Outdoor Study Areas Campus Outdoor Space Ruang Terbuka Kampus

26 Dalam merancang halaman depan, Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis 1998 menyatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:  Penyusun rumput-rumputan, tanaman, dan jalan setapak harus menyarankan sebuah gagasan dari halaman depan. Harus ada cukup petunjuk visual yang pengguna-pengguna dari sebuah bangunan tertentu dapat secara mudah mengklaim dan merasa nyaman di ruang ini.  Menyediakan area rumput yang mendapatkan cahaya matahari total, ditambah area rumput lainnya yang secara penuh atau sebagian terlindungi dari cahaya matahari.  Menyediakan kursi dan tempat duduk bersandaran dinding di setiap kesempatan di sekitar batas-batas dari ruang ini, atau disekitar basis dari pohon-pohon besar tertentu.

2.2.4. Outdoor Study Areas

Dalam penelitiannya, Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis 1998 menemukan beberapa lokasi yang merupakan lokasi yang paling di sukai oleh mahasiswa untuk belajar di luar ruangan, antara lain:  Pintu masuk utama bangunan, di mana di antara jam bebas kelas atau waktu makan siang mahasiswa dapat belajar dekat dengan home base atau dalam wilayah yang familiar.  Area yang dekat dengan Sumber: dari makanan yang murah atau cemilan, karena mahasiswa sering membaca dan makan pada saat yang bersamaan. Universitas Sumatera Utara 27  Area terbuka berumput untuk pengguna yang lebih memilih untuk belajar dekat dengan home base mereka atau pada tempat yang lebih publik dengan banyak ruang-ruang disekitar mereka.  Terpencil, ruang-ruang kecil untuk pengguna yang berharap dapat melakukan pekerjaan privat atau lebih kontemplatif merenung.  Tempat yang jauh dari area yang digunakan sebagai tempat parkir, karena suara bisa mengganggu  Daerah dibawah pohon-pohon besar yang menciptakan sebuah subspace. Tempat duduk melingkar dapat menciptakan tempat duduk yang memiliki kenyamanan sosial di mana sejumlah orang pengguna yang tidak ingin berbincang dapat duduk dan belajar. Menurut Marcus dan Wischemann 1983 dalam Marcus dan Francis 1998, ketika mendesain ruang yang bisa digunakan untuk aktivitas belajar di ruang terbuka, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan:  Memberikan ruang penghalang dari sirkulasi pejalan kaki utama dengan cara memberi jarak, tanaman, perubahan level, dan lain-lain, sehingga pandangan- pandangan dan suara-suara sejumlah besar orang-orang yang lewat tidak mengganggu.  Menutup sebagian ruang belajar dengan batas yang jelas sehingga pengguna akan merasa terlindungi dari gangguan yang mungkin terjadi. Hindari isolasi visual dari ruang ini atau membuat jalan buntu dengan tidak adanya jalan keluar alternatif. Universitas Sumatera Utara 28  Menyediakan tempat duduk yang nyaman. Duduk di tempat duduk yang keras, dingin, atau tanpa sandaran tidak kondusif untuk aktivitas belajar.  Menyediakan beberapa meja untuk kegiatan membaca atau menulis. Meskipun beberapa orang cukup nyaman duduk untuk membaca atau berbicara, yang lain lebih memilih untuk meletakkan buku mereka di permukaan yang keras dan menyandarkan tangan di meja pada saat menulis.

2.2.5. Spatial Attributes