menggerakan semua mekanisme, sebagian daya indikator dibutuhkan untuk mengatasi gesekan mekanik, seperti pada torak dan dinding silinder dan gesekan
antara poros dan bantalan. Prestasi motor bakar pertama-tama tergantung dari daya yang dapat ditimbulkannya. Semakin tinggi frekuensi putar motor makin
tinggi daya yang diberikan hal ini disebabkan oleh semakin besarnya frekuensi semakin banyak langkah kerja yang dialami pada waktu yang sama. Dengan
demikian besar daya poros itu adalah : =
2 . . �
60
............................................................................................... 2.3 Dimana :
P
B
= daya W T = torsi Nm
n = putaran mesin Rpm
c. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik SFC
Konsumsi bahan bakar spesifik merupakan salah satu parameter prestasi yang penting di dalam suatu motor bakar. Parameter ini biasa dipakai sebagai ukuran
ekonomi pemakaian bahan bakar yang terpakai per jam untuk setiap daya kuda yang dihasilkan.
SFC =
10
3
............................................................................................... 2.4 ṁ
f
=
8 10
−3
3600 ............................................................................. 2.5 Dimana :
SFC = konsumsi bahan bakar spesifik kgkw.h P
B
= daya W ṁ
f
= konsumsi bahan bakar sgf = spesifik grafity
t = waktu jam
d. Air Fuel Ratio AFR
Di dalam mesin, bahan bakar dibakar oleh udara. Udara kering merupakan sebuah campuran berbagai gas yang memiliki komposisi representatif 20
oksigen, 78,09 nitrogen, 0,93 argon, dan beberapa kandungan karbon
dioksida, neon, helium, metana, dan gas-gas lainnya. Pada pembakaran, oksigen merupakan komponen reaktif dari udara. Bahan bakar yang digunakan di dalam
motor bakar merupakan campuran dari berbagai komponen hidrokarbon yang didapat melalui proses penyulingan minyak maupun minyak kasar. Bahan bakar
ini didominasi oleh karbon dan hidrogen sekitar 86 karbon, dan 14 hidrogen walaupun demikian bahan bakar diesel bisa mengandung kadar sulfur hingga 1.
Pada pengujian mesin, aliran massa udara dan aliran massa bahan bakar biasanya diukur. AFR merupakan rasio aliran massa udara dengan aliran massa bahan
bakar yang terjadi di dalam ruang bakar.
� = =
ṁ ṁ
……….................................................................……………2.6 Dimana :
ṁ
= Laju aliran massa udara kgjam
ṁ
= Laju aliran masa bahan bakar kgjam Rentang AFR yang normal untuk mesin berpenyalaan kompresi mesin
diesel dengan bahan bakar diesel adalah 18 ≤ AFR ≥ 70Pulkrabek, 1997
[5]
e. Efisiensi Thermal
Kerja berguna yang dihasilkan selalu lebih kecil dari pada energi yang dibangkitkan piston karena sejumlah enegi hilang akibat adanya rugi-rugi mekanis
mechanical losses. Dengan alasan ekonomis perlu dicari kerja maksimium yang dapat dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan bakar. Efisiensi ini disebut juga
sebagai efisiensi termal brake thermal efficiency, η
b
. Jika daya keluaran P
B
dalam satuan KW, laju aliran bahan bakar m
f
dalam satuan kgjam, maka:
η
b
=
.
3600 .......................................................................................... 2.7
f. Efisiensi Volumetris