Relaksasi Aktivitas yang Terbentuk di Front Yard Fakultas Kedokteran Gigi

114 digunakan oleh para mahasiswa untuk kegiatan selain memarkirkan kendaraannya sehingga tidak menciptakan perasaan nyaman dan familiar bagi para mahasiswa yang ingin makan meskipun terdapat elemen pendukung seperti kursi. Selain itu, front yard Fakultas Kedokteran Gigi juga tidak memiliki sumber makanan yang cukup dekat dengan front yard tersebut.

3. Relaksasi

Tidak terdapat aktivitas relaksasi mahasiswa di halaman depan Fakultas Kedokteran Gigi baik pada pagi, siang ataupun sore hari. Marcus dan Francis 1998 menyatakan front yard umumnya terdiri atas area rerumputan dapat digunakan untuk kegiatan relaksasi karena bersifat privat Fungsi parkir pada front yard Fakultas Kedokteran Gigi yang menyebabkan view tidak baik sehingga tidak menciptakan perasaan familiar, ditambah dengan tidak tersedianya elemen meja untuk mendukung kegiatan makan serta tidak adanya sumber makanan yang dekat dengan front yard Fakultas Kedokteran Gigi. Gambar 5.28 Analisis Ketidakadaan Aktivitas Makan Sumber: Olah Data ±50 m ±90 m Universitas Sumatera Utara 115 dimana para penggunanya merupakan para mahasiswa ataupun staff yang menggunakan gedung utama fakultas tersebut. Adapun aktivitas relaksasi yang dikemukakan oleh Marcus dan Francisadalah tidur dan berjemur. Ditinjau dari teori tersebut, meskipun front yard Fakultas Kedokteran Gigi memiliki area rerumputan, namun area rerumputan tersebut terlalu terbuka dan panas. Berbeda dengan aktivitas para pengguna front yard di luar negeri yang menyukai sinar matahari, pengguna front yard di Indonesia yang beriklim tropis lebih menyukai area yang rindang. Selain itu, tidak adanya aktivitas relaksasi karena front yard Fakultas Kedokteran Gigi yang lebih bersifat publik terlihat dari fungsinya sebagai area parkir dan dapat diakses oleh para pengguna dari luar Fakultas Kedokteran Gigi. Area rerumputan pada front yard Fakultas Kedokteran Gigi terlalu terbuka dan panas serta sepi dari aktivitas lain menyebabkan front yard tidak nyaman untuk aktivitas relaksasi. Berbeda dengan pengguna luar negeri, pengguna ruang terbuka di Indonesia lebih menyukai tempat yang teduh dan tidak terlalu panas. Gambar 5.29 Analisis Ketidakadaan Aktivitas Relaksasi Sumber: Olah Data Universitas Sumatera Utara 116

4. Duduk