Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

commit to user 26

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut: 1. Perbedaan Pengaruh Latihan Berbeban dengan Beban Dalam dan Beban Luar terhadap Kemampuan Lompat Jauh Latihan berbeban dengan beban dalam dan beban luar merupakan bentuk pembebanan latihan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Latihan berbeban dengan beban dalam yaitu bentuk latihan berbeban yang pembebanan latihannya menggunakan berat badan sendiri. Dalam latihan berbeban dengan beban dalam peningkatan beban latihan dilakukan dengan cara penambahan repetisi atau ulangan gerakan. Berdasarkan karakteristik tersebut, latihan berbeban dengan beban dalam memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan latihan berbeban dengan beban dalam antara lain: dapat meningkatkan kinerja otot tungkai, beban akan dirasakan lebih ringan karena mengakat berat badan sendiri. Sedangkan kelemahan latihan berbeban dengan beban dalam antara lain: gerakan tidak dilakukan dengan benar jika telah mengalami kelelahan sehingga akan berpengaruh pada perkembangan otot, peningkatan beban latihan hanya dilakukan dengan menambah jumlah gerakan, sehingga perkembangan otot tidak maksimal. Latihan berbeban dengan beban luar merupakan bentuk latihan berbeban yang menggunakan alat berupa barbel atau dumbel. Berdasarkan karakteristik latihan berbeban dengan beban luar, latihan ini memiliki kelebihan antara lain: dapat meningkatkan kinerja otot tungkai, berat beban dapat ditingkatkan secara bertahap sehingga dapat mengembangkan kekuatan otot secara optimal, kemampuan fisik dapat meningkat karena di dasarkan pada prinsip overload. Sedangkan kelemahan latihan berbeban dengan beban luar antara lain: dapat terjadi overtraining, dapat menimbulkan rasa sakit pada otot dan persendian terutama bagi pemula. Berdasarkan karakteristik, kelebihan dan kelemahan latihan berbeban dengan beban dalam dan beban luar menunjukkan perbedaan, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. Dengan commit to user 27 demikian diduga latihan berbeban dengan beban dalam dan beban luar memiliki perbedaan pengaruh terhadap kemampuan lompat jauh gaya schnepper. 2. Perbedaan Pengaruh Power Otot Tungkai Tinggi dan Power Otot Tungkai Rendah terhadap Kemampuan Lompat Jauh Unsur utama dari power yaitu kekuatan dan kecepatan. Power akan dihasilkan oleh kerja otot yang dikerahkan dengan kekuatan maksimal dan dalam waktu sesingkat mungkin. Dalam gerakan lompat jauh, keberadaan power otot tungkai sangat berperan penting untuk mendukung pencapaian prestasi yangmaksimal. Power otot tungkai berperan dalam lompat jauh gaya jongkok terutama pada gerakan saat menumpu untuk menolak. Gerakan menumpu untuk menolak merupakan akselesari dari kecepatan awalan yang dilakukan secara maksimal untuk kemudian menumpu dan menolak dengan salah satu kaki yang kuat yang dilakukan secara eksplosif dalam waktu yang singkat. Dengan power otot tungkai yang baik maka akan mendukung gerakan menolak lebih maksimal, sehingga akan diperoleh daya dorong ke depan atas secara maksimal pula. Semakin kuat dan cepat tolakan dari kaki mengakibatkan tubuh melayang tinggi jauh ke depan, sehingga akan diperoleh jarak lompatan yang maksimal pula. Tetapi sebaliknya, jika pada saat melakukan awalan dan tolakkan lemah, maka lompatan juga tidak maksimal. Dengan demikian diduga, antara power otot tungkai tinggi dan rendah memiliki perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. 3. Interaksi antara Latihan Berbeban dan Kelentukan Otot Punggung terhadap Lompat Jauh Gaya Schnepper Latihan berbeban dengan beban dalam dan beban luar merupakan bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan otot tungkai. Hal ini karena, dalam gerakan lompat jauh dibutuhkan otot-otot tungkai yang kuat terutama pada saat gerakan menumpu untuk melompat. Dengan lompatan yang tinggi mempunyai peluang mencapai lompatan yang sejauh-jauhnya. Namun untuk melakukan lompatan yang tinggi dan jauh ke depan dibutuhkan power otot commit to user 28 tungkai. Baik tidaknya power otot tungkai yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kemampuan lompat jauh. Ditinjau dari pelaksanaan latihan berbeban dengan beban dalam dan beban luar bahwa, siswa yang memiliki power otot tungkai tinggi lebih baik atau lebih cocok diberi latihan berbeban dengan beban luar. Hal ini karena, latihan berbeban dengan beban luar ada beban beruba barbel yang harus diatasi atau diangkat untuk melakukan suatu gerakan tertentu yang melibatkan otot-otot tungkai. Dengan otot- otot tungkai yang baik, maka gerakan-gerakan yang melibatkan otot tungkai pada latihan berbeban dengan beban luar dapat dilakukan dengan baik. Sedangkan siswa yang memiliki power otot tungkai rendah lebih cocok diberi bentuk latihan berbeban dengan beban dalam. Pemberian beban latihan dengan berat badan sendiri akan memudahkan siswa melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot tungkai. Penambahan beban latihan dengan menambah jumlah gerakan tidak dirasakan berat oleh otot-otot tungkai. Dengan demikian diduga antara latihan berbeban dan power otot tungkai memiliki interaksi di antara keduanya.

C. Perumusan Hipotesis