18
mengikuti pembelajaran, maupun respon yang diberikan dalam menanggapi konsep menulis fungsional yang diberikan. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan ceklist pada lembar pengamatan. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila anak memiliki minat dan perhatian yang cukup tinggi dalam
melakukan kegiatan menulis. 2 Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilaksanakan apabila pembelajaran telah selesai. Penilaian ini dilakukan melalui tes tertulis. Keberhasilan pembelajaran dapat
ditunjukkan dengan meningkatkan partisipasi siswa pada kurun waktu tertentu yang ditunjukkan pada nilai ulangan harian atau nilai tes hasil belajar. Apabila
nilai anak meningkat, maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa pembelajaran telah berhasil. Sebaliknya apabila nilai siswa tidak meningkat,
bahkan menurun, hal ini merupakan indikasi bahwa pembelajaran tidak berhasil Zainal Aqib, 2006: 90.
2. Hakikat Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Untuk mewujudkan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas dan optimal dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, tentu
diperlukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif di kelas untuk lebih memberdayakan potensi siswa. Karena kecenderungan pemikiran para ahli
pendidikan tentang teori belajar yang berkembang dewasa ini bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, melainkan siswa harus mengkonstruksikan
pengetahuan dibenak mereka sendiri. Siswa belajar dari mengalami, mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja
oleh guru. Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang siswa itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu
persoalan subject matter. Dimana pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan
keterampilan yang
dapat diterapkan
Nurhadi dalam
Izul Hasanah,
http:agupenajateng.net20090408 peningkatan-menulis-paragraf-deskripsi-
dengan
–
teknik
–
objek
–
langsung,
diakses 27 November 2009
.
Oleh karena itu
19
pendekatan pembelajaran yang dari karateristiknya memenuhi harapan tersebut adalah melalui penerapan pendekatan kontekstual.
Pendekatan kontekstual merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna
Sulasmi dalam Izul Hasanah,
http:agupenajateng.net20090408 peningkatan- menulis-paragraf-deskripsi-dengan
–
teknik
–
objek
–
langsung,
diakses 27
November 2009
.
Pendekatan kontekstual dapat diterapkan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada, jadi bersifat fleksibel. Pembelajaran kontekstual
merupakan pembelajaran yang mengakui menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, pendekatan
pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan diterapkan dalam kehidupannya.
Pendekatan kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari konteks pribadi, sosial, dan kultural sehingga siswa memiliki
pengetahuan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan ditransfer dari satu permasalahan konteks ke permasalahan konteks lainnya Rachmad Widodo,
http:www.wordpress.com20091014jurnal-pendidikan-internasional-tentang- model-pembelajaran-yang-efektif
, diakses 4 Mei 2010. Pembelajaran kontekstual atau lebih dikenal disebut dengan Contextual
Teaching and Learning CTL adalah suatu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa ke dalam
kelas. CTL mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Melalui
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari mengkonstruct sendiri, digunakan untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat Nurhadi dan Senduk dalam Izul Hasanah,
http: agupenajateng.net20090408peningkatan-menulis-paragraf-deskripsi dengan-
teknik-objek-langsung,
diakses 27 November 2009.
20
Pembelajarn kontekstual
Contextual Teaching and learning
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme
Constructivism
, bertanya
Questioning
, menemukan
Inquiri
, masyarakat belajar
Learning Community
, pemodelan
Modeling
, dan penilaian
sebenarnya
Authentic Assessment
Rachmad Widodo,
http:www.wordpress.com20091014jurnal-pendidikan-internasional-tentang- model-pembelajaran-yang-efektif
, diakses 4 Mei 2010. Elaine B. Johnson merumuskan pengertian
Contextual Teaching and Learning CTL
sebagai berikut: ”The CTL system is on educational process that aims to help students see
meaning in the academic material they are studying by connectng academic subjects with the context of their daily lives, that is, with the
context of their personal, social, and cultural circumstances. To achieve this aim, the system encompasses the following eight component: making
meaningful connections, doing significant work, self-regulated learning, collaborating, critical and creative thingking, narturing the individual,
reaching high standards, using authentic assessment” Elaine B. Johnson, 2009: 19
Kutipan diatas mengandung arti bahwa sistem CTL merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan
pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosial
dan budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut sistem CTL akan menuntun siswa melalui kedelapan komponen utama CTL: melakukan hubungan yang
bermakna, mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengaturkan cara belajar sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, memeliharamerawat pribadi siswa,
mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan asesmen autentik. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, didalam pendekatan CTL, guru
berperan sebagai fasilitator tanpa henti
reinforcing
, yakni membantu siswa menemukan makna pengetahuan, karena siswa memili
ki ’response potentiality’
21
yang bersifat kodrati. Keinginan untuk menemukan mana pengetahuan adalah sangat mendasar bagi siswa. Karena itu tugas utama guru pendidik adalah
memberdayakan potensi kodrati siswa, sehingga mereka terlatih menangkap makna dari materi pelajaran yang diajarkan.
a. Penerapan Pendekatan Kontekstual CTL dalam Pembelajaran Menulis