masyarakat menunjukkan penilaian agak suka. Hal tersebut didasarkan pada penilaian masing-masing aspek secara keseluruhan pada seluruh
sampel, menunjukkan penilaian dengan kategori suka kepada empat aspek pada sampel A, penilaian dengan kategori suka pada dua aspek pada
sampel B dan penilaian dengan kategori agak suka pada tiga aspek pada sampel C.
4.2.3 Pembahasan Hasil Uji Laboratorium
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan air pada sampel chiffon cake tertinggi dimiliki oleh sampel chiffon cake dengan substitusi
bahan tepung jantung pisang 50 dibandingkan dengan chiffon cake dengan substitusi 40, substitusi 30 dan chiffon cake dengan bahan tepung terigu
murni. Hal ini karena kandungan air pada tepung jantung pisang jauh lebih tinggi dibandingkan tepung terigu sehingga semakin banyak jumlah tepung
jantung pisang yang digunakan maka akan semakin tinggi kandungan airnya sehingga secara berturut-turut kandungan air tertinggi dimiliki oleh chiffon
cake dengan substitusi bahan tepung jantung pisang 50 kemudian chiffon cake dengan substitusi jantung pisang 40, 30 dan chiffon cake dengan
bahan tepung terigu murni. Kandungan air yang tinggi ini karena tepung jantung pisang memiliki sifat higroskopis yang dapay mengikat molekul air
sehingga kandungan airnya masih lebih tinggi dibandingkan tepung terigu. Namun demikian dengan melihat pada TKPI kandungan air lebih sedikit,
sehingga chiffon cake subtitusi tepung jantung pisang dapat dikatakan hasilnya kurang baik karena memiliki tekstur basah.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan abu pada sampel chiffon cake tertinggi dimiliki oleh sampel chiffon cake dengan substitusi
bahan tepung jantung pisang 50 dibandingkan dengan chiffon cake dengan substitusi 40, substitusi 30 dan chiffon cake dengan bahan tepung terigu
murni. Hal ini kemungkinan kandungan abu pada tepung jantung pisang jauh lebih tinggi dibandingkan tepung terigu sehingga semakin banyak jumlah
tepung jantung pisang yang digunakan maka akan semakin tinggi kandungan abunya sehingga secara berturut-turut kandungan abu tertinggi dimiliki oleh
chiffon cake dengan substitusi bahan tepung jantung pisang 50 kemudian chiffon cake dengan substitusi jantung pisang 40, 30 dan chiffon cake
dengan bahan tepung terigu murni. Menurut Suarni, dkk 2005 didalam faridanur 2013 bahwan kandungan abu yang tinggi ini menunjukkan
tingginya kandungan mineral pada bahan. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan protein pada
sampel chiffon cake dengan bahan tepung terigu murni memiliki kandungan yang paling tinggi dibandingkan dengan chiffon cake dengan substitusi 30,
substitusi 40 dan 50. Hal ini karena kandungan protein pada tepung terigu jauh lebih tinggi dibandingkan tepung jantung pisang sehingga semakin
banyak jumlah tepung terigu yang digunakan maka akan semakin tinggi kandungan proteinnya sehingga secara berturut-turut kandungan protein
tertinggi dimiliki oleh chiffon cake dengan bahan tepung terigu murni kemudian dengan substitusi jantung pisang 30, 40 dan 50. Sedangkan
pada TKPI kandungan protein lebih sedikit hal ini disebabkan kemungkinan adanya perbedaan ukuran bahan pembuatan yang digunakan.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan lemak pada sampel chiffon cake dengan bahan tepung terigu murni memiliki kandungan
yang paling tinggi dibandingkan dengan chiffon cake dengan substitusi 30, substitusi 40 dan 50. Hal ini karena kandungan lemak pada tepung terigu
jauh lebih tinggi dibandingkan tepung jantung pisang sehingga semakin banyak jumlah tepung terigu yang digunakan maka akan semakin tinggi
kandungan lemaknya sehingga secara berturut-turut kandungan lemak tertinggi dimiliki oleh chiffon cake dengan bahan tepung terigu murni
kemudian dengan substitusi jantung pisang 30, 40 dan 50. Pada TKPI kandungan lemak pada cake lebih tinggi, hal ini disebabkan karena pada
pembuatan cake menggunakan margarin sedangkan dalam pembuatan chiffon cake menggunakan minyak sayur.
Berdasarkan uji kandungan nutrisi pada chiffon cake dengan subtitusi tepung jantung pisang 30, 40 dan 50 menunjukkan bahwa chiffon cake
dengan subtitusi tepung jantung pisang 50 memiliki kandungan serat yang paling tinggi dibandingkan sampel chiffon cake lainnya. Hal ini diduga karena
kandungan serat tertinggi ini dikarenakan tepung jantung pisang lebih banyak mengandung serat. Sedangkan pada hasil cake TKPI tidak disertakan
kandungan serat pada cake, sehingga chiffon cake subtitusi tepung jantung pisang ini lebih baik dan dapat dikonsumsi oleh sebagian orang yang
mempunyai gangguan penyakit tertentu.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat pada sampel chiffon cake dengan bahan tepung terigu murni memiliki
kandungan karbohidrat yang paling tinggi dibandingkan dengan chiffon cake dengan substitusi 30, 40 dan 50. Hal ini karena kandungan karbohidrat
pada tepung terigu jauh lebih tinggi dibandingkan tepung jantung pisang sehingga semakin banyak jumlah tepung terigu yang digunakan maka akan
semakin tinggi kandungan karbohidratnya. Kandungan karbohidrat cake pada TKPI lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat chiffon cake subtitusi
tepung jantung pisang, hal ini disebabkan pada pembuatan cake dalam TKPI menggunakan tepung terigu yang lebih banyak tanpa disubtitusikan dengan
bahan lain.
110
BAB V PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dan saran sebagai berikut.
5.1 Simpulan