Muatan Lokal Kelas 07 SMP Seni Budaya Guru 2016

5 Seni Budaya siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi organising element Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelasjenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap religius Kompetensi Inti 1, sikap sosial Kompetensi Inti 2, pengetahuan Kompetensi Inti 3, dan keterampilan Kompetensi Inti 4. Ke-4 kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap religius dan sosial dikembangkan secara tidak langsung indirect teaching yaitu pada waktu siswa belajar tentang pengetahuan Kompetensi Inti 3 dan keterampilan Kompetensi Inti 4. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu berorientasi hanya pada ilosoi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut ilosoi rekonstruksi sosial, progresiisme, atau pun humanisme. Karena ilosoi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan ilosoi, maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah ilosoi esensialisme dan perenialisme. 6 Buku Guru SMPMTs Kelas VII

E. Lingkup Kompetensi dan Materi Mapel di SMPMTs

Mata pelajaran Seni Budaya di SMPMTs menekankan pada aspek apresiasi dan kreasi, dalam ranah pendidikan dapat diurai menjadi kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut cara bekerjanya simultan dan tidak dapat dipisahkan satu di antaranya. Dalam proses penciptaan seni, ditekankan pada proses pengembangan kreativitas, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, san- tun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Seni Budaya melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktivitas isik dan cita rasa keindahan. Aktivitas isik dan cita rasa keindahan itu ter tuang dalam kegiatan apresiasi, eksplorasi, eksperimentasi dan kreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak, dan peran. Setiap aktivitas mencakup pembinaan dan pemberian fasilitas mengungkap gagasan seni, keterampilan berkarya serta apresiasi dalam konteks sosial budaya masyarakat. 7 Seni Budaya Level Kompetensi Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi 4 VII-VIII • Memahami keberagaman karya dan nilai seni budaya. • Memba nd i ng k a n ma si ng- ma si ng karya seni dan nilai seni budaya untuk menemu kenalimerasakan keunikan keindahan. • Menghargai, memiliki kepe- ka an dan rasa bangga terhadap karya dan nilai seni budaya. • Memahami teknik dasar dan mampu menerap kan nya dalam saji an karya dan telaah seni budaya. Seni Rupa • Ragam hias pada bahan tekstil dan kayu. • Gambar model dan ilustrasi. Seni Musik • Teknik vokal. • Ansambel campuran. Seni Tari • Elemen Tari. • Peragaan Tari. Seni Teater • Teknik bermain teater. • Perencanaan pementas an teater. Level Kompetensi Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi 4a IX • Memahami keberagaman karya dan nilai seni budaya. • Membandingkan masing- masing. karya nilai dan nilai seni budaya untuk menemu kenali merasakan keunikan keindahan. • Menghargai, memiliki ke- pekaan dan rasa bangga ter- hadap karya dan nilai seni budaya. • Memahami konsep, prose- dur dan mampu menerapkan- nya dalam sajian karya dan telaah seni budaya. Seni Rupa • Lukis. • Patung. • Grais. Seni Musik • Kreasi musik. • Penampilan musik. Seni Tari • Komposisi tari. • Peragaan karya tari. Seni Teater • Teknik bermain teater. • Konsep manajemen produksi. • Pertunjukkan teater. 8 Buku Guru SMPMTs Kelas VII Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran Seni Budaya BAB 2

A. Kerangka Pembelajaran

Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 merupakan penjabaran dari kompetensi inti. Kompetensi inti pertama berisi sikap religius. Kompetensi inti yang kedua berkenaan dengan sikap personal dan sosial. Kompetensi inti ketiga berkenaan dengan muatan pengetahuan, fakta, konsep, dan prinsip. Selanjutnya, kompetensi inti keempat berkenaan dengan keterampilan. Pembelajaran dilakukan dengan membahas kompetensi dasar dari kompetensi inti ketiga dan keempat. Kompetensi dasar dari kompetensi inti pertama dan kedua selalu disertakan namun hanya dalam administrasi penulisan saja. Kompetensi dasar dari kompetensi inti pertama dan kedua sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran tidak dibahas. Pencapaian kompetensi dilakukan melalui proses belajar aktif. Siswa melakukan aktivitas berkesenian seperti menggambar, membentuk, menyanyi, memainkan alat musik, membaca partitur, menggubah lagu, menari, dan bermain peran. Selain itu, siswa dapat melakukan kegiatan dengan membuat naskah drama, membuat sipnosis tari, dan membuat tulisan tentang apresiasi seni.

B. Pendekatan Pembelajaran Seni Budaya

Pembelajaran Seni Budaya merupakan proses pendidikan olah rasa membentuk pribadi harmonis, dan menumbuhkan multikecerdasan. Pembelajaran dilakukan dengan aktivitas berkesenian sehingga dapat meningkan kemampuan sikap menghargai, memiliki pengetahuan, dan keterampilan dalam berkarya dan menampilkan seni dengan mem- perhatikan kebutuhan dan perkembangan siswa serta sesuai dengan konteks masyarakat dan budayanya. Falsafah lama dari Kong Fu chu mengatakan bahwa pembelajaran harus dialami oleh siswa. Falsafah itu mengungkapkan bahwa saya dengar saya lupa, saya lihat saya ingat, dan saya lakukan saya mengerti. Lebih lanjut dapat dilihat pada gambar berikut.