5
Seni Budaya
siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi organising element Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi
Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelasjenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip
belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap religius Kompetensi Inti 1, sikap sosial
Kompetensi Inti 2, pengetahuan Kompetensi Inti 3, dan keterampilan Kompetensi Inti 4. Ke-4 kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi
Dasar dan dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap religius dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung indirect teaching yaitu pada waktu siswa belajar tentang pengetahuan Kompetensi Inti 3 dan keterampilan
Kompetensi Inti 4.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber
dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu berorientasi hanya pada ilosoi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin
ilmu yang diperbolehkan menurut ilosoi rekonstruksi sosial, progresiisme,
atau pun humanisme. Karena ilosoi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan ilosoi, maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah ilosoi esensialisme dan perenialisme.
6
Buku Guru SMPMTs Kelas VII
E. Lingkup Kompetensi dan Materi Mapel di SMPMTs
Mata pelajaran Seni Budaya di SMPMTs menekankan pada aspek apresiasi dan kreasi, dalam ranah pendidikan dapat diurai menjadi kognitif,
afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut cara bekerjanya simultan dan tidak dapat dipisahkan satu di antaranya. Dalam proses penciptaan seni,
ditekankan pada proses pengembangan kreativitas, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, san-
tun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Seni Budaya
melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktivitas isik dan cita rasa
keindahan. Aktivitas isik dan cita rasa keindahan itu ter tuang dalam kegiatan apresiasi, eksplorasi, eksperimentasi dan kreasi melalui bahasa
rupa, bunyi, gerak, dan peran. Setiap aktivitas mencakup pembinaan dan pemberian fasilitas mengungkap gagasan seni, keterampilan berkarya serta
apresiasi dalam konteks sosial budaya masyarakat.
7
Seni Budaya
Level Kompetensi
Kelas Kompetensi
Ruang Lingkup
Materi
4 VII-VIII
• Memahami keberagaman karya dan nilai seni budaya.
• Memba nd i ng k a n ma si ng- ma si ng karya seni dan nilai
seni budaya untuk menemu kenalimerasakan keunikan
keindahan.
• Menghargai, memiliki kepe- ka an dan rasa bangga terhadap
karya dan nilai seni budaya. • Memahami teknik dasar
dan mampu menerap kan nya dalam saji an karya dan telaah
seni budaya.
Seni Rupa • Ragam hias pada bahan
tekstil dan kayu. • Gambar model dan
ilustrasi.
Seni Musik • Teknik vokal.
• Ansambel campuran. Seni Tari
• Elemen Tari. • Peragaan Tari.
Seni Teater • Teknik bermain teater.
• Perencanaan pementas an
teater.
Level Kompetensi
Kelas Kompetensi
Ruang Lingkup
Materi
4a IX
• Memahami keberagaman karya dan nilai seni budaya.
• Membandingkan masing- masing. karya nilai dan nilai
seni budaya untuk menemu kenali merasakan keunikan
keindahan.
• Menghargai, memiliki ke- pekaan dan rasa bangga ter-
hadap karya dan nilai seni budaya.
• Memahami konsep, prose- dur dan mampu menerapkan-
nya dalam sajian karya dan telaah seni budaya.
Seni Rupa • Lukis.
• Patung. •
Grais.
Seni Musik • Kreasi musik.
• Penampilan musik. Seni Tari
• Komposisi tari. • Peragaan karya tari.
Seni Teater • Teknik bermain teater.
• Konsep manajemen
produksi. • Pertunjukkan teater.
8
Buku Guru SMPMTs Kelas VII
Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran Seni Budaya
BAB
2
A. Kerangka Pembelajaran
Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 merupakan penjabaran dari kompetensi inti. Kompetensi inti pertama berisi sikap religius. Kompetensi
inti yang kedua berkenaan dengan sikap personal dan sosial. Kompetensi inti ketiga berkenaan dengan muatan pengetahuan, fakta, konsep,
dan prinsip. Selanjutnya, kompetensi inti keempat berkenaan dengan keterampilan. Pembelajaran dilakukan dengan membahas kompetensi
dasar dari kompetensi inti ketiga dan keempat. Kompetensi dasar dari kompetensi inti pertama dan kedua selalu disertakan namun hanya
dalam administrasi penulisan saja. Kompetensi dasar dari kompetensi inti pertama dan kedua sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran tidak
dibahas. Pencapaian kompetensi dilakukan melalui proses belajar aktif. Siswa melakukan aktivitas berkesenian seperti menggambar, membentuk,
menyanyi, memainkan alat musik, membaca partitur, menggubah lagu, menari, dan bermain peran. Selain itu, siswa dapat melakukan kegiatan
dengan membuat naskah drama, membuat sipnosis tari, dan membuat tulisan tentang apresiasi seni.
B. Pendekatan Pembelajaran Seni Budaya
Pembelajaran Seni Budaya merupakan proses pendidikan olah rasa membentuk pribadi harmonis, dan menumbuhkan multikecerdasan.
Pembelajaran dilakukan dengan aktivitas berkesenian sehingga dapat meningkan kemampuan sikap menghargai, memiliki pengetahuan,
dan keterampilan dalam berkarya dan menampilkan seni dengan mem- perhatikan kebutuhan dan perkembangan siswa serta sesuai dengan
konteks masyarakat dan budayanya. Falsafah lama dari Kong Fu chu mengatakan bahwa pembelajaran harus dialami oleh siswa. Falsafah
itu mengungkapkan bahwa saya dengar saya lupa, saya lihat saya ingat, dan saya lakukan saya mengerti. Lebih lanjut dapat dilihat pada gambar
berikut.