Bentuk Tes Keterampilan Menulis Teknik Penyekoran Tes Keterampilan Menulis Pengertian Deskripsi

12 Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang penulis kepada pembaca. 6 Tujuan kreatif creative purpose Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian. 7 Tujuan Pemecahan Masalah problem solving purpose Tulisan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi Henry Guntur Tarigan, 1990: 24-25

f. Bentuk Tes Keterampilan Menulis

Secara umum, benruk tes yang digunakan dalam tes menulis dapat berupa tes subjektif dengan berbagai variasinya dan tes objektif dengan berbagai variasinya Akhadiah dalam St. Y. Slamet 2007: 209. Read dalam St. Y. Slamet, membedakan adanya 3 macam tes menulis subjektif, yaitu 1 tes menulis dengan tugas bebas independent tasks , 2 tes menulis dengan tugas terbimbing guided tasks , dan 3 tes menulis dengan experience tasks Read dalam St. Y. Slamet, 2007: 209 Ragam bentuk tes subjektif yang digunakan untuk tes menulis seperti berikut: 1 tes menulis berdasarkan rangsangan visual, 2 tes menulis berdasarkan rangsangan suara, 3 tes menulis dengan rangsangan buku, 4 tes menulis laporan, 5 tes menulis berdasarkan tema tertentu, dan 6 tes menulis surat. Bentuk tes objektif dapat digunakan untuk mengukur kemampuan penggunaan struktur tatabahasa dan gaya bahasa, ejaan dan tanda baca, dan menyusun isi karangan.

g. Teknik Penyekoran Tes Keterampilan Menulis

Secara konvensional, penilaian karangan yang menggunakan bentuk tes subjektif dapat dilakukan secara holistik atau per aspek. Penilaian holistik dimaksud berupa penilaian karangan yang dilakukan secara utuh, tanpa melihat bagian-bagiannya. Teknik penilaian holistik ini lebih bersifat impresif berdasarkan kesan penilai. Penilaian per aspek dilakukan dengan cara menilai bagian-bagian karangan, misalnya: kesesuaian judul dengan isi, organisasi isi, ejaan dan tanda baca, diksipilihan kata, kerapian tulisan. Hasil akhir penilaian merupakan gabungan dari hasil penilaian per aspek. 13

h. Pengertian Deskripsi

Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu obyek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga obyek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri obyek itu Keraf dalam Izul Hasanah, http:agupenajateng.net20090408peningkatan-menulis-paragraf-deskripsi- dengan-teknik-objek-langsung, diakses 27 November 2009 . Deskripsi memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi. Deskripsi description sering pula disebut paparan. Teks deskripsi bertujuan untuk memaparkan what things are as they are atau what things do as they do. Dengan kata lain, teks deskripsi merupakan paparan tentang sesuatu sebagaimana adanya. Yang dipaparkan adalah bentuknya, ukurannya, unsurnya, atau sifat-sifatnya. Apabila berkenaan dengan makhluk hidup, maka paparan dapat dilengkapi dengan kebiasaan hidupnya. Apabila yang dideskripsikan merupakan sesuatu yang telah tiada atau sesuatu yang sudah lewat, maka deskripsi yang demikian identik dengan narasi Tri Wiratno, 2003: 25. Teks deskripsi dapat berupa paparan sebuah proses, misalnya proses terjadinya hujan, atau prosedur tentang cara sesuatu dikerjakan, misalnya cara menjalankan komputer, cara menjalankan mesin cuci, dan sebagainya. Pada konteks ilmiah, teks deskripsi memegang peranan penting. Teks deskripsi dapat memberikan penjelasan, misalnya tentang tabel, gambar, grafik, diagram, objek penelitian, atau wilayah tempat penelitiansurvey dilakukan. Deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat- kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca IzulHasanah, http:agupenajateng. net20090408peningkatan-menulis-paragraf-deskripsi-dengan-teknik-objek- langsung, diakses 27 November 2009. Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata- kata. Walaupun untuk membuat deskripsi yang baik, penulis harus mengadakan 14 identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian deskripsi hanya menyangkut pengungkapan melalui kata-kata. Dengan mengenal ciri-ciri obyek garapan, penulis dapat menggambarkan secara verbal obyek yang ingin diperkenalkan kepada para pembaca. Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang obyek sehingga dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut Atarsemi, 1990: 42. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan suatu wacana yang melukiskan suatu objek sehingga pembaca seolah- olah melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang ditulis pengarang.

i. Fungsi dan Tujuan Deskripsi