Proses Produksi Pelaksanaan Sistem Jaminan Halal 1. Kegiatan Produksi

pihak toko mengirimkan produk dengan merek yang berbeda jika persediaan mereka sedang habis. Jika dari pihak PT. Country Lestari tidak melakukan pemeriksaan saat penerimaan bahan, maka ada kemungkinan yang diterima adalah bahan yang belum jelas status kehalalannya. Namun setelah penerapan sistem jaminan halal, barang yang datang diperiksa merek dan nama produsennya apakah sesuai dengan daftar bahan halal atau tidak. Jika tidak sesuai dengan daftar bahan halal, maka barang yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut ditolak dan diminta pengiriman barang yang sesuai dengan pesanan. Sebaliknya jika barang yang dikirim sesuai dengan daftar bahan halal, maka langsung dimasukkan ke dalam gudang. Di dalam gudang, bahan baku disimpan dalam rak-rak penyimpanan secara berkelompok sesuai dengan jenisnya, misalnya satu tingkat rak khusus digunakan untuk menyimpan cokelat mesis, sedangkan tingkat rak lainnya untuk menyimpan keju cheddar. Titik kritis keharaman dari penggudangan ini adalah kebiasaan karyawan yang sering tidak menutup pintu gudang, sehingga membuka akses masuk tikus ke dalam gudang. Hal ini kemudian diperbaiki dengan memberikan pemahaman mengenai pentingnya menutup pintu gudang kepada para karyawan. Selain secara lisan, dibuat pula poster di depan pintu gudang untuk selalu menutup pintu gudang. Budaya saling mengingatkan juga sedang dibangun di PT. Country Lestari untuk mendukung pelaksanaan sistem jaminan halal.

c. Proses Produksi

Secara umum, proses produksi di PT. Country Lestari terdiri dari proses formulasi, pencampuran bahan, pencetakanpembentukan, proofing , finishing, penggorenganpemanggangan, dan pengemasan. Proses tersebut berlaku dalam pembuatan donat, brownies maupun bollen, meskipun tetap ada proses produksi yang membedakan tiap produk tersebut. Secara lengkap diagram alir proses produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Diagram alir proses produksi beserta titik kendali kritis Proses formulasi dilakukan dengan cara menimbang kebutuhan bahan baku berdasarkan resep standar perusahaan. Bahan baku yang akan digunakan diambil dari gudang, kemudian ditimbang dengan timbangan per yang memiliki ketelitian sampai 1 gram. Bahan baku yang tidak digunakan dikembalikan lagi ke dalam gudang, sedangkan bahan yang akan digunakan diletakkan dalam wadah tersendiri untuk selanjutnya di aduk menggunakan standing mixer. Proses pengadukan Pemipihanpressing Pencetakan Proofing 15-20 menit Penggorengan Penirisan dan pendinginan Finishing Country Donuts Pembentukan pastry Pemotongan pastry Filling Finishing Pemanggangan Pendinginan Country Bollen Penerimaan bahan baku Penggudangan Penimbanganformulasi Pengadukanmixing Pencetakan Finishing Pemanggangan Pendinginan Pengemasan Pendistribusian Pemasaran Country Brownies Penggudangan TKK TKK TKK untuk donat dan bollen dilakukan sampai adonan menjadi kalis, yaitu suatu kondisi dimana adonan tidak lagi lengket di wadah. Sementara pada pembuatan brownies pengadukan dilakukan sampai adonan benar-benar tercampur rata, kemudian langsung dituang dalam cetakan brownies yang sebelumnya telah dioles margarin, lalu dibalur dengan tepung terigu. Gambar 7. Proses pengadukan adonan menggunakan standing mixer Setelah kalis, adonan kemudian dipipihkan dengan menggunakan sheeter sampai mencapai ketebalan sekitar 12 mm. Pada adonan bollen, setelah dicapai ketebalan yang diinginkan, adonan dioles dengan menggunakan shortening, lalu dilipat ke arah dalam dan dipipihkan lagi. Shortening yang dioleskan berfungsi memutus serat gluten pada adonan, sehingga saat dilipat adonan tidak menyatu kembali tetapi membentuk semacam lapisan adonan. Proses pengolesan shortening dan pelipatan adonan bollen yang dilakukan sampai 3 kali akan membentuk produk akhir yang berlapis-lapis, yang merupakan ciri khas dari produk pastry. Gambar 8. Proses pemipihan adonan menggunakan sheeter Adonan donat yang telah pipih kemudian dicetak menggunakan cetakan donat dengan berbagai ukuran dan bentuk yang diinginkan, yaitu reguler, minis atau isi. Adonan yang telah dicetak disusun rapi pada loyang aluminium untuk selanjutnya dibiarkan agar mengembang proofing. Sementara pada bollen, adonan dipotong persegi dengan ukuran 3 x 4 cm dengan menggunakan pisau atau cutter hingga menjadi kulit pastry. Kulit pastry tersebut selanjutnya diisi dengan pisang raja dan keju cheddar yang telah dipotong sebelumnya, lalu dilipat sedemikian rupa hingga menjadi bollen. Proofing atau pengembangan adonan donat dilakukan pada suhu ruang produksi. Adonan yang sudah dicetak pada loyang kemudian disusun di lemari proofing dan didiamkan selama 15-20 menit untuk mendapatkan pengembangan yang baik, yaitu tidak terlalu mengembang juga tidak terlalu kecil. Adonan donat yang terlalu kecil menandakan waktu proofing yang kurang, dan saat digoreng ukuran donat tidak maksimal. Sementara Adonan yang terlalu mengembang menandakan waktu proofing yang terlalu lama, dan saat digoreng akan terbentuk banyak rongga berukuran besar pada donat. Kondisi tersebut juga tidak diinginkan karena donat akan terkesan kempis saat digigit. Gambar 9. Pencetakan adonan donat Gambar 10. Adonan donat yang sedang di proofing Setelah pengembangan adonan yang diinginkan tercapai, adonan donat kemudian digoreng dalam minyak panas bersuhu 150 o C sampai berwarna kuning keemasan. Donat yang telah matang kemudian ditiriskan sampai suhunya turun sehingga dapat difinishing dengan berbagai variasi. Sementara itu pada adonan bollen dan brownies finishing dilakukan ketika adonan belum dipanggang. Pada bollen, bagian atasnya dioles kuning telur yang telah dikocok, sedangkan pada brownies ditabur dengan kacang mete atau keju parut pada bagian atasnya. Setelah itu bollen dan brownies siap untuk dipanggang menggunakan oven pada suhu 200 o C masing-masing selama 60 dan 45 menit. Gambar 11. Proses penggorengan donat Finishing pada donat ada dua macam, yaitu topping dan filling. Topping yang sering dilakukan adalah pencelupan donat dalam cokelat cair, lalu ditabur dengan kacang atau berbagai macam mesis. Selain itu ada juga topping berupa pengolesan menggunakan margarin lalu ditabur dengan keju parut. Sementara itu filling merupakan bentuk finishing yang khusus dilakukan untuk donat yang dicetak dengan cetakan isi, yaitu donat yang tidak memiliki lubang di tengahnya. Ke dalam bagian tengah donat disuntikkan selai stroberi atau selai nanas. Donat yang sudah difinishing, serta bollen dan brownies yang sudah dipanggang kemudian dikemas dalam kemasan kardus untuk selanjutnya siap didistribusikan. Gambar 12. Proses finishing donat dengan keju parut Gambar 13. Donat dengan berbagai jenis yang sudah dikemas Gambar 14. Donat, brownies serta bollen yang siap didistribusikan Pendistribusian produk dilakukan dengan menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi. Jika pesanan mencapai lebih dari 120 kardus, pendistribusian dilakukan dengan menggunakan mobil boks aluminium. Produk tersebut dapat diantar langsung ke konsumen jika memang konsumen tersebut memesan produk diatas 40 kardus. Jika pesanan kurang dari 40 kardus, maka konsumen harus mengambilnya sendiri di pabrik. Selain langsung ke konsumen, pendistribusian produk juga dilakukan ke JDC Jaringan Distribusi Country. JDC merupakan suatu mitra perusahaan yang merekrut dan membina sales di suatu wilayah tertentu. JDC inilah yang kemudian mengatur pesanan dan pembayaran produk dari masing-masing sales yang tergabung di JDC tersebut.

2.2. Program Sanitasi dan Pemberantasan Hama