Langkah-langkah guru dalam pembelajaran apresiasi puisi

penggunaan metode ceramah guru DW juga menggunakan metode diskusi dan tanya jawab bertujuan untuk memancing keaktifan serta kreativitas siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut selaras dengan pendapat Soekartawi 1995: 19 yang mengungkapkan metode tanya jawab merupakan salah satu jenis metode pembelajaran untuk mendorong siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kelas. Pemberian pertanyaan akan membuat siswa aktif untuk mengikuti jalannya pembelajaran di kelas.

c. Materi pembelajaran apresiasi puisi

Pada saat pembelajaran apresiasi puisi berlangsung menggunakan materi pokok puisi yang berjudul “surat dari ibu” karya Asrul Sani, padahal di RPP tidak dijelaskan puisi yang akan digunakan oleh guru DW. Materi tersebut memang kurang sesuai dengan yang ada di RPP, tapi dalam hal ini guru DW sudah kreatif untuk memilih materi puisi yang berjudul “surat dari ibu”. Guru DW memilih materi tersebut sudah disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa. Hal tersebut dikarenakan penggunaan materi puisi yang sesuai akan dapat memudahkan siswa untuk menangkap pesan serta mengapresiasi puisi. Materi puisi tersebut tidak asing bagi para siswa karena secara konkret keadaan tersebut juga terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dikarenakan judul dan tema puisi tersebut cukup cocok dengan usia dan latar belakang siswa. Sosok seorang ibu memang begitu dekat dengan siswa. Penggunaan materi yang dilakukan oleh guru DW tersebut sudah relevan dengan Sawali 2009: 2 yang menyatakan bahwa ada beberapa tahap perkembangan jiwa siswa yang perlu dijadikan sebagai rujukan guru dalam menentukan bahan ajar puisi. Ketidaksesuaian terjadi karena guru tidak membuat RPP sendiri, di sini guru DW hanya melihat RPP yang sudah dibuat oleh tim MGMP dan kegiatan pembelajaran dirancang secara abstrak. Materi yang dipakai oleh guru DW bersumber dari buku paket Bahasa Indonesia SMP 2 halaman 205 dan 206.

d. Langkah-langkah guru dalam pembelajaran apresiasi puisi

Pada dasarnya kegiatan pembelajaran secara umum terbagi menjadi tiga tahap. Tahap yang pertama adalah tahap pendahuluan, tahap kedua adalah tahap inti, dan tahap ketiga adalah tahap penutup. Langkah-langkah guru DW secara umum pada saat mengajar puisi di kelas VIII E dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 s iswa menyimak pembacaan puisi yang berjudul “surat dari ibu” karya Asrul Sani yang dibacakan oleh guru kemudian salah satu siswa RNA disuruh melanjutkannya; 2 siswa disuruh memperhatikan dan mencermati puisi tersebut; 3 guru menyuruh siswa untuk memahami isi puisi tersebut; 4 siswa disuruh mendiskusikan tentang tema, nada, serta amanat yang ada dalam puisi tersebut dengan teman sebangku; 5 siswa disuruh mengemukakan apa yang telah didiskusikan kemudian siswa yang lain menanggapinya dengan didampingi guru; 6 guru menyuruh siswa membuat puisi bebas; dan 7 guru menyuruh siswa membacakan puisi yang sudah dibuat di depan kelas. Pada saat guru masuk kelas, guru DW mengondisikan kelas terlebih dahulu agar siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila siswa sudah merasa siap mengikuti kegiatan pembelajaran guru DW mengadakan presensi. Hal yang dilakukan guru DW sebelum masuk pada inti pembelajaran apresiasi puisi adalah mengingatkan kembali kepada siswa tentang puisi yang pernah dipelajari di kelas VII. Apabila siswa sudah mempunyai persepsi tentang materi yang akan dipelajari, guru DW membacakan puisi yang berjudul “surat dari ibu” karya Asrul Sani. Pembelajaran puisi akan lebih menarik apabila guru DW menyuruh siswa secara sukarela untuk membacakan puisi tersebut di depan kelas, sementara siswa yang lain memperhatikan. Puisi yang berjudul “surat dari ibu” telah selesai dibaca, kemudian guru DW menyuruh siswa untuk memahami isi puisi tersebut. Selain itu, siswa juga disuruh untuk mendiskusikan tentang tema, nada, serta amanat yang ada dalam puisi tersebut dengan teman sebangku. Pada kegiatan tersebut sudah tercermin keaktifan siswa. Guru DW berusaha memancing keaktifan siswa dengan menyuruh siswa berdiskusi tentang tema, nada, serta amanat yang ada dalam puisi. Setelah itu, siswa disuruh mengemukakan apa yang diperoleh pada saat berdiskusi dan siswa yang lain menanggapinya. Pada kegiatan ini guru DW sangat berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran apresiasi puisi. Pada saat guru DW mengajar mempunyai gaya tertentu. Gaya guru DW pada saat mengajar cukup bervariasi. Pada saat menerangkan, Beliau berdiri di depan kelas dan berada tepat di tengah. Hal tersebut bertujuan agar semua siswa dapat memperhatikan guru DW dengan jelas. Pada saat menerangkan pembelajaran, guru DW menggunakan suara yang cukup keras dan jelas sehingga dapat didengar siswa dengan baik. Selain itu, tidak jarang guru DW berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa pada saat guru DW memberikan tugas siswa untuk membuat puisi bebas. Sesekali guru mendekati beberapa orang siswa dan memberikan masukan terhadap pekerjaan siswa.

e. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran apresiasi puisi