabel yang digunakan dalam model stasioner pada derajat integrasi satu atau I1, ditunjukkan dengan nilai statistik ADF yang lebih kecil dari nilai kritis pada tingkat kepercayaan sepuluh persen pada semua variabel, seperti pada Tabel 5.4.

5.2.2. Uji Kointegrasi