26 elemen yang mempengaruhinya. Hasil analisa ini akan membantu pengambil
keputusan dalam memformulasikan faktor atau elemen penting yang akan mempengaruhi investasi Mintzberg dan Quin 1996.
Pada dasarnya pengembangan investasi dibidang agroindustri terdiri dari pengkajian tiga aspek dasar, yaitu pemasaran marketing, proses pengolahan
processing, dan penyediaan bahan baku raw material supply. Masing-masing aspek dasar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti lingkungan,
kebijakan dan stakeholder yang saling berinteraksi dan memberikan umpan balik membentuk suatu rantai chain. Pengembangan suatu investasi yang tepat selalu
diawali dengan analisis berorientasi pasar market oriented analysis Brown et al. 1994.
Suatu investasi dikatakan sehat atau baik apabila ditopang oleh prinsip- prinsip ekonomi yang universal yang mendorong kegiatan disegala bidang seperti,
tersedianya produk yang diminta oleh pasar, tersedianya lapangan kerja, meningkatnya tingkat penghasilan, tumbuhnya kegiatan ekonomi lainnya seperti
usaha dan jasa. Untuk itu kelayakan investasi dapat dilakukan dengan mengkaji manfaat finansial dan non finansial yang akan diperoleh dan perkiraan faktor
resiko yang akan dihadapi serta implikasi kebijakan yang diperlukan Soeharto 1999.
2.11. Perkembangan Penelitian Biodisel
Penelitian biodisel telah banyak dilakukan terutama di Amerika, Uni Eropa, Jepang dan Australia, terutama dalam bidang teknologi proses, uji emisi,
uji penggunaan Road test, pemasaran, dan kebijakan. Universitas Idaho di Amerika banyak melakukan penelitian biodisel dalam bidang pemilihan bahan
baku, pengujian spesifikasi produk dan pengujian emisi yang dikeluarkan oleh biodisel Korbits 1997. Studi dan implementasi kebijakan penggunaan biodisel,
antara lain ketentuan jumlah emisi yang diperbolehkan, kebijakan pajak dan kebijakan pemberian perijinan investasi pada industri biodisel dilakukan oleh
organisasi biodisel Amerika dan pemerintah, yaitu Departemen Lingkungan Hidup dan Departemen Pertanian Tapsavi et al. 2004. Penelitian biodisel di
Uni Eropa umumnya dibidang pengujian bahan baku, teknologi proses, sifat
27 fisikokimia biodisel atau spesifikasi produk dan pengujian emisi Anderson et al.
2003; Zhang et al. 2003. Menurut Forum Biodisel Dunia 2004, motivasi penelitian biodisel di
negara maju cukup besar disebabkan oleh adanya kesadaran terhadap kelangkaan sumber enerji mineral dimasa yang akan datang, kesadaran terhadap penggunaan
produk yang ramah lingkungan dan keinginan untuk mendukung program diversifikasi enerji nasionalnya. Penelitian di bidang investasi umumnya
dilakukan dalam bentuk studi kelayakan proyek oleh perusahaan yang akan mengembangkan biodisel dan dilakukan secara spesifik sesuai dengan visi dan
misi perusahaan yang bersangkutan. Beberapa penelitian di bidang proses pengolahan biodisel antara lain
dilaporkan oleh Tapasvi et al. 2004, yaitu pendekatan permodelan proses pengolahan biodisel dapat digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi dan
produksi dari biodisel. Dengan memodelkan berbagai komposisi neraca bahan dan neraca enerji pada pengolahan biodisel maka akan diketahui komposisi mana yang
memberikan keuntungan paling optimum atau proses yang paling layak untuk dikembangkan.
Zhang et al. 2003 melaporkan bahwa pengolahan biodisel yang berasal dari minyak goreng bekas menggunakan katalis asam lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan katalis basa. Hal ini disebabkan pengolahan biodisel yang berasal dari minyak goreng bekas yang menggunakan katalis basa memerlukan
jumlah bahan baku yang lebih besar dibandingkan dengan proses yang menggunakan katalis asam.
Menurut penelitian oleh Hanif 2003, pemakaian biodisel 100 berbasis minyak sawit akan menghasilkan jumlah emisi hidrokarbon 42, karbon
monoksida 54 dan karbon dioksida 42 lebih rendah dibandingkan dengan minyak solar yang dijual bebas di Indonesia. Wuryaningsih et al. 2003
melaporkan pengujian terhadap penggunaan biodisel kelapa sawit dan minyak jarak pada kendaraan akan menurunkan emisi CO, HC, partikulat dan Nox.
2.12. Perkembangan Industri Biodisel