35
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 16. Dalam pelaksanaan PTK minimal terdiri dari 2 siklus, di mana pada masing-masing siklus
terdapat 4 tahaplangkah penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.1 Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan penelitian akan dilakukan. Pada tahap perencanaan
peneliti menyiapkan segala keperluan untuk melaksanakan tindakan, seperti RPP, media yang berupa benda nyata, LKS, bahan materi, soal-soal tes, lembar pengamatan
aktivitas belajar siswa, dan performansi guru, serta deskriptornya.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua dari penilitian tindakan yaitu pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan penelitian tersebut, yaitu mengenai
tindakan yang akan dilakukan di kelas. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan rancangan yang telah dibuat. Peneliti memberikan pelajaran tentang materi KPK dan
FPB sesuai dengan RPP dengan menggunakan media benda nyata atau permasalahan
36 yang ada di sekitar siswa. Siswa mengerjakan LKS, soal evaluasi yang ada dalam RPP,
dan juga mengerjakan tes formatif pada akhir setiap siklus.
3.1.3 Pengamatan
Dalam tahap observasi, peneliti mengamati aktivitas belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran di dalam kelas yang mencakup kehadiran siswa, perhatian siswa
saat belajar, keberanian siswa, dan kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide. Hasil belajar yang meliputi rata-rata nilai hasil belajar siswa, banyak siswa yang tuntas
belajar, dan persentase tuntas belajar klasikal. Performansi guru dalam memberi materi KPK dan FPB dengan menggunakan model pembelajaran STAD sudah mencapai nilai
minimal.
3.1.4 Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada setiap siklus. Selain untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa,
analisis juga dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar di kelas pada setiap siklus.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I dan II terhadap aktivitas dan hasil belajar, serta penampilan guru, maka peneliti akan menyimpulkan apakah
hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika nilai aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru sesuai atau melampau target yang telah ditetapkan dalam indikator
keberhasilan, maka pembelajaran STAD yang diterapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika SD.
37
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian