3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak
berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga dilakukan
analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Skor untuk masing-masing butir soal dicantumkan pada kolom item menurut apa adanya. Rumus yang
digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut Arikunto, 2009: 109: =
− −
∑ �
�
� Dengan
� = ∑
−
∑ � �
di mana: = reliabilitas yang dicari
= banyak butir soal = Jumlah peserta
= Skor tiap butir soal = Nomor butir soal
∑ �
�
= jumlah varians skor tiap-tiap item �
= varians total
Nilai yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r product
moment pada tabel dengan taraf signifikansi � = dengan ketentuan jika
�
maka instrumen tersebut reliabel. Adapun cara perhitungan untuk menghitung nilai reliabilitas instrumen
diperlihatkan pada Tabel 3.4: Tabel 3.4 Perhitungan Reliabilitas Instrumen
∑ �
�
� ,
,
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah Rumus Alpha sebagai berikut Arikunto, 2009: 109:
= −
− ∑ �
�
�
�
= − − ,
,
= , − ,
= , ,
= , Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh
ℎ� ��
=
,
. Dari tabel r product moment diperoleh
�
dengan banyaknya peserta didik yang diberikan tes uji coba
= dan taraf signifikan
� = adalah , . Karena
ℎ� �� �
yakni ,
, , sehingga soal reliabel. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3.7.3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu, yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks
ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar tingkat indeks kesukaran, berarti soal tersebut semakin mudah.
Untuk menghitung taraf kesukaran soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus berikut Arikunto, 2009: 208:
=
keterangan: : taraf kesukaran
: banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar : jumlah seluruh peserta tes
Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut Arifin, 2012: 272: ,
= mudah ,
� ,
= sedang � ,
= sukar Berikut ini contoh perhitungan indeks kesukaran untuk soal nomor 1:
= = = ,
Karena ,
, maka soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Hasil perhitungan indeks kesukaran untuk tiap soal diperlihatkan pada Tabel 3.5:
Tabel 3.5 Perhitungan Indeks Kesukaran tiap Butir Soal Nomor
Soal Kriteria
1 ,
Sedang 2
, Sedang
3 ,
Sedang 4
, Sedang
5 ,
Sedang 6
, Sedang
7 ,
Sedang 8
, Mudah
9 ,
Sedang 10
, Sedang
11 ,
Sedang 12
, Mudah
Soal yang dianggap baik adalah soal dengan kriteria sedang. Arikunto, 2009:210. Berdasarkan analisis uji coba diperoleh dua soal dengan kriteria
mudah yaitu soal nomor 8 dan 12; dan 10 soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10 dan 11. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
3.7.4. Daya Pembeda