commit to user
41 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X
2 hit
lebih kecil dari pada X
2 tabel.
Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur
analisis uji homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata
setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan
untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik. Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada beberapa
hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti tabel berikut ini: Tabel 8. Ringkasan Nilai Rerata Hasil Belajar Lompat jauh gaya schnepper
Berdasarkan Latihan berbeban Tingkat Power otot tungkai Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.
Variabel penelitian Rerata
A
1
A
2
B
1
B
2
B
1
B
2
Sebelum Sesudah
3.341 3.854
3.154 3.689
3.375 4.094
3.102 3.623
Peningkatan 0.513
0.535 0.719
0.521 Tabel 9. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor
Sumber Variasi
dk JK
RJK F
o
F
t
Rata-rata Perlakuan
1 13.0874
13.087 A
1 0.0922
0.092 5.3302
B 1
0.0774 0.077
4.4789 4.11
AB 1
0.1210 0.121
6.9983 Kekeliruan
36 0.6224
0.017 Total
40 14.0004
commit to user
42 Keterangan :
A = Kelompok metode latihan beban. B = Kelompok siswa berdasarkan klasifikasi power otot tungkai
AB = Interaksi antara kelompok latihan beban dengan power otot tungkai. = Tanda signifikan pada α = 0.05.
Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls. KP
A1B1 A2B2
A1B2 A2B1
RST Rerata
0.513 0.521
0.535 0.719
A1B1 0.513
- 0.008
0.022 0.206
0.1202 A2B2
0.521 -
0.014 0.198
0.1447 A1B2
0.535 -
0.184 0.1597
A2B1 0.719
- Keterangan ;
Yang bertanda signifikan pada P 0.05. A1B1:Kelompok latihan berbeban menggunakan Latihan beban dalam dengan
kriteria sampel power otot tungkai tinggi. A1B2:Kelompok latihan berbeban menggunakan Latihan beban dalam dengan
kriteria sampel power otot tungkai rendah A2B1:Kelompok latihan berbeban menggunakan Latihan beban luar dengan
kriteria sampel power otot tungkai tinggi. A2B2:Kelompok latihan berbeban menggunakan Latihan beban luar dengan
kriteria sampel power otot tungkai rendah.
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Latihan lompat jauh gaya schnepper menggunakan Latihan beban dalam dan Latihan beban luar dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan terhadap peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Matesih Karanganyar tahun pelajaran
20092010. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F =
5.3302 lebih besar dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5. Ini berarti hipotesis nol H
ditolak. Hasil ini menunjukkan, latihan lompat jauh gaya
commit to user
43 schnepper menggunakan Latihan beban dalam dan Latihan beban luar terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya schnepper.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan tingkat power otot tungkai yang dimiliki siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Matesih Karanganyar tahun pelajaran 20092010, hasil
penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar lompat jauh gaya schnepper. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai F = 4.4789 lebih besar dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5. Ini artinya hipotesis nol H
ditolak. Hasil ini menunjukkan antara power otot tungkai tinggi dan power otot tungkai rendah terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar lompat jauh gaya schnepper .
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor menunjukkan ada interaksi antara latihan berbeban dan power otot tungkai. Dari
hasil penghitungan diperoleh nilai F = 6.9983 ternyata lebih besar dari F
t
= 4,11 F
F
t
pada taraf signifikansi 5 sehingga H ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa, latihan beban dan power otot tungkai ada interaksi terhadap peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya schnepper.
E. Pembahasan Hasil Penelitian