Modul Diklatpim Tingkat IV Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
27 28
untuk masuk dalam keharusan, misalnya calon pegawai yang memiliki nilai potensi akademik terataslah yang lolos untuk masuk pada tes
berikutnya sedangkan yang terbawah akan gugur dengan sendirinya. Berbeda dengan kriteria wajibkeharusan, kriteria keinginan lebih
bersifat relatif, artinya kriteria keinginan digunakan untuk memilih mana calon atau alternatif yang paling mendekati dengan keinginan
tertentu, dan biasanya untuk menentukan kriteria keinginan ini harus terlebih dahulu melewati kriteria wajibkeharusan, sehingga akan
lebih objektif. Langkah selanjutnya, maka kita tinggal menetapkan bobot dari
masing-masing kriteria tersebut. Hal ini dimaksudkan agar kriteria yang lebih tinggi peruntukannya memiliki bobot yang lebih tinggi
demikian pula sebaliknya akan memiliki bobot yang lebih rendah. Pembuatan kriteria merupakan langkah yang bersifat substantif,
imajinatif dan kreatif dimana setiap individu diberikan kesempatan untuk memikirkan bentuk maupun jenis kriteria itu sendiri agar benar-
benar sesuai dengan tujuan terhadap keputusan yang akan diambil.
G. Mengembangkan Alternatif Pilihan
Pada langkah ini kita akan membuat beberapa alternatif sebagai pilihan. Alternatif perlu untuk dikembangkan agar kita lebih objektif
dalam menyusun kriteria dan sebaiknya alternatif-alternatif ini tidak diteliti dahulu sebelum kita menentukan kriterianya.
Mengembangkan alternatif juga merupakan langkah yang kreatif, artinya semakin kita kreatif tentunya semakin banyak alternatif yang
akan kita ajukan untuk dipilih. Untuk mengembangkan alternatif ini kita dapat melakukan dengan curah pendapat. Kita juga dapat
memodifikasi, memperbaiki, atau menggabungkan beberapa alternatif yang sudah ada dengan alternatif-alternatif baru yang
didapat dari usulan curah pendapat tersebut. Contoh dari mengembangkan alternatif ini adalah; jika kita ingin menuju
kesatu tujuan tertentu, sedangkan kita telah mendapatkan beberapa alternatif pilihan awal sebelumnya misalnya melewati jalur A, jalur B
dan jalur C. Namun kita perlu juga mendapatkan alternatif lain seperti dari radio atau dari telepon kepada teman, sehingga besar kemungkinan
kita akan menemukan alternatif pilihan lain misalnya dapat juga melalui jalur X dan jalur Y, maka kedua jalur yang baru ini juga menjadi
pertimbangan untuk kita memilih, artinya jika sebelumnya kita hanya memiliki 3 alternatif pilihan maka setelah adanya pengembangan
alternatif, sekarang kita telah memiliki 5 alternatif pilihan.
H. Mengevaluasi Alternatif
Untuk mengevaluasi alternatif saringan pertama yang harus kita lakukan adalah kriteria keharusan sebab ini akan menentukan apakah
alternatif itu layak atau memiliki kualitas yang memadai untuk diperhitungkan. Seluruh butir dari kriteria keharusan harus dipenuhi
bagi calon alternatif pilihan. Untuk menentukan mana yang baik dari calon alternatif tersebut,
maka kita perlu juga menyaringnya dengan saringan kedua yaitu dengan kriteria keinginan, sehingga semua unsur-unsur dalam
pembobotan dari kriteria keharusan dapat dikombinasikan dengan pembobotan yang ada pada kriteria keinginan.
Terakhir yang harus kita lakukan adalah mempertimbangkan resiko pilihan dan ini harus dimulai dari hal-hal yang sifatnya negatif kalau
pilihan tersebut kita tetapkan. Alasan kita melihat dari sisi negatif adalah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang merugikan
Modul Diklatpim Tingkat IV Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
29 30
sebelum kita benar-benar menentukan suatu keputusan dan jika pertimbangan yang bersifat negatif ini akan benar-benar menjadi
kenyataan dikemudian hari, kita sudah siap menerima resiko yang akan kita hadapi bahkan kita sudah menyiapkan tindakan untuk
pencegahannya. Beberapa pisau analisis yang dapat kita gunakan dalam alternatif
pemecahan masalah ini antara lain; pohon alternatif pada PKT, Diagram Force Field Analisys analisis kekuatan medan,
Formulasi strategi SWOT strength, weakness, opportunity dan threat, dan lain sebagainya, sedangkan untuk melakukan pemilihan
kriteria kita dapat melakukannya dengan Teori Tapisan Mc Namara, metoda CBA Cost Benefit Analisys, dan lain-lain.
Contoh dari alternatif pemecahan masalah metode Force Field Analisys atau Analisis Kekuatan Medan adalah sebagai berikut:
Contoh dari alternatif pemecahan masalah metode Formulasi Strategi SWOT atau Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.
adalah sebagai berikut :
Contoh dari pemilihan alternatif pemecahan dengan metode Tapisan Mc. Namara adalah sebagai berikut :
• Perda XY Pilkada • Sarpras Mendukung
• Aparat memadai
KEKUATAN
• Lemah Koordinasi • Waktu terbatas
• Kurangnya dana
KELEMAHAN INTERNAL
EKSTERNAL
Terapkan Perda XY tentang Pilkada dengan
Memanfaatkan kesiapan KPUD
Strategi SO STRATEGI WO
• Balon cukup kapabel • Kesiapan KPUD
• Adanya UU Pilkada
PELUANG
Optimalkan dana yang ada
Melalui dukungan dari KPUD
Terapkan Perda XY tentang Pilkada untuk
Meningkatkan kepedulian Masyarakat
Strategi ST STRATEGI WT
• Adanya provokator • Rentan Money Politik
• Masy. Kurang peduli
ANCAMAN
Optimalkan dana yg ada Untuk meningkatkan
Kepedulian masyarakat • Perda XY Pilkada
• Sarpras Mendukung • Aparat memadai
KEKUATAN
• Lemah Koordinasi • Waktu terbatas
• Kurangnya dana
KELEMAHAN INTERNAL
EKSTERNAL
Terapkan Perda XY tentang Pilkada dengan
Memanfaatkan kesiapan KPUD
Strategi SO STRATEGI WO
• Balon cukup kapabel • Kesiapan KPUD
• Adanya UU Pilkada
PELUANG
Optimalkan dana yang ada
Melalui dukungan dari KPUD
Terapkan Perda XY tentang Pilkada untuk
Meningkatkan kepedulian Masyarakat
Strategi ST STRATEGI WT
• Adanya provokator • Rentan Money Politik
• Masy. Kurang peduli
ANCAMAN
Optimalkan dana yg ada Untuk meningkatkan
Kepedulian masyarakat
ANALISIS MEDAN KEKUATAN
PETUGAS TRAMTIB KURANG DISIPLIN dirubah menjadi: TERWUJUDNYA DISIPLIN PETUGAS TRAMTIB YANG TINGGI
ARAH PERUBAHAN
ADANYA INSENTIF TRANSPORTASI SULIT
ADANYA APEL KURANG TEGASNYA SANGSI
FAKTOR PENDORONG: ALTERNATIF STRATEGI:
• Tingkatkan jumlah insentif bulanan; • Optimalkan pelaksanaan apel;
• Adakan alat transportasi petugas; • Tegakkan peraturan disiplin.
FAKTOR PENGHAMBAT
ANALISIS MEDAN KEKUATAN
PETUGAS TRAMTIB KURANG DISIPLIN dirubah menjadi: TERWUJUDNYA DISIPLIN PETUGAS TRAMTIB YANG TINGGI
ARAH PERUBAHAN
ADANYA INSENTIF TRANSPORTASI SULIT
ADANYA APEL KURANG TEGASNYA SANGSI
FAKTOR PENDORONG: ALTERNATIF STRATEGI:
• Tingkatkan jumlah insentif bulanan; • Optimalkan pelaksanaan apel;
• Adakan alat transportasi petugas; • Tegakkan peraturan disiplin.
FAKTOR PENGHAMBAT
Modul Diklatpim Tingkat IV Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
31
Contoh dari pemilihan alternatif pemecahan dengan metode CBA
atau Cost-Benefit Analisys Medan adalah sebagai berikut :
I. Latihan
1. Hal-hal apa yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi masalah?
2. Sebutkan 2 dua teknik dalam mencari penyebab masalah? 2. Bagaimana mengambil tindakan terbaik dan apa yang harus
dilakukan?
J. Rangkuman
Bila kita dihadapkan dengan suatu masalah, biasanya kita cenderung memusatkan perhatian terhadap tindakan apa yang akankita ambil
untuk mengurangi akibat yang akan ditimbulkan. Tapi jika tindakan yang diambil ternyata persoalannya masih ada maka semua itu akan
sia-sia. Analisis Permasalahan membantu kita mengumpulkan informasi
mengenai berbagai persoalan yang ada, sehingga kita dapat menemukan sebab yang sesungguhnya sebelum melakukan
pemecahan masalah. Secara umum ada 4 empat tahapan yang dilakukan dalam
menganalisis masalah yaitu : perumusan masalah, membuat spesifik penyebab, menguji penyebab dan memverifikasi
penyebab yang sebenarnya. Seringkali kita menghadapi suatu keputusan dengan berbagai macam
alternatif pilihan. Untuk menentukan dari sekian banyak alternatif tersebut dibutuhkan satu komitmen yang tegas, dan tentunya untuk
memenuhi komitmen tersebut juga harus diperlukan beberapa kriteria-kriteria tertentu agar pilihan jatuh pada alternatif yang telah
matang pertimbangannya. Ada tiga hal mendasar untuk menetapkan alternatif pilihan agar jatuh
pada keputusan yang tepat yaitu; menentukan sasaran, menilai alternatif, dan menilai akibat atau dampak yang akan terjadi kalau
keputusan itu ditetapkan. Dalam menentukan alternatif pemecahan masalah kita dapat
menggunakan berbagai macam pisau analisis penentuan alternatif
antara lain; pohon alternatif pada PKT, Diagram Force Field Analisys analisis kekuatan medan, Formulasi strategi SWOT
strength, weakness, opportunity dan threat, dan lain sebagainya,
sedangkan untuk melakukan pemilihan kriteria kita dapat melakukannya dengan Teori Tapisan Mc Namara, metoda CBA
Cost Benefit Analisys, dan lain-lain.
32
COST BENEFIT ANALYSIS
Terwujudnya Pilkadasung yang damai
No. ALTERNATIF
BENEFIT MANFAAT
C O S T BIAYA
RATIO
1. Menerapkan Perda xy tentang Pilkada
dengan memanfaatkan kesiapan KPUD. 4
2 2
2. Mengoptimalkan dana yang ada melalui
dukungan dari KPUD. 2
2 1
3. Menerapkan Perda xy tentang Pilkada
untuk meningkatkan kepedulian masy. 3
5 0,6
4. Mengoptimalkan dana yang ada untuk
meningkatkan kepedulian masy. 3
3 1
Keterangan : RATIO : BENEFIT dibagi COST
Alternatif yang dipilih yang RATIOnya tertinggi Alternatif yang terpilih
Modul Diklatpim Tingkat IV Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
33 34
BAB V ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan dan menganalisis persoalan potensial
Analisis persoalan potensial berguna untuk mengamankan sebuah keputusan yang telah kita tetapkan, dalam kata lain kita sering
menyebutkan dengan istilah kontigensi. Sebagian pengambil keputusan merasa bahwa apa yang telah ia putuskan
adalah merupakan sebuah urutan pekerjaan yang paling akhir. Hal ini tidak sepenuhnya salah dan tidak pula dikatakan benar, sebab kita tidak
boleh lupa bahwa setiap keputusan yang kita ambil tentu memiliki resiko. Oleh karena kita sadar bahwa keputusan yang kita ambil perlu diamankan,
maka kita masih memiliki satu pekerjaan lagi dalam proses analisis permasalahan yaitu bagaimana kita melihat dan menilai persoalan-
persoalan yang berpotensi akan timbul dikemudian hari. Yang dimaksud dengan persoalan potensial adalah sesuatu yang pada
saat ini belum terjadi masalah namun dikhawatirkan masalah itu sewaktu- waktu akan timbul atau terjadi dimasa yang akan datang. Karena alasan
inilah maka dari sekarang kita sudah bisa melakukan pencegahan untuk mengantisipasi persoalan potensial tersebut.
Beberapa langkah sistematis yang dapat kita lakukan untuk meng- antisipasi masalah potensial antara lain:
1. Mengidentifikasi secara kritis prakiraan persoalan yang diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan datang;
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dari persoalan potensial tersebut;
3. Menyiapkan rencana tindakan untuk mencegah atau menanggulangi persoalan potensial tersebut.
Di samping untuk mengamankan sebuah keputusan, analisis persoalan potensial juga dapat digunakan untuk melengkapi sebuah rencana sebelum
rencana tersebut dilaksanakan, memantau sebuah rencana yang sedang berjalan, dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan.
Contoh kasus dalam analisis persoalan potensial adalah sebagai berikut: Pada suatu keadaan dimana seorang panitia ’peresmian kantor baru’
diminta untuk bertanggung jawab pada acara tersebut. Peresmian itu sendiri direncanakan akan dibuka oleh bupati tepat pada jam delapan pagi.
Dari situasi di atas maka panitia dapat menganalisis persoalan-persoalan potensial yang ada misalnya pertama dengan pertanyaan: “bagaimana
jika bupati berhalangan datang?” maka untuk persoalan potensial ini mungkin dapat dibuat pertanyaan lanjutan untuk menjawabnya yaitu
dengan pertanyaan ’siapa yang akan menggantikan bupati?’, sehingga akan muncul beberapa alternatif jawaban diantaranya apakah harus
diwakili oleh wakil bupati, sekda, atau asisten 1. Persoalan potensial kedua yang mungkin ada adalah dengan pertanyaan:
“jam berapa rombongan harus menuju lokasi?” dan pertanyaan lanjutan sehubungan dengan hal ini adalah “bagaimana jika terlambat?” untuk
hal itu maka akan muncul beberapa alternatif jawaban di antaranya apakah harus datang lebih awal, haruskah ada pengawalan khusus
forrider, atau menutup jalan yang dilalui oleh rombongan.
Modul Diklatpim Tingkat IV Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
35
Demikian seterusnya, untuk mencari persoalan-persoalan potensial selanjutnya dengan memberikan pertanyaan dan jawaban terhadap
pencegahannya sehingga apa yang telah kita rencanakan dapat berjalan seoptimal mungkin.
Dalam hal ini, dapat pula dibuat dalam bentuk tabel agar lebih memudahkan kita untuk melihat secara keseluruhan, seperti berikut :
Analisis Persoalan Potensial
A. Latihan