Gambaran Umum Tingkat Suku Bunga SBI Gambaran Umum Nilai Tukar Rupiah

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan cukup signifikan pada jumlah uang yang beredar di Indonesia terjadi pada tahun 1997 atau pada saat terjadi krisis moneter. Besarnya jumlah uang beredar pada tahun 1996 sebesar Rp 63.565 miliar dan pada tahun 1997 meningkat menjadi Rp 98.270,29 miliar. Peningkatan ini terjadi bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mengingat pada masa tersebut kondisi perekonomian Indonesia kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Namun seperti penjelasan di atas dengan adanya peningkatan jumlah uang yang beredar justru tidak akan menurunkan tingkat inflasi.

4.4. Gambaran Umum Tingkat Suku Bunga SBI

Sebagai negara kecil dengan sistem perekonomian terbuka, kinerja perekonomian Indonesia tidak terlepas dari faktor-faktor eksternal terutama kinerja dan arah pembangunan ekonomi dari negara lain. Negara yang paling dominan dalm mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia adalah Amerika Serikat. Kebijakan Amerika Serikat dalam peningkatan suku bunga Fed, mempengaruhi suku bunga di Indonesia. Peningkatan suku bunga yang cukup signifikan terjadi pada saat terjadi krisis yaitu pada tahun 1997 yang mencapai 20 bahkan pada tahun 1998 tingkat suku bunga SBI mencapai level 38,44. Kenaikan ini terjadi karena adanya ekspektasi inflasi yang cukup tinggi serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Pasca krisis moneter, BI selaku otoritas moneter mulai menurunkan tingkat suku bunga, Penurunan tingkat suku bunga ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi yang mulai stabil yang tercermin pada perkembangan nilai tukar, tingkat inflasi, dan kondisi moneter. 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 19 90 19 92 19 94 19 96 19 98 20 00 20 02 20 04 tahun p er sen Sumber : Bank Indonesia 2007 Gambar 4.4. Grafik Perkembangan Tingkat Suku Bunga SBI Tahun 1990-2005

4.5. Gambaran Umum Nilai Tukar Rupiah

Salah satu faktor yang mempengaruhi aliran barang, jasa, dan modal antara Indonesia dengan luar negeri adalah nilai tukar rupiah terhadap nilai mata uang asing. Mengingat pentingnya peranan nilai tukar rupiah, pengendalian nilai tukar rupiah perlu dilakukan agar dapat berperan secara optimal dalam mendukung perekonomian Indonesia. Sistem nilai tukar yang dianut Indonesia sejak 15 November 1978 sampai dengan 13 Agustus 1997 adalah sistem nilai tukar mengambang terkendali managed floating. Dalam sistem ini, nilai tukar rupiah ditentukan oleh mekanisme pasar disertai pengendalian oleh otoritas moneter. Pengendalian ini bertujuan agar nilai tukar rupiah tidak terlalu fluktuatif, sebab nilai tukar yang terlalu fluktuatif akan berdampak negatif terhadap aliran barang, jasa, dan modal. Pada tahun 1990-1997 nilai tukar rupiah berkisar pada level yang stabil. Pada akhir 1997, krisis moneter melanda Indonesia yang bermula dari jatuhnya nilai mata uang Bath Thailand. Nilai tukar rupiah mulai mengalami goncangan dan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia seperti tingkat inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, serta tingkat prtumbuhan ekonomi yang rendah. Untuk itu perlu dilakukan pemulihan ekonomi, salah satunya melakukan perubahan dalam sistem nilai tukar dari sistem nilai tukar mengambang terkendali menjadi sistem nilai tukar mengambang bebas murni sehingga nilai tukar rupiah ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar. 0.00 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 19 90 19 92 19 94 19 96 19 98 20 00 20 02 20 04 tahun Rp US Sumber: Bank Indonesia 2007 Gambar 4.5. Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tahun 1990-2005

V. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA PERDAGANGAN INDONESIA