jika t hitung t tabel artinya ada perbedaan nilai hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Selain melakukan uji t juga perlu dilakukan uji peningkatan hasil belajar siswa untuk mengetahui signifikasi peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan.
3.7.5 Analisis data peningkatan hasil belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pre-test dan post-test
dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus Normalitas Gain.
Tingkat perolehan skor dikategorikan atas tiga kategori Hake dalam Ikhsanuddin 2007, yaitu:
Kategori tinggi :
g 0,7 Kategori sedang
: 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Kategori rendah
: g 0,3
Dalam penelitian ini selain hasil belajar aspek kognitif yang digunakan sebagai indikator efektivitas metode role playing berbantuan Medispro pada materi sistem
reproduksi manusia, juga terdapat hasil belajar aspek afektif dan hasil belajar aspek psikomotorik.
3.7.6 Analisis data hasil belajar aspek afektif siswa
Data hasil belajar aspek afektif siswa dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil belajar aspek afektif siswa dinilai dengan menggunakan
lembar observasi nilai afektif siswa selama proses pembelajaran. Penilaian afektif tersebut meliputi 4 sikap, yaitu kejujuran, kerjasama, disiplin, dan toleransi. Hasil
perhitungan hasil belajar aspek sikap siswa dikategorikan sesuai kriteria pada kriteria deskriptif persentase afektif siswa selama proses pembelajaran.
Kriteria deskriptif persentase afektif siswa adalah sebagai berikut: 84
– 100 : Sangat Baik test
pre skor
- maksimum
Skor test
pre skor
- post test
Skor
gain N
67 – 83
: Baik 50
– 66 : Cukup baik 33
– 49 : Kurang baik
N = Penilaian afektif siswa secara klasikal pada setiap aspek ditentukan dengan
menghitung siswa yang memperoleh skor tertinggi yaitu 3, dengan menggunakan rumus:
P = x 100
Keterangan: P
: persentase setiap aspek siswa secara klasikal F
: jumlah siswa yang mendapat skor 3 N
: jumlah keseluruhan siswa Selain hasil belajar aspek afektif, selama proses pembelajaran aspek
psikomotorik siswa juga dinilai.
3.7.7 Analisis data hasil belajar aspek psikomotorik siswa
Data hasil belajar aspek psikomotorik siswa dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil belajar aspek psikomotorik siswa diambil dengan
menggunakan lembar observasi psikomotorik siswa selama proses pembelajaran. Hasil belajar aspek psikomotorik diambil dari pembuatan naskah role playing,
pelaksanaan pembelajaran role playing, kemampuan mengemukakan pertanyaan, dan kemampuan menyampaikan jawaban atau pendapat dalam kegiatan diskusi. Hasil
perhitungan hasil belajar aspek psikomotorik siswa dikategorikan sesuai kriteria pada
kriteria deskriptif persentase psikomotorik siswa selama proses pembelajaran.
Kriteria deskriptif persentase psikomotorik siswa adalah sebagai berikut: 82
– 100 : Sangat Baik 63
– 81 : Baik
44 – 62 : Cukup baik
25 – 43
: Kurang baik N =
Penilaian psikomotorik siswa secara klasikal pada setiap aspek ditentukan dengan menghitung siswa yang memperoleh skor tertinggi yaitu 4, dengan
menggunakan rumus:
P = x 100
Keterangan: P
: persentase setiap aspek siswa secara klasikal F
: jumlah siswa yang mendapat skor 4 N
: jumlah keseluruhan siswa Dalam penelitian ini hasil belajar siswa yaitu aspek afektif maupun aspek
psikomotorik masing-masing diduga mempengaruhi aspek kognitif, sehingga untuk mengetahui hubungan masing-masing aspek hasil belajar tersebut dilakukan analisis
korelasi antara aspek afektif terhadap aspek kognitif, dan aspek psikomotorik terhadap aspek kognitif.
3.7.8 Analisis data hubungan hasil belajar