Meragakan Gerak Tari Berdasarkan Level dan Pola Lantai dengan hitungan

110 Buku Guru SMPMTs Kelas VII Seni Budaya 191

D. Uji Kompetensi

1. Jelaskan 2 fungsi tata rias dan tata busana pada penampilan tari. 2. Jelaskan dua fungsi musik pengiring pada pe- nam pil an tari. Peragakan lima ragam gerak secara berkesi nam- bungan dengan musik iringan secara berkelompok Pengetahuan Keterampilan Meragakan tari tidak hanya dituntut kemam pu an gerak, tetapi juga kemampuan memaduk an dengan iringan musik. Seorang yang mampu menguasai gerak tari dengan baik sesuai dengan iringan musik berarti memiliki kecerdasan kinestetik dan kecerdasan musikal. Pembelajaran meragakan tari dapat dijadikan salah satu sarana rekreasi dan rileksasi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.

E. Rangkuman

F. Releksi

Menari tidak hanya dituntut kemampuan pribadi yang baik, tetapi juga kemampuan melakukan kerja sama dengan teman. Menari juga dituntut untuk saling menghormati, menghargai, santun serta peduli dengan lingkungan. Saling berbagi pengalaman dan kemampuan dengan teman me- rupakan salah satu kunci keberhasilan meragakan tari. Penghayatan makna tari juga mengajarkan kita untuk rendah hati, tidak sombong, serta mensyukuri atas segala pemberian Tuhan. Dia menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang 1954, tari Satria Tangguh, Kebangkitan, Kelahiran Isa Almasih 1968, Bedaya Gendeng 1980-an dan masih banyak lainnya. Sumber: wwww.tokohindonesia.com Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Guru mengembangkan alat evaluasi sesuai dengan kebutuhan pokok bahasan. Prinsip evaluasi mencakup tiga ranah yaitu kognitif atau pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada pembelajaran seni tari hindari evaluasi dengan pilihan ganda. Guru dapat mengembangkan evaluasi pengetahuan dengan model esai atau uraian.

Bab 14 - Buku Siswa

111 Seni Budaya Pengayaan Pembelajaran Guru dapat mencari sumber lain dari berbagai media baik internet, buku maupun majalah yang berhubungan dengan materi embelajaran. Dapat pula menghadirkan nara sumber tokoh seni tari daerah setempat. Siswa bersama guru dapat pula mengunjungi tempat pertunjukan terdekat dari sekolah. Pengayaan pada siswa memiliki peran penting karena dapat membuka wawasan tentang materi lebih luas. Berikut salah satu pengayaan untuk guru maupun siswa tentang seni tari secara umum. Pengolahan level dan pola lantai akan memberi dampak pada dinamika selain dapat dilakukan dengan mengolah intensitas gerak tarinya. Pengolahan level dan pola lantai sebaiknya terpadu dengan intensitas gerak yang dilakukan. Pengolahan ruang, waktu, tenaga serta pola lantai dan level pada tari kelompok sangat memungkinkan lebih dinamis. Pada tari kelompok jenis tari sosial atau pergaulan pengolahan tersebut dapat bervariasi. Tari sosial atau tari pertunjukan dicirikan dengan sifatnya yang ter buka untuk terlibat pada tarian. Di negara Eropa dan Indonesia tarian sosial sering dilakukan di alam terbuka dengan melibatkan semua golongan dan umur. Tarian sosial sering dilakukan secara berpasangan. Tari Flamenco, Salsa, Arumba, Cha cha cha, pada awalnya merupakan tarian sosial yang berkembang menjadi tari pertunjukan. Tarian ini pada perkembangannya mendapatkan tempat terhormat sebagai salah satu tari pertunjukan yang dipelajari hampir di semua negara. Tari-tarian tersebut merupakan tarian budak di wilayah Amerika Latin. Namun, sekarang tari-tarian ini menjadi ikon dari negara-negara di Amerika Latin. Ini berarti ada pergeseran fungsi tari di negara tersebut. Di Indonesia tari Jaipong, Tayub, Joged, Lenso, merupakan beberapa contoh tari sosial atau pergaulan yang dilakukan secara spontanitas. Setiap penari dapat mengekspresikan gerak sesuai dengan interpretasi masing- masing. Pada tarian jenis ini tidak ada aturan yang mengikat terhadap gerak yang dilakukan. Pada tari sosial atau pergaulan menitikberatkan pada ter- jalinnya komunikasi antarpenari. Tarian ini saat sekarang ini sudah jarang dilakukan oleh masyarakat sehingga beberapa tarian telah hilang dari peredaran sebagai tari pergaulan yang mampu menyatukan segala jenis perbedaan. 112 Buku Guru SMPMTs Kelas VII

E. Seni Teater Informasi untuk Guru

Guru dapat menjelaskan kepada siswa materi pem belajar an yang akan diberikan sesuai dengan Bab 7 tentang mengenal seni peran teater tradisional. Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga siswa mengetahui kompetensi yang akan dicapai dan dikuasai. Berdasarkan peta kompetensi pembelajaran, guru dapat meng informasikan kepada siswa bahan dan media yang dibutuhkan sehingga dapat dipersiapkan secara baik dan benar. Guru perlu secara teliti membaca peta konsep sehingga dapat mengembangkan materi sesuai dengan kekayaan seni daerah setempat. Peta konsep pem- belajaran ini membantu guru mencapai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa pada satu KD tertentu. 94 Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi 1. mengidentiikasi berbagai teknik dasar bermain akting teater, 2. mendeskripsikan teknik dasar bermain akting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa, 3. melakukan teknik dasar akting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa, 4. mengasosiasi teknik dasar akting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa dengan sikap dan kehidupan sosial budaya di masyarakat, dan 5. mengomunikasikan penampilan teknik dasar bermain akting teater ber dasar- kan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa secara lisan atau tertulis. Pada pelajaran Bab 7, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni teater, yaitu Meragakan Adegan Fragmen Bab 7 Teknik Bermain Fragmen Teknik Dasar Akting Olah Tubuh Olah Rasa Olah Suara Peta Kompetensi Pembelajaran

Bab 7 - Buku Siswa