a. Contoh perhitungan dosis gentamisin yang akan diberikan pada tikus secara intra peritonial i.p.
Dosis gentamisin yang akan diberikan adalah 80 mgkg bb. Tiap ampul mengandung 40 mgml gentamisin.
Berapa volume gentamisin yang akan diberikan pada tikus? - Mis : BB tikus = 200 g
Jumlah gentamisin dosis 80 mgkg bb =
200 g
1000 g
x 80 mg = 16 mg Volume larutan yang diberi
=
16 mg
40 mgml
= 0,4 ml
b. Contoh perhitungan dosis ekstrak etanol daun Sirsak yang akan diberikan pada tikus
Dosis suspensi ekstrak etanol daun Sirsak yang akan diberikan adalah 100 mgkg bb, 200 mgkg bb, dan 300 mgkg bb.
a. Cara pembuatan suspensi ekstrak daun sirsak: Timbang 800 mg ekstrak daun sirsak digerus di dalam lumpang, kemudian
ditambahkan sedikit CMC 0,5 digerus sampai homogen. Dituang ke dalam labu tentukur 10 ml, ditambah CMC 0,5 sampai batas tanda.
a. Berapa volume suspensi ekstrak daun Sirsak yang akan diberikan pada tikus? -
Mis : BB tikus = 200 g
8 =
8 g
100 ml
=
8000 mg 100
ml
= 80 mgml
Jumlah EEDS dosis 100 mgkg bb =
200 g
1000 g
x 100 mg = 20 mg Volume larutan yang diberi
=
20 mg
80 mgml
= 0,25 ml Jumlah EEDS dosis 200 mgkg bb
=
200 g
1000 g
x 200 mg = 40 mg
Universitas Sumatera Utara
Volume larutan yang diberi =
40 mg
80 mgml
= 0,50 ml Jumlah EEDS dosis 300 mgkg bb
=
200 g
1000 g
x 300 mg = 60 mg Volume larutan yang diberi
=
60 mg
80 mgml
= 0,75 ml
Lampiran 9. Komposisi reagen yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
Reagen Kreatinin
Reagen Urea
Lampiran 10. Hasil Analisis ANAVA
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 lanjutan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Contoh Perhitungan dan Tabel Kadar Kreatinin dalam Serum ∆Absorbansi Standar = 0,004
C mgdL = 2,0 x
∆ASampel ∆AStandar
= 2,0 x
0,001 0,004
= 0,5 mgdL
Kelompok ∆Absorbansi
Kadar mgdL Kontrol
0,001 0,003
0,002 0,001
0,5 1,5
1,0 0,5
GTM 0,005
0,014 0,015
0,006 2,5
7,0 7,5
3,0
EEDS 100 mg + GTM 0,003
0,003 0,004
0,003 1,5
1,5 2,0
1,5
EEDS 200 mg + GTM 0,002
0,004 0,001
0,002 1,0
2,0 0,5
1,0
EEDS 300 mg + GTM 0,003
0,003 0,001
0,003 1,5
1,5 0,5
1,5
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan dan Tabel Kadar Urea dalam Serum Absorbansi Standar = 0,416
C mgdL = 80 x
ASampel AStandar
= 80 x
0,226 0,416
= 43,46153 mgdL
Kelompok ∆Absorbansi
Kadar mgdL Kontrol
0,226 0,200
0,065 0,294
43,4615 38,4615
12,5000 56,5384
GTM 0,501
0,623 0,512
0,573 96,3461
119,8077 98,4615
110,1923 EEDS 100 mg + GTM
0,454 0,432
0,737 0,382
87,3076 83,0769
141,730 73,4615
EEDS 200 mg + GTM 0,216
0,094 0,309
0,246 41,5384
18,0769 59,4230
47,3076
EEDS 300 mg + GTM 0,117
0,055 0,323
0,340 22,5000
10,5769 62,1153
65,3846
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Panjang Gelombang Maksimum Kreatinin
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Panjang Gelombang Maksimum Urea
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ali, B.H. 2003. Agents ameliorating or augmenting experimental gentamicin
nephrotoxicity: some recent research. Food and Chemical Toxicology. 41: 1447–1452.
Ali, B.H., Isehaq, A., Sumyia, B., Ahmed, A., Abderrahim, N., Simone, S., Nina, Q., dan Nicole, S. 2013. Effect of gum Arabic on oxidative stress and
inflammation in adenine-induced chronic renal failure in rats. PLoS ONE. 82: 542-552.
Anonim. 2014. Urea. Tanggal akses 09 Februari 2014. http:www.ch.ic.ac.ukrzepamimenvironmentalhtmlurea_text.htm
Baskar, R., Rajeswari, V., dan Kumar, T.S. 2007. In vitro Antioxidant Studies in
Leaves of Annona species. Indian J Exp Biol. 455: 480-485. Chatterjee, P., Aniruddha, M., dan Subhangkar, N. 2012. Protective effects of the
aqueous leaf extract of Aloe barbadensis on gentamicin and cisplatin-induced nephrotoxic rats. Elsevier. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. 5:
1754-1763.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ke III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 33.
Ditjen POM. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 41.
Ditjen POM. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 300-306, 321, 325, 333-337.
Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 5, 10-11.
Effendi, I. 2004. Efek renoprotektif ekstrak petai Parkia speciosa Hassk. terhadap nefrotoksisitas cisplatin pada tikus. Disertasi. Universitas Indonesia. Lamp. 3
dan 4. Gandjar, I.G. dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hal. 252-256. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press. Hal. 152.
Howard, T.E. 1989. Clinical Chemistry. New York: John Wiley and Sons. Hal. 4, 58.
Universitas Sumatera Utara
Jorres, A., Gahl, G.M., Dobis, C., Polenakovic, M.H., Cakalaroski, K., Rutkowski, B., Kisielnicka, E., Krieter, D.H., Rumpf, K.W., Guenther, C., Gaus, W., dan
Hoegel, J. 1999. Haemodialysis-Membrane Biocompatibility and Mortality of Patients With Dialysis-Dependent Acute Renal Failure: A Prospective
Randomized Multicentre Trial. Lancet. 354: 1337-1341.
Kamal, S. 2010. Nephroprotection of Lacidipine Against Gentamycin-Induced Nephrotoxicity in Albino Rats. Journal of Experimental Pharmacology. 2:
59–63. Kore, K.J., Rajkumar, V., Shete, Babasaheb, N.K., dan Amit, S.B. 2011. Protective
Role of Hydroalcoholic Extract of Ficus carica in Gentamicin Induced Nephrotoxicity in Rats. Int. J. of Pharm. Life Sci. IJPLS. 28: 978-982.
Lopez, N. J. M., Yaremi, Q., Laura, V., Ana, I.M., dan Fransisco, J. 2010. New Insights Into The Mechanism of Aminoglycoside Nephrotoxicity: An
Integrative Point of View. International Society of Nephrology. 79: 33-45. Lu, Y., dan Foo, L.Y. 2000. Antioxidant and Radical Scavenging Activities of
Polyphenols From Apple Pomace. Food Chemistry. 681: 81-85. Mardiana, L., dan Ratnasari, J. 2011. Ramuan dan Khasiat Sirsak. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal. 17, 38-40. Moulds, Robert, dan Jeyasingham. 2010. Gentamicin: A Great Way to Start.
Australian Prescriber. 33: 134-135. Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Rodwell, V.W. 2003. Harper’s
Ilustrated Biochemistry. New York: McGraw-Hill Companies. Hal. 124, 246, 268.
Myo, K.K., dan David, P.N. 2007. Antimicrobial Pharmacodynamics in Theory and Clinical Practice. Editor: Charles Nightingale, Paul Ambrose, George
Drusano, dan Takeo Murakawa. Edisi Kedua. New York: Informa Healthcare. Hal. 159.
Nash, K., Hafeez, A., dan Hou, S. 2002. Hospital-acquired renal insufficiency. Am J Kidney Dis. 39: 930-36.
Nawwar, M., Nahla, A., Sahar, H., Amani, H., El-Sharawy, R., Kristian, W., Manuela, H., dan Ulrike, L. 2012. A Flavonol Triglycoside and
Investigation of The Antioxidant and Cellstimulating Activities of Annona muricata Linn. Archieves of Pharmacal Research. 35: 761-767.
Radi, J. 1998. Sirsak, Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisus.
Universitas Sumatera Utara
Rianes, R. 2013. Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Jus Buah Sirsak dan Ekstrak Etanol Daun Sirsak. Skripsi.
Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Selby, N., Susan, S., Nicholas, W., Richard, J.F., dan Nitin, V.K. 2009.
Gentamicin-Associated Acute Kidney Injury. QJ Med. 102: 873-880. Sunarjono, H. 2005. Sirsak dan Srikaya. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal. 14-15, 22-25. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 56.
Untung 2012. Tanaman Khasiat Obat. Jakarta: Tribun media. Hal: 501. Tournaire, C., Croux, S., Maurette, M.T. 1993. Antioxidant Activity of Flavonoids:
Efficiency of Singlet Oxygen
1
∆
g
Quenching. Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology. 193: 205-215.
Tung, Y.W., Yang, I.H., Tsai, Y.T., Wang, J.Y., Shiurba, R., Hsieh, T.J., Chang, F.R., dan Chang, W.C. 2012. Isodesacetyluvaricin, an Annonaceous
Acetogenin, Specifically Inhibits Gene Expression of Cyclooxygenase-2. Journal of Natural Products. 754: 572-576.
WHO. 1998. Quality Control Methods For Medicinal Plant Material. Switzerland: WHO. Hal. 19-33.
Yanagida, C., Ito, K., Komiya, I., dan Horie, T. 2004. Protective Effect of Fosfomycin on Gentamicin Induced Lipid Peroxidation of Rat Renal Tissue.
Chem. Biol. Interact. 148: 139-147.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, meliputi pengumpulan tumbuhan, pembuatan simplisia, karakterisasi dan skrining
fitokimia simplisia, pembuatan ekstrak etanol daun sirsak, karakterisasi dan skrining fitokimia ekstrak, penyiapan hewan percobaan, perlakuan pada hewan percobaan,
pengukuran kadar kreatinin dan urea serum darah. Data hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis variansi ANAVA dengan tingkat kepercayaan 95,
dilanjutkan dengan metode uji post hoc Duncan untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution
versi 17. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi, Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara pada bulan Agustus 2013 sampai Desember 2013.
3.1 Alat-alat