Tahap Seleksi Konsep Tahap Rekayasa Model Tahap Implementasi Komputer Tahap Validasi Tahap Analisis Sensitivitas Tahap Analisis Stabilitas

34

3.2.1. Tahap Seleksi Konsep

Seleksi dilakukan untuk menentukan alternatif-alternatif mana yang bermanfaat dan bernilai cukup memadai untuk dilakukan permodelan abstraksi dan juga pertimbangan ketersediaan data dan informasi serta efisiensi dari sistem yang dihasilkan.

3.2.2. Tahap Rekayasa Model

Tahapan dimulai dari menetapkan jenis model abstraksi yang akan diterapkan sesuai dengan tujuan dan karakteristik sistem. Kemudian melakukan penelaahan yang teliti tentang asumsi model, konsistensi normal pada parameter, hubungan fungsional antar variabel, dan memperbandingkan model dengan kondisi aktual. Tahap ini akan menghasilkan deskripsi dari model abstrak yang melalui uji permulaan dan validitasnya.

3.2.3. Tahap Implementasi Komputer

Dalam tahap ini diwujudkan model abstrak dalam berbagai bentuk persamaan, diagram alir dan diagram blok dengan menggunakan bahasa programkomputer untuk implementasi model. Setelah program komputer dirancang, selanjutnya dilakukan tahap pembuktian atau verifikasi bahwa model komputer tersebut mampu melakukan simulasi dari model abstrak yang dikaji.

3.2.4. Tahap Validasi

Tahap ini merupakan tahapan untuk menilai apakah model sistem tersebut merupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji dimana dapat dihasilkan kesimpulan yang meyakinkan. Model mungkin telah mencapai status valid absah walaupun masih menghasilkan kekurang-benaran output. Suatu model adalah absah dicirikan oleh konsistensinya atau hasilnya tidak bervariasi lagi.

3.2.5. Tahap Analisis Sensitivitas

Tahapan ini untuk menentukan variabel keputusan mana yang penting untuk dikaji lebih lanjut pada aplikasi model. Analisis ini mampu mengeliminasi faktor yang kurang penting, sehingga pemusatan dapat ditekankan pada variabel keputusan kunci serta menambahkan efisiensi kunci, serta meningkatkan efisiensi dari proses pengambilan keputusan. 35

3.2.6. Tahap Analisis Stabilitas

Dalam sistem dinamik sering ditemukan perilaku tidak stabil yang destruktif untuk beberapa nilai parameter sistem. Perilaku tidak stabil ini dapat berupa fluktuasi random yang tidak mempunyai pola ataupun nilai output yang eksplosit sehingga besarannya tidak realistis lagi. Analisis stabilitas dapat menggunakan teknik analisis berdasarkan teori stabilitas, atau menggunakan simulasi secara berulang kali untuk mempelajari batasan stabilitas sistem. Dalam tingkat stabilitas tersebut sering ditentukan adanya time-lag, dan fungsi turunan ordo tinggi terhadap waktu untuk mendeteksi perubahan dinamik.

3.2.7. Aplikasi Model