24
2.2.3. Front Yard Halaman Depan
Halaman depan memiliki area serta aktivitas yang dilakukan lebih privat dibandingkan beranda depan. Disini pengguna dapat berbincang secara privat
dengan teman, menikmati cahaya matahari atau tidur, makan, belajar, atau mengadakan pertemuan kelas yang dekat dengan home base-nya. Jelas sekali,
perubahan lingkungan sangat penting bagi kesehatan mental serta tingkat stress pengguna Marcus dan Wischemann, 1983 dalam Marcus dan Francis, 1998.
Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis 1998 menyatakan sebuah perbedaan di antara ruang dalam dan ruang terbuka, di mana
ruang dalam identik dengan perasaan “tertutup”, “membosankan”, “frustasi”,
“gugup”, sedangkan ruang terbuka lebih identik dengan perasaan “tenang”, “hening”, “rileks”, “penuh kedamaian”, “hijau”, “nyaman”, “tentram”. Perbedaan
pengalaman semacam ini mungkin bagi sebagian kita terjadi karena bangunan “mengharapkan” sesuatu dari kita belajar, bekerja, mengajar, menjawab
panggilan, rapat, sedangkan ruang terbuka tidak mengharapkan apa-apa dan karenanya bisa menjadi obat penenang dari bekerja dan belajar yang
menyebabkan stress. Untuk alasan-alasan tersebut, konsep front yard menjadi penting. Untuk
beberapa orang, ide dari kegiatan berjemur atau relaksasi pada ruang publik mungkin terlarang, tetapi beristirahat, bermeditasi, atau melamun di tempat yang
akrab yang terasa seperti home base, disekitar orang-orang yang dikenal, mungkin lebih dapat diterima. Konsep dari front yard mungkin paling penting untuk
mahasiswa pascasarjana dan staf pengajar, yang menghabiskan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
25
waktu mereka di kampus di dalam ataupun disekitar bangunan tunggal Marcus dan Wischemann, 1983 dalam Marcus dan Francis, 1998.
Orientasi pejalan kaki di sebuah kampus memiliki banyak hubungan dengan persepsi dari halaman rumah. Dimana sebagian besar pengguna kampus
berjalan diantara bangunan-bangunan, dan dimana iklim kondusif untuk makan siang belajar relaksasi di ruang luar pada sebagian besar waktu, keakraban harian
bertahap dengan tempat berkembang menjadi rasa memiliki wilayah rumah Marcus dan Wischemann, 1983 dalam Marcus dan Francis, 1998.
Dalam penelitiannya, Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis 1998 menyatakan bahwa sama dengan orang-orang pada sebuah
perumahaan, mahasiswa dan staf pengajar juga merasa nyaman di wilayah rumah mereka karena mereka melihat orang-orang yang mereka kenal disana. Tetapi
mereka merasa, bahkan lebih penting daripada di daerah perumahaan, orang-orang menjadi terhubung dengan sebuah area dari kampus karena mereka menggunakan
ruang terbuka sebagai sebuah tempat beristirahat maupun ruang untuk berjalan –
yang artinya, mereka menjadi akrab dengan tanda-tanda, suara-suara, sensasi- sensasi, dan gambaran visual ketika duduk, berelaksasi, makan, ataupun
berbincang-bincang. Menurut Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis
1998, manusia memiliki kebutuhan tertentu akan ruang-ruang terbuka di mana mereka merasa seperti di rumah dan yang mana mereka dapat kembali dengan
mudah untuk bertemu dengan teman-teman tertentu atau hanya untuk berelaksasi.
Universitas Sumatera Utara
26
Dalam merancang halaman depan, Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis 1998 menyatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain: Penyusun rumput-rumputan, tanaman, dan jalan setapak harus menyarankan
sebuah gagasan dari halaman depan. Harus ada cukup petunjuk visual yang pengguna-pengguna dari sebuah bangunan tertentu dapat secara mudah
mengklaim dan merasa nyaman di ruang ini. Menyediakan area rumput yang mendapatkan cahaya matahari total, ditambah
area rumput lainnya yang secara penuh atau sebagian terlindungi dari cahaya matahari.
Menyediakan kursi dan tempat duduk bersandaran dinding di setiap kesempatan di sekitar batas-batas dari ruang ini, atau disekitar basis dari
pohon-pohon besar tertentu.
2.2.4. Outdoor Study Areas