Sifat Fisiko-Kimia Biodisel TINJAUAN PUSTAKA

20

2.7. Sifat Fisiko-Kimia Biodisel

Sifat fisiko kimia dari biodisel dan solar relatif sama. Beberapa spesifikasi atau parameter penting adalah ukuran, massa jenis Viskositas, angka setana, titik kilat, titik awanmendung Germani dan Bruna, 2001. Ditinjau dari sumbernya biodisel merupakan bioenerji yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan sedangkan solar tidak dapat diperbaharui dan penggunaannya tidak ramah lingkungan akibat kandungan CO, CO2, dan logam berat yang relatif tinggi Schafer 1998. Enerji yang dihasilkan biodisel relatif sama dengan yang dihasilkan oleh solar. Biodisel yang diaplikasikan pada motor bakar menghasilkan suara mesin yang lebih halus karena memiliki angka setana yang lebih tinggi dari solar Gafar et al . 2001. Minyak sawit atau CPO merupakan senyawa yang tersusun dari unsur C, H, dan O. Minyak sawit juga terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang hampir sama. Minyak sawit mengandung beberapa jenis asam lemak yang berikatan dengan gliserol membentuk trigliserida. Jumlah asam lemak mencapai 95 dari berat total molekul trigliserida sehingga hal ini mempengaruhi sifat fisikakimia dari minyak tersebut Ketaren 1986. Parameter mutu biodisel dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu: 1 parameter untuk menguji minyak disel; 2 parameter yang berhubungan dengan komposisi kimia dan kemurnian metil ester. Parameter seperti densitas, angka setana, dan kandungan sulfur dipengaruhi oleh jenis minyak nabati yang digunakan dalam pemurniannya Mittelbach 2001. Biodisel relatif tidak memproduksi asap dan emisinya lebih mudah diuraikan karena mempunyai sifat toksisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan solar karena biodisel tidak mengandung senyawa hidrokarbon aromatik Pacific Biodisel 2003. Penyimpanan dan penangganan biodisel cukup aman dibandingkan dengan solar karena tidak menghasilkan uap yang berbahaya pada suhu kamar. Biodisel tidak menghasilkan efek rumah kaca karena karbon yang dihasilkan masih dalam siklus karbon yang tertutup sehingga bersifat ramah lingkungan Biodiesel Development Corporation 1999. 21

2.8. StandarSpesifikasi Biodisel