Tinjauan Penelitian Terdahulu Kerangka Teoritis 1. Perdagangan Internasional

– I, kenaikan dalam I menunjukkan penurunan dalam NX atau neraca perdagangan. 2. 2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Agbola 2004 dalam penelitiannya menganalisis tentang pengaruh dari devaluasi terhadap neraca perdagangan di negara Ghana. Ghana merupakan salah satu negara sedang berkembang yang menerapkan sistem nilai tukar mengambang. Dalam penelitian tersebut dijelaskan beberapa masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang seperti, defisit balance of payment, distorsi harga, hutang luar negeri yang cukup besar, serta menurunnya nilai mata uang dalam negeri. IMF sebagai salah satu lembaga keuangan internasional mengajukan Structural Adjusment Program SAP yang diperuntukkan bagi negara yang sedang berkembang dalam menghadapi masalah ekonomi. Salah satu langkah yang terdapat dalam SAP adalah mendevaluasi mata uang domestik. Dengan mendevaluasi mata uang domestik maka akan menstimulus ekspor yang berimplikasi pada meningkatnya nilai neraca perdagangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis the Stock-Watson dynamic OLS model yang merupakan salah satu estimator yang cukup baik untuk menganalisis hubungan jangka panjang antara neraca perdagangan, pendapatan dalam dan luar negeri, suku bunga domestik dan luar negeri, serta nilai tukar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa devaluasi tidak meningkatkan neraca perdagangan dalam jangka panjang. Miller 2004 dalam penelitiannya menguji tentang hubungan antara depresiasi nilai tukar dan ekspor yang terjadi di Singapura. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa depresiasi secara signifikan tidak meningkatkan ekspor tetapi resiko dari nilai tukar menghambat peningkatan nilai ekspor. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa pembuat kebijakan lebih baik meningkatkan promosi ekspor dengan menstabilkan nilai tukar mata uang domestik. Sugema 2005 dalam penelitiannya menganalisis tentang pengaruh depresiasi nilai tukar riil dan supply side shock terhadap ekspor dan impor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan akan meningkat jika terjadi depresiasi atau devaluasi dimana ekspor akan meningkat dan impor menurun. Karena elastisitas impor terhadap nilai tukar riil lebih besar daripada ekspor, peningkatan neraca perdagangan mungkin dapat terjadi dengan menekan impor. Pratika 2007 dalam penelitiannya menganalisis tentang pengaruh fluktuasi nilai tukar pada ekspor komoditi unggulan pertanian karet dan kopi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi unggulan pertanian karet dan kopi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis Vector Auto Regression VAR dan Vector Error Correction Model VECM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak berpengaruh terhadap nilai ekspor komoditi karet dan kopi. Hal ini dikarenakan nilai ekspor komoditi karet dan kopi lebih dipengaruhi oleh harga pasar internasional.

2. 3. Kerangka Konseptual