Tabel 3.5 Perhitungan Indeks Kesukaran tiap Butir Soal Nomor
Soal Kriteria
1 ,
Sedang 2
, Sedang
3 ,
Sedang 4
, Sedang
5 ,
Sedang 6
, Sedang
7 ,
Sedang 8
, Mudah
9 ,
Sedang 10
, Sedang
11 ,
Sedang 12
, Mudah
Soal yang dianggap baik adalah soal dengan kriteria sedang. Arikunto, 2009:210. Berdasarkan analisis uji coba diperoleh dua soal dengan kriteria
mudah yaitu soal nomor 8 dan 12; dan 10 soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10 dan 11. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
3.7.4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Interval daya pembeda terletak antara -1,00 sampai dengan 1,00.
Seluruh perangkat tes diurutkan menurut besarnya skor total yang diperoleh, mulai dari skor yang tertinggi. Kelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
kelompok atas kelompok dengan skor tinggi dan kelompok bawah kelompok dengan skor rendah. Pada butir tertentu jika kelompok atas dapat menjawab
semuanya dengan benar dan kelompok bawah menjawab salah semuanya maka butir soal tersebut mempunyai daya pembeda paling besar 1,00. Sebaliknya jika
kelompok atas semua menjawab salah dan kelompok bawah semua menjawab benar, maka soal tersebut tidak mampu menbedakan sama sekali sehingga daya
pembedanya paling rendah -1,00. Mencari dapat ditentukan dengan rumus
berikut Arikunto, 2009: 213: =
− =
− Keterangan:
= jumlah peserta tes = banyak peserta kelompok atas
= banyak peserta kelompok bawah = banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
= banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar =
�
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
=
�
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: ,
, : jelek ,
, : cukup ,
, : baik ,
, : baik sekali
Soal yang dipakai adalah soal dengan daya pembeda baik. Sedangkan daya pembeda yang nilainya negatif semuanya tidak baik, semua butir yang
mempunyai daya pembeda negatif sebaiknya dibuang saja. Berikut ini contoh perhitungan indeks daya pembeda untuk soal nomor 1:
= −
= −
= , − ,
= , Diperoleh daya pembeda untuk soal nomor 1
= , . Karena
, ,
, , maka soal nomor 1 termasuk soal dengan daya pembeda baik. Hasil perhitungan indeks daya pembeda untuk tiap soal diperlihatkan pada
Tabel 3.6: Tabel 3.6 Perhitungan Indeks Daya Pembeda tiap Butir Soal
Nomor Soal
Kriteria 1
, ,
, Baik
2 ,
, ,
Baik 3
, ,
, Baik
4 ,
, ,
Baik 5
, ,
, Baik
6 ,
, ,
Baik 7
, ,
, Baik
8 ,
, Cukup
9 ,
, ,
Baik 10
, ,
, Baik
11 ,
, ,
Baik 12
, ,
Jelek
Berdasarkan analisis daya beda tes uji coba diperoleh 10 soal dengan kriteria baik yakni soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10 dan 11; satu soal dengan
kriteria cukup yakni soal nomor 8; dan satu soal dengan kriteria jelek yakni soal nomor 12. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3.7.5. Penentuan Instrumen