61 4.1.2.2.2 Data Hasil Observasi Performansi Guru
Dalam siklus II ini terdapat 2 Alat Penilaian Kompetensi Guru APKG yaitu APKG I untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan APKG II untuk pelaksanaan
pembelajaran. Berikut ini tabel rekap data nilai performansi guru pada siklus II. Tabel 4.6 Rekap Data Nilai Performansi Guru Siklus II
No. Aspek Penilaian Nilai
Bobot Nilai
Akhir
1. Kemampuan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran APKG 1
97,5 1 97,5 2. Kemampuan
guru melaksanakan
pembelajaran APKG 2 94,28 2 188,56
Jumlah 3 286,06
Nilai Performansi Guru Siklus II 95,35
Berdasarkan Tabel 4.6, di atas, maka dapat dikatakan bahwa pada siklus II aktivitas performansi guru mengalami peningkatan yaitu menjadi 95,35 dengan
kriteria A. Hasil ini sudah melebihi dari target indikator yang ditetapkan untuk aktivitas performansi guru, yaitu minimal 71 atau B.
Hasil observasi performansi guru pada siklus II mengalami peningkatan, nilai performansi guru pada siklus I yaitu 76,16 meningkat pada siklus II 95,35. Hal ini
disebabkan karena kemampuan guru dalam melaksanakan model STAD semakin baik. Guru sudah membantu siswa mengerjakan KPK dan FPB yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, serta menunjukkan adanya sikap membantu dan memelihara keterlibatan siswa baik secara individu maupun pada kerja kelompok.
4.1.2.3 Refleksi
Hasil tes formatif yang telah diperoleh oleh siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu pada ketuntasan belajar klasikal harus
62 mencapai 75, sedangkan ketuntasan belajar yang diperoleh secara klasikal pada
siklus I sebesar 73,17 dengan rata-rata nilai 61,46. Siswa yang mendapat nilai ≥ 60
ada 30 orang siswa dengan nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 73,17, sedangkan yang belum mencapai KKM yaitu 11 siswa dengan persentase 26,83. Hal tersebut
dikarenakan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru,dimana siswa masih belum siap untuk menerima pembelajaran dan pembelajaran dilakukan
menjelang libur bulan Romadhon, sehingga konsentrasi siswa terganggu.Sedangkan dari pengajar hal ini dikarenakan jarak antara awal tahun ajaran dengan libur ramadhan
sangat dekat sehingga dalam melakukan pembelajaran kurang konsentrasi dan cenderung tergesa-gesa menyelesaikan pembelajaran. Untuk mengatasi masalah
tersebut perlu diperbaiki dalam siklus II, pembelajaran yang dilakukan harus lebih meningkatkan konsentrasi siswa karena pembelajaran dilakukan setelah liburan
lebaran. Penguasaan kelas dalam meningkatkan pemahaman siswa harus lebih ditingkatkan.
Pada aktivitas siswa, hasil observasi pada siklus I belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan. Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi
mendapatkan 50,5 atau 21 siswa, hal ini disebabkan karena pembelajaran dilaksanakan sebelum jam pulang sekolah, sehingga membuat siswa tidak
berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Pada keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan masih kurang karena guru belum
memberikan pertanyaan yang membuat siswa untuk menjadi lebih aktif.Hal tersebut di sebabkan kurang aktifnya guru dalam berinteraksi dan menjalin komunikasi yang lebih
baik dengan siswa sehingga ada masih ada jarak antara guru dan siswa.
63 Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan model pembelajaran STAD
belum sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 75 karena hanya mendapatkan 66,375. Keantusiasan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran model STAD
sangat tampak ketika mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran ini mampu membuat suasana belajar menyenangkan, hal ini dapat terlihat pada saat siswa
mengikuti kerja kelompok. Dalam mengikuti kerja kelompok ada 30 siswa yang aktif. Untuk aktivitas belajar siswa yang kurang harus ditingkatkan kembali dengan lebih
melibatkan siswa dalam pembelajaran. Dalam memberikan pertanyaan harus diperbanyak agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Pada performansi guru diperolah hasil sebanyak 76,16, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa guru dalam mengajar menggunakan model pembelajaran STAD
sudah baik. Hal ini dilihat dari hasil yang diperoleh pada pertemuan I dan pertemuan II terjadi peningkatan 5 dan sedah mencapai indikator yang ditentukan. Oleh karena
itu, guru perlu meningkatkan lagi performansinya pada siklus II. Guru dalam memberikan pembelajaran harus lebih meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa. Guru lebih memperhatikan langkah-langkah STAD dalam pembelajaran, agar pembelajaran dapat mendapatkan hasil yang lebih baik.
4.1.2.4 Revisi